v.

544 107 10
                                    

MUSIM gugur tiba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

MUSIM gugur tiba. Naomi sudah heboh dari pagi. Dia sangat semangat untuk bermain dengan sahabatnya.

"Aunt, apakah kau melihat topi ku?" tanya Naomi, sibuk berkeliling.

"Topimu yang waktu itu? Kalau tidak salah, ada di lemari itu. Coba cek saja." Aunt Beth menjawab sambil menyiapkan sarapan. Aku membantunya.

"Kau mau ke mana, Naomi? Pagi-pagi seperti ini?" tanya Aunt Beth bingung.

"Pergi dengan Isabela, Anastasia, dan Vivian." Naomi menjawab. "Kami mau bermain."

"Oh, kalau begitu, jangan pulang lama-lama ya. Dan kau sebaiknya sarapan dulu." Aunt Beth mengingatkan.

"Baik, Aunt!"

"Jeanne, kau tak pergi juga?" Aunt Beth menoleh kepadaku yang hanya diam sedari tadi.

"Tidak." Aku menggeleng.

"Pergi dengan Diana? Ruby? Atau Josie, Tillie, dan Jane?" Aunt Beth masih menanyaiku. "Atau dengan Aiden?"

"Emm, aku belum memikirkan itu. Mungkin, aku akan berkunjung ke rumah Diana nanti. Dia mengajakku saat di sekolah semalam," ujarku. Aunt Beth mengangguk-angguk.

"Pagi, Mum." Harris menghampiri kami di dapur.

"Pagi, Harris." Aunt Beth membalas sapaan anak laki-lakinya semata wayang tersebut.

Harris duduk di kursi meja makan, tepat di sebelah Aiden yang baru muncul.

Harris melihat Naomi yang sedang sibuk mondar-mandir mencari sesuatu. "Naomi, kau mau ke mana?"

"Pergi dengan teman-temanku. Kami sudah berencana dari semalam." Naomi menjawab, masih sibuk dengan kerjaannya mondar-mandir.

Harris bergumam mengerti, lalu melihatku. "Kau juga pergi, Jeanne?"

"Mungkin iya," jawabku, menoleh sekejap.

"Sama siapa?"

"Temanku, Diana."

"Owh." Harris mengangguk. Dia tahu yang mana Diana.

Semenjak malam aku berdansa dengan Gilbert, aku selalu gelisah setiap bertemu dengan Harris. Takut dia akan membocorkan semuanya.

Tapi ternyata tidak. Harris tak sebocor Naomi, yang tidak bisa berhenti berbicara. Harris orangnya bisa dipercaya. Sekecil apapun rahasiamu, pasti bisa disimpannya. Entah mungkin, dia juga sudah lupa dengan rahasia itu.

Begitupun Aiden. Dua anak laki-laki itu sama-sama penyimpan rahasia.

━━━━━━━━━━━━━━━

Seusai sarapan, Naomi pergi dengan teman-temannya. Sementara aku masih duduk di ruang makan dengan Aiden.

"Aiden, kau mau ke mana hari ini?" tanyaku.

𝐃𝐄𝐉𝐀 𝐕𝐔, 𝗀𝗂𝗅𝖻𝖾𝗋𝗍 𝖻𝗅𝗒𝗍𝗁𝖾 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang