Sudah satu minggu Kak Dimas tidak masuk sekolah, rasanya tenang sekali karena tidak ada yang menggangguku. Tapi apakah rasa senangku ini termasuk senang diatas penderitaan orang? Ahh kalau seperti itu aku termasuk orang yang jahat.
"Shil, menurutmu aku jahat ngga sih karena seneng Kak Dimas ngga masuk sekolah?" tanyaku pada Shilvia
"Memangnya kenapa kamu senang Kak Dimas ngga masuk sekolah, kasian tau dia kan ngga masuk karena kecelakaan, kamu termasuk orang yang jahat kalau seperti itu" jawab Shilvia
"Kamu kan tau, gimana sikapnya Kak Dimas kalau liat aku, aku ngga suka deh di jahilin dia terus" ucapku dengan nada kesal
"Sesebel apapun kamu sama Kak Dimas tapi kamu ngga boleh senang diatas penderitaan orang, lagian dia gitu karena dia suka sama kamu kan?" ucap Shilvia
"Dih, mana mungkin, kalo suka ya harusnya ngga njailin aku, ngga nyusahin aku dong" jawabku
"Itu kan cuma usahanya dia biar dapat perhatian dari kamu" ucap Shilvia
"Ihh, udah ah, ngga mungkin itu terjadi, aku mau masuk kelas aja" ucapku sambil berjalan meninggalkan ShilviaSambil berjalan menuju kelas, aku masih terngiang-ngiang dengan ucapan Shilvia jika Kak Dimas menyukaiku, tapi aku segera menepis bayangan itu setelah ingat bagaimana perlakuan Kak Dimas terhadapku.
"Apriliana..." panggil seseorang yang suaranya sudah tidak asing lagi bagiku
Aku pun segera menoleh ke sumber suara, dab alangkah kagetnya aku melihat Kak Dimas sudah berdiri dibelakangku dengan muka datarnya yang khas.
"Hei udik, sudah berapa lama kita ngga bertemu" ucap Kak Dimas
"Aku bukan udik, namaku Apriliana tau" jawabku dengan kesal
"Sekarang kamu ikut aku" ucap Kak Dimas sambil menarik lengankuBaru tadi dibicarakan udah muncul aja nih orang. Hidupku bakal terusik lagi karena kedatangannya.
Kenapa sih dia harus cepat pulih, hidupku tidak akan tenang lagi jika ada dia. Dan kenapa Kak Dimas jadi orang nyebelin banget, suka njahilin orang, apa dia segitunya untuk mendapat perhatian. Ahh menyebalkan sekali"Kau mau bawa aku kemana?" tanyaku dengan nada kesal
"Diem aja kenapa! Cerewet sekali!" ucap Kak DimasAku pun memutuskan untuk diam karena jika aku tetap memberontak akan tambah rumit.
Dia pun berhenti di bangunan kosong belakang sekolah. Disini sepi sekali karena tidak pernah ada siswa yang datang kemari. Aku pun mulai merasa takut."A..apa yang akan kamu lakukan?!" ucapku sambil gemetaran
Kak Dimas terus menatapku dengan tajam dan berjalan ke arahku.
"Jangan macam-macam kamu!" bentakku
Kemudian Kak Dimas mendorongku ke tembok dan membuatku semakin takut, namun aku mencoba untuk menutupi semua rasa takutku.
"Lepasss bisa engga!" bentakku
"Lucu juga ya kamu kalo lagi marah" ucapnya
"Jangan macam-macam kamu ya!" ucapku
"Ngapain juga aku macam-macam, ngga usah mikir yang aneh-aneh" ucap Kak DimasKak Dimas menggenggam tanganku dengan erat. Aku mulai merasa kesakitan pada pergelangan tanganku.
"Aku kembali, hidupmu tidak akan tenang lagi Apriliana" ucap Kak Dimas sambil menghempaskan tanganku
"Aku tidak takut!" ucapku sambil menahan sakit pada pergelangan tangankuAku pun segera lari menuju kelas dan meninggalkan Kak Dimas sendiri di bangunan kosong itu.
'Tamat sudah riwayatku, kenapa dia harus kembali, dan kenapa dia selalu mengancamku seperti itu, dasar manusia aneh' ucapku dalam hati
Sekian dulu ya😊 maaf kalau ceritanya jelek dan ngga nyambung. Happy Reading😉❤
Jangan lupa vote and comment ya💕

KAMU SEDANG MEMBACA
Senior's (ON GOING)
Teen FictionKatanya cinta di masa SMA itu sangat indah dan menyenangkan. Tapi entah kenapa, aku justru merasa sebaliknya. Cerita ini sama sekali tidak pernah bisa ku bayangkan akan terjadi padaku. # 1 seniors 28 April 2021