Ch. 9: nyolong obat

3K 502 37
                                    

(Y/N) mengontrol ekspresi pen ngakak nya karena liat reaksi temen senasibnya yang gelagapan (minus Norman).

"Souka, semuanya, mari kita dengarkan dia" usul (Y/N) mengambil dialog Norman.

"Anjir kau Krone, gua ketahuan gela T^T" pasrah (Y/N).

Krone menjelaskan. Karena dialognya panjang dan aku malas ngetik, yodah aku skip awokawok. /ditampar

"..aku tidak akan mengirim kalian. Ayo jadilah partnerku! Kita memiliki target yang sama yaitu Isabella" Krone mengulurkan tangannya.

"Biar ku ralat. Kau bukannya 'tidak akan' tapi 'tidak bisa' mengirim kami. Kau tidak mempunyai wewenang, 'kan?" (Y/N) tersenyum meremehkan.

"(Y/N) dan Norman pasti sudah mengetahui rencana ku. Tapi mereka tidak mempunyai pilihan selain menyetujuinya" batin Krone merasa menang.

"Krone bisa jadi ancaman buat ku. Dia udah tau kalau aku mengetahui fakta seperti mereka. Tapi aku juga yakin kalau Isabella mengetahui ini, dia tidak sebodoh itu kan untuk tidak menyadari gerak-gerikku?" Pikir (Y/N).

"Baiklah. Mari bekerja sama" nyaris Norman akan bersalaman dengan Krone bau, tapi Emma yang notebenya adalah pujaan hati Norman berkata "darimana kami tau kalau kau tidak akan mengkhianati kami?"

"Jangan terlalu lama ngobrol sama mayat, bau tanahnya menyengat anju" (Y/N) berpose menutup hidung seolah mencium bau busuk.

♦♦♦

Tap tap tap

Tap tap

Daun bergesekan, kaki melompat kesana kemari di sekitar dahan pohon dengan lihai.

"Aku harus meningkatkan kemampuanku dalam memanjat dan melompat dari dahan satu ke dahan lain. Ini sangat berguna saat melarikan diri nanti" batin anak perempuan bersurai (H/C) serius.

Melangkahkan kaki lebih cepat lagi, (Y/N) melompat seperti sedang berlari diudara.

Begitu mahir hingga teman-temannya dibelakang tertegun kagum.

"(Y/N)!! BERHENTI!" Teriak Thoma ingin menangkap (Y/N) yang masih memijakkan kaki di dahan pohon.

Mereka sedang bermain kejar-kejaran untuk kesekian kalinya.

Berapa pun jumlah orang yang mengejar, tetap saja (Y/N) selalu memimpin.

"(Y/N) curang! Berlarinya ditanah aja!! Jangan di pohon!" Seru Mark cemberut.

"BODO AMAT" sahut (Y/N) jutek. Ia tetap melompati dahan pohon yang semakin lama semakin cepat.

"Aku harus fokus, tidak boleh ceroboh hingga terjatuh seperti beberapa hari yang lalu" (Y/N) menatap tajam sekitarnya. Mengedarkan pandangan ke semua dahan yang bisa ia pijak.

...

"(Y/N) cepat sekali berlari, tapi lebih cepat lagi saat melompat di ranting pohon" keluh Anna dengan sedikit rasa bangga.

"Kenapa kau suka sekali berlarian di atas pohon?" Yvette kebingungan.

"Persiapan" jawab (Y/N) singkat sambil merenggangkan tangannya keatas.

"Dimana Ray?" (Y/N) celingak celinguk entah bertanya pada siapa.

"Aku disini"

Fight Together Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang