duapuluh

249 4 0
                                    

Hari ini adalah hari pertama Tiara kembali ke sekolah. Tiara sangat merindukan suasana ramainya yang berebut meja kantin saat jam istirahat, dan tentunya dia sangat merindukan tempat duduknya di ruang kelas yang selalu membuatnya mengantuk ditengah pelajaran sedang berlangsung

Tak ada yang berbeda dari sebelumnya, semua tampak begitu damai. Bunga-bunga bermekaran dan tumbuh begitu indah menyambut kedatangan mereka yang berkunjung ke King James Academy Royston

Semua mata tertuju pada Tiara saat dia baru saja melewati gerbang sekolahnya, mereka terus memberinya tatapan menelisik dari ujung kepala hingga ujung kaki. Mereka mengira terdapat seorang murid pindahan yang baru saja tiba, namun sayangnya dugaan itu salah

Orang yang mereka kira adalah benar seorang Tiara Veronika Jordan yang saat ini memilih untuk menggunakan kacamata biasa agar dapat sedikit menutupi kantung matanya hasil dari malam tadi—dia yang tertidur sangat larut karena menghabiskan waktu bersama keluarganya yang pagi ini kembali ke Seoul, dan juga Tiara menggunakan masker sehingga menutupi hidung dan mulutnya

"That was the new transfer student?" bisik salah seorang siswi pada teman disampingnya

"This transfer student sure is weird!" jawab teman disampingnya, dan mereka berduapun memilih untuk mempercepat langkah kakinya agar dapat mendahului gadis aneh menurutnya

Tiara pun terkekeh dibalik masker yang dia gunakan, dia sungguh tidak menyangka jika hanya dengan menggunakan dua benda ini orang-orang disekitarnya tidak mampu mengenalinya

"Hey"

Tiara terkejut ketika seseorang tiba-tiba merangkul bahunya. Tiara ingin sekali mengumpat dengan keras, namun dia mengurungkan niatnya ketika melihat pelaku yang membuatnya hampir terserang penyakit terkait masalah jantung

"Kau mengenaliku?"

"Tentu. Cara berjalanmu sangat unik, jadi bagaimana bisa aku tidak mengenalimu"

Tiara pun tersenyum—terlihat dari kedua matanya yang menyipit dan sedikit melengkung seperti bulan sabit

"Kau sudah baik-baik saja? Sungguh? Tidak lupa mengisi perutmu pagi ini bukan? Siapa yang mengantarmu kemari?" kekasihnya ini banyak sekali memberinya pertanyaan dan itu membuat Tiara sangat gemas padanya

"Bertanyalah satu persatu sayang" ucap Tiara sambil melepaskan kacamata dan maskernya, lalu menyimpannya dibalik jas sekolahnya

"Tunggu—apa? Kau memanggilku dengan sebutan apa? Sayang? Sungguh walaupun langit sedikit redup namun bagiku pagi ini adalah pagi yang sangat cerah" ucap Zidan yang tak bisa melunturkan senyum manis yang menghiasi wajahnya

"Ayolah Zidan, kau tidak perlu berlebihan seperti itu" Tiara memukul pelan bahu Zidan agar dia berhenti bersikap kekanak-kanakan

"Baiklah-baiklah maafkan aku, aku terlalu senang dan bersemangat pagi ini. Jadi—kau sudah baik-baik sajakan?" kini tangannya terulur menggenggam tangan Tiara yang dingin membeku

"Sungguh bahkan aku sudah baik-baik saja di tiga hari setelahnya"

"Tetapi tanganmu sangat dingin saat ini. Kau membutuhkan mantel yang sedikit tebal dari yang kau gunakan. Tunggu, aku membawa—"

"Tidak, tidak perlu. Mantel ini sudah cukup untukku. Aku hanya belum kembali terbiasa dengan udara pagi, dan pagi ini aku tidak menggunakan air hangat karena takut terlambat" Tiara pun tersenyum tak bersalah dengan sedikit mendongakkan kepalanya untuk melihat wajah kekasihnya

"Baiklah. Tetapi jika kau merasa sesuatu terjadi pada tubuhmu, cepat beritahu aku. Ingat, hanya aku bukan pria lain termasuk Awan"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 29, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Regret: Yes or Yes?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang