EKSTRA PART 2 [SELESAI]

207 17 0
                                    

Alucard besok harus mempersiapkan diri untuk melamar Miya, ia tidak boleh terlihat gugup. Segala persiapan dan perlengkapan untuk melamar sudah Alucard siapkan. Alucard juga sudah mempersiapkan cincin kawin untuk Miya dan dirinya, cincin kawin itu ia beli saat masih di kota Land Of Dawn. Ia akan memasang cincin itu setelah melamar Miya nanti. Semoga saja, Miya menerima lamarannya. Tidak perlu diragukan lagi, Miya pasti menerima lamarannya. Tidak mungkin gadis itu menolak lamaran Alucard.

Yhi Sun Sin baru saja mandi, mendatangi Alucard yang sekarang di kamar, sedang memilih-milih baju untuk melamar Miya besok. Alucard bingung harus memakai baju yang mana. Memang bajunya bagus semua, tetapi menurutnya tidak yang ada cocok untuk melamar Miya.

“Kau sedang apa Alucard?” tanya Yhi Sun Sin di ambang pintu, mengamati Alucard sedang membuka tutup pintu lemari seperti kebingungan.

Alucard sedikit terkejut lalu cepat-cepat menutup pintu lemarinya, beralih melihat Yhi Sun Sin. Alucard menjawab jujur. “Saya, bingung memilih baju untuk lamaran besok, guru.”

Yhi Sun Sin, sedikit tertawa setelah Alucard berucap seperti itu. Alucard mengerutkan kening, kebingungan mengamati tingkah Yhi Sun Sin. “Mari, saya bantu memilihkan baju. Sepertinya bajumu bagus-bagus semua,” ucap Yhi Sun Sin lalu berjalan mendekati Alucard.

Yhi Sun Sin meraih baju Alucard yang berwarna biru di atas kasur lalu mengamatinya. Jika ia amati, baju itu cocok digunakan Alucard saat melamar Miya, besok. “Sepertinya ini cocok nak.” Yhi Sun Sin berucap sembari menyerahkan baju itu ke Alucard, namun Alucard menggeleng. “Saya rasa itu tidak cocok guru. Saya sudah sering memakainya,” ucap Alucard. Yhi Sun Sin hanya mengangguk.

“Keluarkan semua bajumu! Nanti saya pilihkan yang tepat!” Mendadak muncul Parsha, istri Yhi Sun Sin di ambang pintu. Sepertinya tadi Parsha mendengar obrolan suaminya dan Alucard.

Refleks, Alucard dan Yhi Sun Sin beralih melihat Parsha yang berjalan mendatangi mereka berdua. Parsha berbicara di hadapan Alucard. “Nak, coba keluarkan semua bajumu! Nanti saya pilihkan baju yang tepat untuk melamar Miya.” Alucard mengangguk lalu membuka pintu lemarinya dan mengeluarkan semua bajunya, menaruhnya ke atas kasur. Sedangkan Yhi Sun Sin sudah keluar kamar, berniat pergi ke dapur untuk makan.

Parsha mulai melihat-lihat baju Alucard yang menurutnya bagus, tidak ada yang jelek. Parsha tidak heran, karena memang Alucard pemuda kaya, tidak mungkin memiliki baju jelek apalagi baju sobek. Jika Parsha teliti, semua baju Alucard terbuat dari kain berkualitas yang tebal. Parsha cukup lama mengamati semua baju milik Alucard, akhirnya ia memilih baju Alucard yang berwarna hijau. Baju itu memiliki kerah sama halnya seperti jas pernikahan. Bedanya, jika jas pernikahan biasanya berwarna hitam, milik Alucard berwarna hijau.

“Ini seperti jas pernikahan. Bagus,” ucap Parsha sembari menenteng baju berwarna hijau itu di depan Alucard. Alucard sedikit memundurkan tubuhnya, karena Parsha terlalu dekat memperlihatkan baju itu di depannya.

“Ini saja nak, sepertinya cocok untuk melamar Miya besok,” kata Parsha lagi. Alucard mengangguk yakin. Pilihan Parsha sangat tepat, sesuai keinginan Alucard.

“Iya saya setuju dengan baju pilihan bibi,” jawab Alucard diakhiri senyuman tipis. Alucard dari dulu memanggil Parsha dengan sebutan bibi Parsha.

“Baiklah, jika kau merasa sudah yakin. Besok, pakailah ini!” Parsha melipat baju itu lalu menaruhnya ke atas kasur, “saya keluar dulu.” Lanjut Parsha lalu keluar kamar, ingin menemui suaminya yang ada di dapur.

Alucard mengamati baju itu. Dirasa sudah yakin. Saat melamar Miya, ia akan memakai baju tersebut. ”Pilihan bibi Parsha sangat tepat,” ucapnya lirih. Alucard melipat semua bajunya yang tadi dikeluarkan, lalu menaruh kembali baju-bajunya tadi ke lemari.

Miya & Alucard [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang