Epilog ✓

529 68 16
                                    

Pertarungan semakin sengit di dalam Gua, Miya dan Ruby saling serang sementara Harith diam-diam menuju ke inti bagian dalam Gua untuk mengambil daun ajaib yang tertanam di sana, sehingga dengan cara itulah Ruby tidak ada kesempatan untuk  mengambil daun itu, karena Ruby sibuk bertarung dengan Miya. Sedangkan Hayabusa sibuk membasmi kawanan serigala yang tiba-tiba menyerangnya dari arah lain.

"Miya kau tidak akan bisa mengalahkan ku." Ruby menghindari anak panah Miya yang melesat cepat. Karena di dalam Gua merasa terpojok Ruby memutuskan untuk terbang keluar. Ruby bukannya takut dengan Miya, ia hanya ingin mencari area yang luas untuk bertarung melawan Miya.

Miya yang melihatnya segera menyusul Ruby keluar Gua. "Ruby..." teriak Miya sambil berlari saat melihat Ruby terbang keluar Gua.

Ruby mendarat dengan mulus ke tanah, lalu tersenyum miring seperti merendahkan Miya. Tanpa menunggu lama ia mengarahkan sabitnya yang besar itu untuk melukai Miya. Hal yang diluar dugaan membuat Ruby kaget, Miya mengeluarkan jurus ultimate nya, sehingga Miya menghilang tepat saat ujung sabit besar itu hampir mengenai tubuhnya, "jurus apa itu?" gumam Ruby panik, setelah tidak mengetahui Miya di sekitarnya.

"Ruby, bersiaplah!!" Miya mendadak sudah berada di belakang Ruby.

Ruby menoleh ke belakang, ia sedikit terkejut karena Miya tiba-tiba saja muncul di belakangnya, Ruby melangkah mundur. "Miya, tidak aku duga, ternyata kau mempunyai jurus seperti itu, tapi aku akan buktikan bahwa aku juga mempunyai jurus yang lebih hebat dari itu, hahaha!!" Ruby tertawa keras membahana.

Miya, memicingkan mata saat melihat Ruby mengatur napas dalam, lalu di hembuskan perlahan. "Ruby mengeluarkan jurus andalannya," gumam Miya. Matanya melebar saat tiba-tiba sabit besar Ruby dapat memanjang dan menariknya, "aaaaaaaaaaa!!" teriak Miya kesakitan saat sabit besar itu menariknya dengan sangat cepat. Ruby mengeluarkan jurus ultimate nya, sehingga siapapun tak dapat menghindari serangan itu.

"Kau lihat kekuatan dirimu, tidak ada apa-apanya dibandingkan kekuatanku," ucap Ruby setelah Miya ada di hadapannya, lalu dengan satu gerakan cepat Ruby mengayunkan sabit besarnya ke arah Miya, hal itu membuat Miya terlempar jauh dan seluruh badannya terluka parah.

"Aakhhgg."  Miya kesakitan, saat sabit Ruby melukai kulitnya.

Sekarang Miya kehabisan energi kekuatan, sehingga ia tidak bisa berbuat apa-apa selain tersungkur di tanah, Ruby mendekati Miya dengan pongah.

"Wanita lemah! Kekuatan panahmu tidak bisa menandingi kekuatanku Hahahah.., sebentar lagi kau akan mati di tanganku," suara Ruby terdengar menakutkan.

Ruby tanpa aba-aba langsung mengayunkan sabit itu dengan cepat, senyum sinis Ruby terlihat jelas.

Dengan keadaan yang masih lemah Miya berguling di tanah untuk menghindari serangan Ruby tersebut. Dan pertarungan belum selesai.

•••

Yhi Sun Sin memutuskan untuk kembali ke rumah Parsha, ia berniat menghancurkan bola ajaib yang Parsha punya. Karena bola ajaib itu termasuk salah satu sumber kekuatan Parsha, tapi sebenarnya kekuatan Parsha bersumber dari ramuan yang dibuat oleh Parsha sendiri. Jika Parsha tidak meminum ramuan sihir barang sehari pun maka lambat laun  kekuatan Parsha akan menghilang dari tubuhnya.

Parsha yang saat ini sedang meminum ramuan sihir untuk memulihkan energinya, terkejut setelah mendengar suara gebrakan dari pintu depan yang seolah dibuka secara paksa, Parsha lari tergopoh-gopoh menuju ke depan setelah meneguk ramuan itu sampai habis.

Parsha seketika kaku, ketika dirinya melihat sosok Yhi Sun Sin yang terlihat marah.

"Kenapa kau kembali?" tanya Parsha menyentak Yhi Sun Sin.

Miya & Alucard [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang