ii.

704 121 9
                                    

AKU pulang ke rumah sendirian dan dengan perasaan lega

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

AKU pulang ke rumah sendirian dan dengan perasaan lega. Ku buka pintu rumah dan masuk ke dalam.

"Siang, Aunt Beth!" sapaku. Aunt Beth yang sedang membersihkan dapur, menoleh dengan kaget.

"Jeanne? Kenapa kau tidak di sekolah?" tanya Aunt Beth. Aku menarik ujung bibir dan menyembunyikan kedua tanganku di balik punggung. Aku mulai berakting seperti anak kecil yang kehilangan permen.

"Aku dihukum oleh Mr Phillips," ujarku. Aunt Beth terbelalak.

"Dihukum?! Apa kau membuat masalah?" tanya Aunt Beth yang sangat terkejut.

"Bukan. Teman sekolahku yang mengangguku saat aku belajar, lalu aku membentaknya dan... Mr Phillips menghukumku. Tetapi, aku pergi dari sekolah dan ke tempat favoritku," terangku dengan cepat.

"Astaga... kau bolos??" Aunt Beth terbelalak. Aku menunduk dan mengangguk pelan.

"Baiklah. Lebih baik kau ganti baju dan makan siang. Tunggu Naomi pulang, mengerti?" kata Aunt Beth. Aku mengangguk.

Aku mengikuti perintah Aunt Beth. Setelah berganti baju, aku makan siang sendiri di bawah. Aiden sedang mengantar susu ke rumah orang. Aunt Beth sedang membereskan ruang tamu.

Aku makan sambil melamun dengan wajah bosan. Sampai tiba-tiba,

TOK! TOK! TOK!

"Sebentar!" seruku. Aku beranjak dari tempat duduk dan membuka pintu.

CKLEK!

"Naomi, ken-"

Perkataanku terputus saat melihat orang yang berdiri di depanku.

Gilbert Blythe.

"Gilbert?!" Aku benar-benar terkejut. "Kenapa kau datang kesini?"

"Mengantar barang-barangmu." Gilbert menunjukkan tasku. Bola mataku membesar ketika melihat tas yang dipegang Gilbert.

"M-Mengapa kau yang meng-"

"Naomi tidak mau," jawab Gilbert, menghela napas. "Dia bilang, lebih baik aku yang mengantarnya langsung padamu."

Gilbert menyodorkan tas itu kepadaku. Aku menerimanya dengan cepat.

"Terima kasih, kalau begitu," ucapku canggung.

"Sama-sama." Gilbert tersenyum. Baru saja dia ingin berjalan pergi, Naomi dan Aiden sudah datang berdua. Keranjang yang dibawa Aiden jatuh.

"Hei, Gilbert!" sapa Naomi dengan wajah penuh kemenangan. Dia mengerling kepadaku, membuatku memasang wajah kesal.

"Hei, Naomi dan-"

"Aiden," kata Aiden dengan cepat. Ekspresi wajahnya tampakberubah 360 derajat.

"Hai, Aiden. Aku Gilbert," kata Gilbert, tersenyum kepada Aiden. Aiden hanya diam. Aku mengernyitkan dahi melihat tingkahnya yang tak begitu biasa.

𝐃𝐄𝐉𝐀 𝐕𝐔, 𝗀𝗂𝗅𝖻𝖾𝗋𝗍 𝖻𝗅𝗒𝗍𝗁𝖾 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang