Hampir satu minggu aku dan kak Dimas tidak berkomunikasi, baik itu lewat chatt ataupun berhadapan langsung. Aku senang karena tidak ada yang menggangguku, tapi semua jadi terasa aneh.
Mungkin kak Dimas sudah sadar jika perbuatannya selama ini salah. Semoga saja benar."April, dipanggil kak Egy tuh" ucap Yulia
Aku yang sedang melamun memikirkan kak Dimas pun langsung buyar dan kembali ke alam sadar.
"Oh ya, dimana?" tanyaku
"Itu didepan kelas, tadi dia memanggilmu tapi kamu diam saja" jelas YuliaAku pun langsung berjalan menuju depan kelas menghampiri kak Egy.
Namun, saat sampai didepan kelas tak kutemukan laki-laki itu, yang ku dapat hanya sebuah boneka dibangku depan kelas. Ku ambil boneka itu dan ku baca surat yang tertempel di dada boneka itu.'Hallo April, semoga harimu menyenangkan, semangat ya, senyum terus, semoga kamu suka boneka ini, aku tidak tau apa yang kamu suka, kebetulan kemarin saat aku menemani adikku beli boneka tiba-tiba teringat kamu, jadi aku putuskan untuk membeli boneka ini
Egy'
Apaan ini, kenapa tiba-tiba kak Egy memberiku sebuah boneka, boneka yang selama ini sangat aku inginkan, boneka bebek yang lucu nan menggemaskan.
Aku senang bukan main, aku mencari-cari dimana keberadaan kak Egy saat ini. Aku ingin berterima kasih karena telah memberiku boneka keinginanku.
Setelah berkeliling sekolah untuk mencari kak Egy, akhirnya aku temukan juga keberadaannya.
Aku menemukannya tengah duduk di bangku taman dengan kak Dimas.
Tanpa pikir panjang aku langsung menghampirinya."Kak Egy" panggilku
Dua pasang mata didepanku itu langsung menoleh ke arahku. Terlihat jelas wajah dua pria tampan ini, kak Egy yang manis dan kak Dimas yang tampan dengan wajah juteknya.
"Iya April, ada apa?" tanya kak Egy
Aku pun langsung mengeluarkan boneka bebek yang ku sembunyikan dibelakang punggungku.
"Makasih ya kak, aku senang sekali dengan bonekanya" ucapku dengan girangnya
Kak Egy tersenyum padaku "Sama-sama, simpan yang baik ya" ucapnya
Aku pun menganggukan kepala dan berlalu pergi meninggalkan dua sahabat itu ditaman.
~EGY & DIMAS~
Setelah kepergian April, Egy dan Dimas hanya diam tanpa kata. Entah apa yang ada dipikiran mereka.
'Apa Dimas marah padaku karena dekat dengan April? Apakah dia menyukainya? Terlihat jelas diwajahnya kalau dia sangat tidak suka dengan ekspresi April tadi, apakah dia cemburu?' batin Egy
'Sudah sedekat apa Egy dan April? Kenapa dia tadi terlihat sangat bahagia hanya karena boneka bebek? Bahkan aku bisa memberinya seribu boneka bebek' isi hati Dimas
Karena merasa canggung dengan keadaan, Egy pun langsung mencairkan suasana dengan memberi Dimas sebuah pertanyaan.
"Dim, kamu suka sama April?" tanya Egy secara tiba-tiba
"Tidak" jawab Dimas singkat tanpa melihat lawan bicaranyaEgy merasa lega mendengarnya, karena hal itu menandakan jika dia bisa memiliki April sepenuhnya. Egy berpikir jikalau Dimas menyukai April, dia akan merelakan April dengan sahabatnya itu, karena dia tidak mau merusak persahabatan mereka yang sudah terjalin lama.
"Kalau kamu suka dengannya, perjuangkan dia, aku bahkan mendukungmu" ucap Egy secara tiba-tiba
Dimas yang mendengarnya spontan menarik kerah sahabatnya itu.
"Ku bilang tidak ya tidak!"
Egy kaget bukan main, selama ini Dimas tidak pernah memperlakukannya seperti ini.
"Kalau kau suka dengannya, bahagiakan dia, kenapa malah mau kau berikan padaku!" ucap Dimas dengan melepas kerah Egy
"Aku tidak bermaksud seperti itu Dim, tapi ku lihat tadi kamu tidak suka dengan interaksi ku dengan April" jelas Egy
Dimas tersenyum sinis
"Tidak suka gimana sih? Aku hanya bingung saja, bagaimana bisa kamu suka sama perempuan kayak dia, perempuan rendahan kayak dia"Egy tak terima dengan perkataan Dimas dan langsung menonjoknya.
"Dim, aku tau kamu tidak suka dengannya, tapi jaga lisanmu!" ucap Egy menggebu
Tak mau kalah, Dimas pun langsung memberi bogeman ke wajah tampan Egy.
"Memang kenyataannya seperti itu kan, cinta memang buta ya, bahkan kamu tidak bisa melihat kenyataannya seperti apa" remeh Dimas
"Jaga mulutmu ya! Aku tidak akan segan-segan memukulmu jika kamu masih saja mengganggu atau menghinanya!" ancam Egy
Mereka bertengkar di taman dan dilihat oleh beberapa murid. Mereka semua tidak berani melerai karena baru pertama ini melihat dua sahabat ini bertengkar hebat hingga mengucur darah di wajah mereka.
Pertengkaran Egy dan Dimas sampai juga di telinga April.
April segera menuju ke taman itu dan melerai dua kubu yang sedang bergejolak itu."Kak stop! Apaan sih kalian ini kayak anak kecil aja, bubar bisa ngga! Ngga malu kalian dilihat seisi sekolah ha?!" teriak April secara tiba-tiba
Egy dan Dimas yang mendengarnya pun sontak melepas kerah masing-masing dan memilih meninggalkan taman.
'Apa-apaan lagi ini, kenapa mereka malah bertengkar seperti ini' gumam April
'Mau bagaimanapun aku harus membuat Egy tidak bersatu dengan April' gumam Dimas
'Aku harus segera menyatakan perasaanku pada April' batin Egy
Makasih ya buat kalian yang masih setia dengan April Dimas dan Egy, semoga bisa update setiap hari setelah ini, see you next part guyss💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Senior's (ON GOING)
Novela JuvenilKatanya cinta di masa SMA itu sangat indah dan menyenangkan. Tapi entah kenapa, aku justru merasa sebaliknya. Cerita ini sama sekali tidak pernah bisa ku bayangkan akan terjadi padaku. # 1 seniors 28 April 2021