Saga PovGue menatap layar hand phone. Ini aneh.
Sedetik berikutnya gue meletakkan handphone lagi.
Lalu kembali membuka data penyakit pasien.
Satu deringan pesan yang masuk membuat gue segera membuka pesan.
Renata
Ga, Aku udah di Jakarta.
Gue menghembuskan nafas kasar.
Renata gadis cantik yang jadi pusat perhatian gue setelah Natrium.Jujur Renata adalah wanita yang berhasil naklukkin hati gue. Hingga kejadian satu tahun yang lalu. Gue memijit pelipis perlahan. Bisa-bisa gue yang jadi pasien di rumah sakit ini.
Gue melangkah masuk ke dalam rumah.
Tumben rumah sepi. Biasanya ada mama yang lagi duduk baca majalah, lalu keponakan-keponakan nakal yang berlari sana-sini.Gue menatap cengo keponakan cewek sulung rumah ini yang masuk nyelonong gitu ajah, tampa suara. Gila kali gue yang kakak dari mamanya diacuhin gitu ajah.
"Selamat sore Gie."
Grilen nama keponakan sulung gue, yang hatinya bakan beku kayak es didalam kulkas.
Irit bicara, sekali bicara nyekik."Gie baru pulang latihan ya?"
Tanya gue basa-basi. Padahal gue tahu setiap sore Grilen ada latihan karate.
Gini nih kalau diajarin Konan, keponakan gue ini sejatinya cantik banget kayak berbie. Bibit tomboy dalam rumah ini mah.
Gue menggeleng pelan, miris banget saking dinginnya, bahkan cuma ngeliat gue ajah lalu pergi gitu ajah.
Ah ini semua karena pria itu. Sialan, gue mebuang nafas kasar. Jika buka karena dia adik bungsu gue nggak bakal sehancur ini.
Butuh waktu buat bangkitin senyum adek gue. Bukan hanya Lean, tapi dampak juga bagi Grilen saat tahu ayahnya sendiri punya istri dan anak lain."Loh bang Ka, kok berdiri mulu di situ kayak patung."
Gue melirik Konan sekilas lalu melangkah pergi.Masa bodoh, siapa suruh masukkin keponakan gue ke tempat karate.
Gue melangkah menuju kamar. Tumben si Ningrum nggak nelpon dan nggak nyambutin kehadiran gue.
Gue membuka pintu secara perlahan. Hal yang gue lihat pertama adalah tisu yang berserakan.
Astaga apa kamar gue lagi ada badai tisu yah.
Gue menatap Ningrum yang lagi tiduran natep laptop. Tunggu sejak kapan Ningrum punya laptop.
Warna Laptop juga Pink. Bukan punya gue.*
Ningrum PovAku larut dalam adegan sedih pada scene dimana Hae soo memilih pergi dari istana setelah Wang so menjadi raja.
"NINGRUM."
Aku menatap malas mas Saga yang menatapku datar kayak tembok yang rata. Mataku kembali beralih pada drama yang ku tonton.
Sungguh benar yang dikatakan mbak Azalea kalau drama korea bakal bikin kamu tergila-gila. Bukan sajah karena filmnya yang bagus, tapi kata mbak Azalea bagus untuk vitamin pada mata. Aku nurut ajah, dan benar aku nggak nyangka, ada manusia sesempurna mereka."NINGRUM SAYA BICARA PADA KAMU."
Aku menatap mas Saga yang terlihat emosi.
"Kenap to mas?"
"Lihat kekacauan yang kamu bikin. Lihat kamu kok jadi jorok gini. Perempuan tuh nggak boleh jorok. Gimana sih kamu, kalau anak saya ngikutin tingkah kamu gimana?"
Aku mendelik kesal. Aku menatap tisu yang bertebaran. Kenapa harus segitu marahnya.
"Aku nggak sengaja."
Aku menatap kesal ketika dengan angkuhnya mas Saga mengangkat tangan kanannya.
"Saya paham kamu emang dari desa. Tapi satu yang harus kamu tahu, saya nggak suka kamar saya kotor."
Aku menatapnya makin kesal. Pria itu pergi begitu sajah.
Apa semuanya tidak bisa dibicarakan baik-baik. Tapi kalimat terakhir Mas Saga membuat aku menunduk dalam."Kamu hamil anak saya, bukan berarti kamu Ratu di sini. Ingat pernikahan ini hanya sekedar keterpaksaan."
Aku menghapus air mataku kasar. Adegan di drama ini bahkan tidak lagi membuatku tertarik.
Seharusnya aku sadar diri. Aku bukan ratu di rumah ini.
Aku memungut tisu-tisu yang tadi aku gunakan.
Dasar bodoh, perhatian kecil seperti kemarin-kemarin bukan berati dia mulai membuka hatinya.
Seharusnya aku sadar.Kenapa aku jadi secengeng ini. Ah, sejak aku dinyatakan hamil, entah kenapa hal kecil sajah bisa membuat aku menangis. Padahal dulu aku biasa sajah. Tapi sejak hamil dibentak sedikit sajah aku menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Ndeso Sang Dokter [End]
Romance"Mas Gagak, nyalain kompornya gimana toh iki?" "Mas Gagak, opo toh iki?" Saga menatap jengah perempuan muda tapi o'on ini. Punya istri ndeso kayak gini. Ini kisah tentang dua manusia beda umur, dengan segala perbedaan. Dari perbedaan ini lah kisah m...