08 ✓

401 83 24
                                    

Acara jamuan kecil untuk menyambut Alucard datang akhirnya sudah selesai dan sekarang Vexana membereskan beberapa piring yang sudah digunakan untuk jamuan. Rencananya Vexana akan mengajak Alucard dan Miya untuk melihat keadaan rumah anaknya yang sudah lama ditinggalkan. Kemungkinan rumah tersebut sudah sangat kotor karena lama tidak terurus. Vexana sendiri akan memberitahu bahwa Miya dan Alucard mempunyai kemiripan dan kesamaan dengan anak dan menantunya, dengan memberikan bukti berupa foto anaknya saat menikah yang masih disimpan di lemari.

"Miya, apa kau yakin jika kamu dan aku mirip dengan anaknya nenek?" Kata Alucard membicarakan soal dirinya dan Miya, mereka masih duduk di atas tikar saling berhadapan.

"Aku yakin, karena tidak mungkin nenek berbohong," timpal Miya.

"Tapi, aku masih ragu jangan-jangan nenek hanya berimajinasi jika ia mempunyai anak yang mirip dengan aku dan kamu?" Alucard merasa Vexana tidak benar, hanya berimajinasi karena mengingat umurnya yang sudah tua, kemungkinan faktor kerinduan terhadap anaknya, sehingga Vexana hanya berimajinasi. Tapi disisi lain Alucard yakin bahwa Vexana memang benar.

"Sebenarnya aku juga ragu, tapi karena hatiku mengatakan jika memang benar aku mempunyai kemiripan dengan anaknya, jadi aku tetap yakin,” ucap Miya.

"Ah, mungkin tidak ada salahnya jika kita pura-pura percaya," timpal Alucard asal.

"Kau yakin hanya pura-pura percaya? Hahahaha! Kalau nenek punya bukti kau mau bilang apa? Menyesal karena hanya pura-pura percaya? Hahaha,” ucap Miya diakhiri tawa renyah.

Tanpa sadar Vexana sudah berada di depan pintu rumah setelah ia membersihkan piring. "Cu! Ikut nenek, ke rumah Mayang!" Sontak Miya melihat ke arah pintu. "Mayang Siapa nek?" tanya Miya penasaran. "Mayang itu nama anak saya, saya ke sana mau membersihkan rumahnya yang sudah lama tidak terurus." jawab Vexana. Miya dan Alucard secara bersamaan mengangguk "oh!" jawab Miya.

"Kamu ikut?" tanya Miya kepada Alucard.

"Tentu," jawab Alucard disertai anggukan. Kemudian mereka berdua menyusul Vexana yang sudah keluar rumah.

•••

Menuju ke rumah Mayang, di jalan Alucard menjadi pusat perhatian Masyarakat di sekitarnya, terutama kaum wanita yang melihatnya tampak terpesona dengan ketampanan serta tubuh gagah Alucard yang berjalan beriringan dengan Miya.

"Kau tahu? Dia Alucard, semakin dewasa dia semakin tampan.”

"Iya, beruntung sekali Miya mempunyai kekasih seperti dia. Jadi iri."

"Dan ngomong-ngomong, Alucard dan Miya wajah mereka persis seperti anak dan menantunya nenek Vexana."

"Itu benar?"

"Iya, kalau kau tidak percaya tanya aja sendiri."

Begitulah kiranya bisik-bisik wanita yang melihat Alucard dan Miya berjalan bersama seperti pasangan kekasih. Di depan mereka berdua ada Vexana yang menunjukkan jalan menuju ke rumah anaknya. Namun dari balik kesenangan mereka berdua ada orang yang tersakiti karena menahan kekecewaan dan dendam, yaitu Ruby gadis yang memakai kerudung merah dan selalu membawa sabit besar.

"Alucard, sebenarnya aku mencintaimu, tapi hatimu kau berikan kepada yang lain. Suatu saat aku akan merebut kamu dari Miya, hahaha!" Ruby diam-diam membuntuti Alucard dan Miya, ia bersembunyi di balik pohon, ia berencana untuk melancarkan aksinya memperebutkan Alucard dari Miya.

Kemudian Ruby kembali berjalan meninggalkan pohon yang digunakannya sebagai tempat mengintip. Dia mempunyai rencana jahat yang akan menjadi kepuasan dirinya.

•••

Selang berapa lama, Vexana dan kedua cucu tirinya sudah berada di halaman rumah Mayang yang tidak terurus. Keadaan rumah Mayang begitu memprihatinkan, halaman rumah kotor dan genteng terlihat ada yang jatuh dari atas lalu pecah saat mengenai tanah, rumahnya sudah hampir seperti gubuk, karena ditumbuhi lumut dan tanaman rambat lain di bagian depannya.

Miya & Alucard [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang