Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
GILBERT masih tidak mau berbicara denganku sama sekali. Sampai sepanjang hari ini, hari terakhir di tahun ini. Nanti malam, semua teman dekat kami di Avonlea akan diundang. Gilbert, Diana, dan Ruby telah diundang oleh keluarga Miller dari kemarin.
Sembari menunggu malam tahun baru tiba, aku, Aiden, dan Harris menghabiskan hari itu dengan urusan Avonlea yang belum selesai. Seperti membuat boneka salju terbesar, mengurus peternakan Aunt Beth bersama lagi sebelum aku pindah, dan tidak lupa, menyelesaikan masalah perundungan Naomi. Sementara itu, Naomi tinggal di rumah, dengan Mum dan Dad.
Aku, Aiden, dan Harris dengan tak sengaja bertemu dengan Isabella, Anastasia, dan Vivian di danau es. Kami pun saling memandang. Aku masih tak menyangka, ketiga sahabat sejati Naomi, malah mengkhianati dia dan merundunginya dengan kata-kata yang menyakitkan.
Aku pun mengerling kepada Aiden dan Harris, lalu memakai sepatu skating ku.
"Halo, Isabella!" aku menyapa Isabella dengan berpura-pura tersenyum sumringah.
Isabella membalikkan badannya. Dia terlihat sedikit terkesiap ketika melihatku.
"Hai, Jeanne," balasnya. Anastasia dan Vivian ikut melihatku. Mereka bertiga kemudian berbisik-bisik dan pergi dari tempatnya.
"Hei, kalian mau kemana? Kalian baru saja meluncur kan? Masa' mau langsung pulang?" tanyaku. Isabella, Anastasia, dan Vivian kembali ke tempat tadi sambil nyengir lebar.
"Kami hanya ingin meluncur ke sisi yang lain, Jeanne. Kau kira kami mau pulang? Hahah." Anastasia menggeleng-geleng sambil tertawa palsu.
"Hmm, aku mau ikut meluncur dengan kalian ah. Aiden dan Harris tidak mau meluncur bersamaku," aku berjalan ke tempat mereka bertiga dan menoleh sedetik ke Harris dan Aiden sambil mengedipkan satu mata. Mereka mengangguk mengerti dan pergi meninggalkan danau.
"Tumben kau tidak bersama Naomi," kata Vivian. "Dimana dia?" dia bertanya dengan senyum manis.
"Oh, Naomi? Ah, dia sedang bermain dengan Mum dan Dad di rumah. Jadi, aku hanya pergi dengan Aiden dan Harris," jawabku, seraya mengangkat bahu dan meluncur pelan.
"Mum dan Dad?" tanya Anastasia, dengan dahinya yang berkerut.
"Iya. Orangtua kami yang kerja di Charlottetown dan tinggal di sana. Kan sudah pernah dia ceritakan sama kalian. Mereka sedang di Avonlea sekarang. Nanti malam, kami semua mau berpesta tahun baru, sebelum aku dan Naomi pindah ke Charlottetown," terangku, sembari menghela napas.
Ketiga anak perempuan itu memandangku dengan heran.
"Pindah ke Charlottetown?"
"Iya. Kami akan tinggal dengan Mum dan Dad mulai tahun baru ini. Kembali ke Avonlea saat liburan saja," kataku, lalu kembali meluncur.
Isabella, Anastasia, dan Vivian mengangguk-angguk, tampak tak peduli. Tapi sebenarnya, aku tahu apa yang mereka rasakan. Ketiga sahabat Naomi yang selalu bersamanya selama bertahun-tahun? Tak mungkin bereaksi begitu saja. Walaupun mereka sudah berkhianat kepada Naomi dengan merundunginya, hubungan persahabatan yang erat selama bertahun-tahun tak akan kalah.