viii.

443 87 3
                                    

PAGI yang cerah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PAGI yang cerah. Hari ini libur, tak sekolah. Baru jam tujuh saja, Naomi sudah masuk ke dalam kamarku dan...

"SELAMAT PAGIII!" Naomi membuka gorden dan jendela kamarku. Membuatku langsung terbangun karena merasa silau akibat sinar matahari yang cerah.

"Naomi! Ah, silau sekali!" keluhku kesal. Naomi tertawa puas dan menarik selimutku.

"Bangkit dari kasurmu! Hari ini libur. Kau harus semangat! Lagi pula, kau harus ke rumah Diana hari ini."

"Hah?!" Aku terbelalak.

"Hm hm hm, pasti lupa. Terlalu banyak memikirkan Gilbert, jadi beginilah. Sudahlah, ayo bangun!" omel Naomi, menarik-narik kamarku. "Atau ku siram air ya-"

"IYA IYA! AKU BANGUN!" Aku bangkit dari kasurku dengan wajah kesal. Naomi menyeringai dan kembali mengomel, "Kau bau sekali. Sana mandi! Lalu rapikan kasurmu!"

"Kau seperti ibu-ibu, Naomi-"

"HEI!"

━━━━━━━━━━━━━━━

Setelah mandi, merapikan tempat tidur, dan sarapan, aku permisi kepada Aunt Beth untuk pergi ke rumah Diana. Kami akan membuat kue di rumah Diana.

"Baiklah. Jangan lupa titipkan salamku pada Mrs Barry dan Mr Barry," kata Aunt Beth. "Ini roti untukmu."

"Aunt, aku sudah-"

"Tak apa-apa. Makan saja. Agar kau semakin sehat."

Dengan terpaksa, aku pun menerima roti tersebut dan memakannya selama di perjalanan.

"Jeanne! Jangan lupa bawakan kami kue ya!" celetuk Harris sebelum aku pergi. Aiden tertawa kecil, begitupun Naomi.

"Baik!" Aku mengangguk, lalu berangkat ke rumah Diana sendirian.

Beberapa menit kemudian, aku telah tiba di rumah Diana yang megah. Aku terpukau sebentar memandang rumahnya, lalu mengetuk pintu rumah Diana.

TOK! TOK! TOK!

CKLEK!

"Jeanne!" Muncullah Diana dan Ruby-yang sudah datang-di depan pintu. Mereka menyambutku dengan wajah berseri-seri.

"Ah! Kalian membuatku kaget. Omong-omong, maaf aku terlambat." Aku nyengir.

"Tidak apa-apa, Jean. Kami sudah menunggumu dari tadi kok. Ayo masuk. Kita langsung membuat kue!" ajak Diana, menarikku masuk.

𝐃𝐄𝐉𝐀 𝐕𝐔, 𝗀𝗂𝗅𝖻𝖾𝗋𝗍 𝖻𝗅𝗒𝗍𝗁𝖾 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang