Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
AKU TERDIAM.
Aku terlalu sibuk dengan urusanku sampai tak tahu menahu tentang kakakku. Harris, sepupu yang jarang sekali berkumpul dengan kami, lebih mengetahui soal Naomi. Saudara macam apa aku ini? Aku baru tahu kalau Naomi dirundungi oleh teman-temannya. Kemana aku selama ini?
━━━━━━━━━━━━━━━
"Naomi mulai dirundungi semenjak aku datang ke sini."
Aku memandang Harris dengan serius. Aiden menunduk.
"Naomi disangka dibuang oleh orangtuanya." Harris menghela napas berat. "Teman-temannya mengira ia berbohong tentang orangtuanya. Mereka menganggap kalau bibi dan paman sengaja ingin meninggalkan kalian di Avonlea. Semenjak itulah, Naomi dirundungi oleh sahabatnya. Mereka menyebarkan gosip, dari satu orang ke orang yang lain. Naomi juga pernah mendapat kekerasan fisik. Temannya mendorong dia ke tembok dan melontarkan ejekan 'yatim piatu'."
Aku mengepalkan tangan dengan marah. Marah terhadap teman Naomi, dan marah terhadap diriku sendiri. Mengapa aku baru tahu soal ini semua? Mengapa Naomi tidak pernah menceritakannya padaku?
"Walaupun telah dirundungi begitu, Naomi menyembunyikan semua masalah itu dengan berpura-pura ceria. Hanya satu sahabatnya yang tak merundunginya, yaitu Anastasia. Tetapi, sayangnya, Anastasia sudah pindah ke Inggris. Tiada lagi yang membela Naomi."
Aku menunduk. "Harris," panggilku pelan.
"Apa, Jean?" Harris menoleh kepadaku.
"Kenapa Naomi tak mau bercerita padaku?" tanyaku dengan suara lirih.
Harris menatapku dengan dalam. "Dia mengira, kalau kau tak akan percaya dengan perkataannya."
Aku mendongak, menatap Harris dengan terkejut. "D-dia berpikir begitu?"
Lidahku kelu. Mulutku seakan tak bisa mengatakan apapun. Dadaku terasa begitu sesak. Harris dan Aiden tahu tentang rahasia Naomi, kecuali aku, yang merupakan adik kandung Naomi sendiri.
"Maaf, Jeanne. Kami belum memberitahumu selama ini. Naomi tak mengizinkan kami untuk memberitahumu. Tapi sekarang, sepertinya, dia ingin kau tahu soal ini." Aiden menatapku. Harris mengangguk setuju.
Aku menunduk. Aku ingin berbicara dengan Naomi sekarang. Aku sudah melupakan soal pulang ke Avonlea.
"Jeanne, apa kau tetap ingin pulang ke Avonlea hari ini?" tanya Aiden, menatapku.
Aku menggeleng. "Kita tunda saja. Emm, apa kau tahu Naomi dimana?" jawabku, bertanya balik.
Aiden mengangguk. "Setahuku, Naomi ada di ruang utama."