"Wow, Diana! Kau punya penggemar rahasia!" Ruby menatap Diana dengan berbinar. Dia tertawa, sama sepertiku.
"Tak heran. Lihatlah Diana," kataku. Memang, Diana itu sangat cantik. Tidak heran kalau ada yang menyukainya.
"Itu dari Moody!" seru Billy dari belakang. Kami menoleh dan memandang Moody yang melotot kesal kepada Billy.
"Shut up, Billy Andrews!" Moody menatapnya dengan kesal. Tawaku dan anak kelas lainnya pun meledak. Moody hanya menyengir malu dan Diana tersenyum kecil.
Kami mengobrol lagi. Kali ini bersama Josie, Tillie, dan Jane. Kami membicarakan tentang surat dari Moody.
"Oh my God. Aku juga ingin mempunyai penggemar rahasia," kata Josie, menyelipkan helaian rambut pirangnya ke belakang telinga.
"Ya, aku juga. Aku sangat ingin mendapat ucapan seperti itu dari Gilbert," kata Ruby. Aku menatap mereka sambil menggeleng-gekengkan kepala.
"Jeanne, apa kau suka pada seorang laki-laki di sini?" tanya Josie. Aku menggeleng.
"Tidak," jawabku.
"Apa kau tidak suka pada laki-laki?"
Aku melotot kepada Josie. "Bukan begitu!"
"Jadi, mengapa kau tidak suka pada salah seorang pun?" Josie memandangku dengan heran.
"Aku belum menemukan yang sesuai dengan tipeku," jawabku, memutar bola mata.