EKSTRA PART : Spesial Kisah Parsha

196 19 0
                                    

Happy Reading!!

***

Setelah berminggu-minggu terjadi konflik, akhirnya kehidupan Miya dan Alucard kembali damai. Banyak konflik yang mereka hadapi sampai akhirnya konflik itu selesai dengan baik. Ruby sudah baik seperti sediakala, Parsha juga sama halnya seperti Ruby. Parsha tidak lagi memiliki sifat jahat, sifatnya yang jahat sudah dimusnahkan oleh Yhi Sun Sin, suaminya. Kini, Parsha dan Yhi Sun Sin berdamai seperti saat mereka berdua baru menikah.

Awal Parsha memiliki sifat jahat itu karena saat Parsha berjalan seorang diri di hutan, Parsha tidak sengaja menemukan kuali kosong. Karena penasaran, Parsha membawanya pulang. Setelah sampai rumah, hal tidak terduga terjadi kepada Parsha, mendadak Parsha seperti orang gila tertawa-tawa sendiri. Yhi Sun Sin, suaminya Parsha kebingungan dengan perubahan sikap istrinya itu.

***

Flashback start.

Parsha berjalan seorang diri di hutan. Ia pergi ke hutan Desa Town Land bertujuan untuk mencari rempah-rempah yang tumbuh liar di sekitar hutan. Parsha memang suka meramu obat-obatan atau lebih tepatnya jamu dari bahan rempah-rempah, tujuannya membuat jamu alami adalah untuk mempertahankan kekuatan sihirnya agar tetap kuat dan tidak lemah. Kalau Parsha tidak meminum jamu, lambat laun kekuatannya melemah. Untuk mencegah hal tersebut, Parsha disarankan suaminya agar meminum obat-obatan alami.

Parsha sedikit kelelahan berjalan sudah cukup jauh ke dalam hutan, namun rempah-rempah yang ingin ia cari, belum juga ia temukan. Parsha jadi berpikir, apa mungkin rempah-rempah di dalam hutan sudah habis? Mengingat jika ia sering memetik tumbuhan rempah-rempah di dalam hutan ini. “Kemungkinan sudah tidak ada,” ucap Parsha, berhenti berjalan lalu mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru hutan, yang dilihatnya hanya pohon besar menjulang tinggi, rumput-rumput liar dan beberapa tumbuhan liar lainnya. Kalau memang rempah-rempah di hutan ini sudah tidak ada, Parsha punya alternatif lain pengganti rempah-rempah, yaitu tanaman bunga Ambrosia yang biasanya tumbuh liar di hutan.

Tanaman bunga Ambrosia sendiri, adalah jenis bunga yang memiliki rasa pahit bercampur wangi. Kepahitannya membuat siapapun yang meminumnya akan merasa mual dan kalau tidak kuat, bisa pingsan. Hal tersebut yang membuat bunga Ambrosia, jarang dicari oleh penduduk Desa Town Land. Tentu karena jarang dipetik, bunga Ambrosia sekarang banyak tumbuh di sekitar hutan. Walaupun pahitnya minta ampun, bunga Ambrosia dipercaya penduduk, ampuh untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit. Seseorang yang memiliki penyakit lalu meminum ramuan bunga Ambrosia tidak akan merasa mual atau ingin pingsan, justru akan cepat sembuh. Jadilah sekarang, bunga Ambrosia hanya diperlukan oleh penduduk jika ada yang sakit.

Berbeda dengan Parsha yang menggunakan bunga Ambrosia untuk memperkuat sihirnya. Parsha dulu hanya tahu, fungsi bunga Ambrosia untuk menyembuhkan penyakit. Pada saat itu Yhi Sun Sin memberitahu bahwa bunga Ambrosia juga bisa untuk memperkuat kekuatan berupa sihir. Parsha disarankan suaminya agar mengolah bunga Ambrosia menjadi ramuan untuk kekuatan sihirnya.

Parsha cukup lama beristirahat di bawah pohon, ia pun melanjutkan perjalanan menuju ke dalam hutan untuk mencari bunga Ambrosia. Bunga Ambrosia tidak tumbuh di sembarang tempat, bunga Ambrosia biasanya sering tumbuh di dekat sungai. Maka dari itu, Parsha berjalan ke arah timur, di mana itu adalah letak sungai.

Setelah berjalan cukup lama, akhirnya Parsha sudah sampai di sungai kecil yang ditumbuhi banyak pohon. Dari ujung Selatan sampai ujung Utara, sungai kecil itu panjangnya membentang sangat jauh. Tak perlu waktu lama, Parsha sudah menemukan tanaman bunga Ambrosia yang tumbuh liar di pinggir sungai, dekat pohon mangga. Parsha lantas memetiknya dengan hati-hati agar tidak terkena duri bunga tersebut. Setelah itu, Parsha menaruh bunga Ambrosia itu ke dalam wadah kecil berbentuk bundar.

Miya & Alucard [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang