© 2020 by Mr. Rabbit
.
.
.
.
°• Malam Pertama •°
...Miya terus memeluk Alucard cukup lama. Ia baru sadar jika hutan ini tidak mendukung untuk mereka berdua, ada beberapa binatang yang memerhatikan mereka dari kejauhan, begitupun dengan guru Shin yang sedari tadi melihat mereka sambil melatih muridnya, guru Shin tersenyum tipis melihat kedua insan itu melepas rindu dari kejauhan.
Tangan Miya yang memeluk tubuh Alucard perlahan ia lepaskan. Lalu sedikit mendongak. "Alucard, rasa rinduku kepadamu sudah terobati, sekarang kita bisa bersama-sama lagi. Rasanya asing saat tadi kita bertemu untuk pertama kali." Senyum Alucard mengembang lalu sedikit mendekati Miya. "Hal yang sama juga aku rasakan Miya, mari kita memulai hidup baru." Ia tersenyum sambil mengelus rambut Miya yang berantakan karena terpaan angin.
Miya dengan perlahan menyentuh lengan Alucard. "Alucard, lebih baik kita tidak di sini. Akan ku ajak enagku ke rumah nenek."
"Nenek?" tanya Alucard kebingungan. Nenek siapa yang dimaksud Miya.
"Nenek Vexana, apa kau lupa dengannya?" Alucard tidak menjawab. Ia terdiam sambil mengingat-ingat masa lalu, saat dia masih kecil.
"Oh, dia. Sekarang aku ingat, ayo kita kembali ke desa." Alucard berjalan ke depan kemudian meraih pergelangan tangan Miya, mereka berjalan bersama sambil bergandengan tangan.
"Miya, kita akan jalan-jalan ke bukit malam nanti," ucap Alucard sambil terus berjalan.
"Apa kau tidak bosan? Setiap kali selalu ke bukit itu, bahkan itu terlalu sering."
"Tidak! Dulu memang kita sering datang ke sana. Tapi sekarang apa kita pernah datang ke sana?"
Miya menggeleng, "tidak pernah, setelah kepergian dirimu waktu itu."
"Jadi, aku ingin kita mengenang masa-masa kita dulu."
"Baiklah, Alucard."
Mereka berjalan menyusuri hutan, melewati pohon-pohon tinggi, semak dan sungai untuk menuju ke Desa Town Land. Sepanjang perjalanan menuju ke desa, kedua insan itu bercanda bersama. Suara obrolan mereka mengisi kesunyian hutan ini.
Lambat laun jika diperhatikan dari kejauhan, mereka perlahan-lahan hilang, tertutup semak belukar serta pohon-pohon besar yang berdempetan.
•••
Salah seorang gadis desa, yang kebetulan berpas-pasan dengan Alucard dan Miya yang berjalan bersamaan sempat mengagumi sosok Alucard, karena tampan? Bukan itu saja gadis itu juga mengagumi perawakan tubuh gagah Alucard, ada rasa iri di hatinya ketika melihat Miya mendapatkan cinta seorang pria tampan itu.
Ruby, gadis yang sekarang memerhatikan Miya serta Alucard yang berjalan melewatinya begitu saja. Ia memiliki perasaan iri serta benci. Tidak itu juga, Ruby sebenarnya sudah menaruh hati kepada pria itu sejak lama, bahkan sebelum Alucard merantau ke kota. Ruby dan adiknya Lilya tinggal hanya berdua, karena kedua orang tua mereka sudah meninggal ketika Ruby berumur 19 tahun, di usianya yang masih remaja ia harus menanggung beban untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari dengan berburu di hutan.
Kedua orangtuanya meninggal akibat di serang oleh serigala lapar saat mereka tengah berburu binatang pada malam hari. Dan hari itulah detik-detik terakhir Ruby serta adiknya bisa melihat kedua orangtuanya. Sehingga Ruby begitu marah dan menangis tidak terima orangtuanya meninggal karena telah dimakan oleh serigala. Ruby semakin hari semakin besar dan menjadi seorang yang dewasa. Sifat dendamnya tertanam di hatinya, ketika mengingat kedua orangtuanya kala itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miya & Alucard [Lengkap]
FantasyMiya gadis Desa Town Land yang tinggal bersama neneknya, Vexana. Kedua orangtuanya sudah meninggal saat Miya masih berumur lima tahun. Sehingga nenek tirinya Vexana yang beralih mengasuh Miya sampai Miya tumbuh menjadi gadis dewasa. Di sinilah, Miy...