Ch. 19: kambek

3K 469 77
                                    

"AKHIRNYA!!" Seru (Y/N) sumringah.

Setelah berminggu-minggu terlantar di padang pasir tak berujung, akhirnya (Y/N) menemukan sesuatu dibalik pasir yang ia pijak.

Seperti besi dan ada pengait disana, (Y/N) menduga kalau itu pintu masuk menuju B06-32.

Lantas, tanpa basa-basi (Y/N) mengetuknya sambil berjongkok.

Tok tok

Seluruh penghuni kediaman bawah tanah itu tersentak kaget sekaligus was-was.

"Siapa yang mengetuk pintu masuknya??! Siapa yang senja-senja seperti ini berkunjung?!!" Pekik Jemima panik.

"Tenangkan dirimu. Itu tidak mungkin musuh karena musuh tidak mengetuk pintu sebelum menyerang" gurau Crist sempat-sempatnya.

>>beberapa menit sebelumnya<<

Usai mengecek keadaan Emma, Ray menemui teman-temannya. Mereka berkumpul di ruang tamu untuk membicarakan sesuatu.

"Ada yang ingin aku beritahu ke kalian. Kalau sebenarnya.. semua nama iblis dipermainan buatan (Y/N) sama persis dengan yang aku temui tadi!" Ucap Ray membuat semuanya terbelalak.

"A-apa?!! Ma-maksudmu permainan pemburu dan mangsa yang selalu kita mainkan bersama (Y/N) itu adalah permainan yang berasal dari iblis sungguhan????!" Don gelagapan, otaknya memproses apa yang terjadi.

"Iya! Nama iblis yang kalian lawan itu Lewis, Bayon, Nouma, dan Nous 'kan?" Ray menoleh kepada Oliver. Oliver yang bingung pun hanya mengangguk mengiyakan.

"Ti-tidak mungkin.. jangan-jangan (Y/N) sudah mengetahui ini dari awal?" Gilda menebak nebak.

"Maaf menyela, sebelumnya siapa itu (Y/N)?" Pertanyaan Zack seolah mewakili semua orang yang bukan berasal dari Grace Field.

"Dia teman kami. Dia juga berasal dari Grace Field, untuk saat ini dia sedang berjuang sendirian diluar sana." Gilda melirik Anna. Anna yang mengerti atas kode itu pun mengeluarkan secarik kertas seperti yang ia tunjukan kepada Mujika dan Sonju.

"Huh? Kukira dia seumuran kalian, ternyata lebih muda" Lucas memperhatikan kertas itu dengan seksama.

"Umurnya sembilan tahun, tapi dia mendapatkan nilai sempurna di tes harian peternakan kami dulu. Selain itu, kau bisa baca yang tertera disana sebagai lebih jelasnya" Ray menunjuk informasi yang ada di kertas.

"Membantai iblis?" Yuugo tercengang.  Ia ingin membantah pernyataan kalau seorang anak perempuan melakukan pembantaian pada iblis sendirian.

"Dia juga yang membuatkan kami senjata ini" Thoma mengangkat pistol yang terletak tak jauh dari tempatnya.

"Mu-mustahil..."

Oke, kembali ke waktu sekarang.

Gilda memberanikan diri menaiki tangga untuk membuka pintu.

(Y/N) tersenyum lebar dan menyapa Gilda. "YO! AING KAMBEK NGAB!"

Mantap, yang digibahin dateng.

Semua anak dari Grace Field sangat mengenal suara itu, mereka berbondong-bondong menyambut (Y/N) tanpa pengecualian.

(Y/N) menuruni tangga. Begitu menapak di permukaan lantai, (Y/N) langsung diterjang pelukan semua orang yang merindukannya.

Gilda sampai nangis sesegukan. "(Y/N) hiks, kau kembali!!"

(Y/N) mengangkat sebelah tangannya karena pengap dipeluk dadakan oleh teman-temannya.

(Y/N) tertawa membuat yang tadi menangis ikut tersenyum. "Aku merindukanmu (Y/N)"

Fight Together Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang