Tidak dapat melawan ataupun membebaskan Miya, Alucard malah di bawah kendali Ruby, sehingga ia Melakukan apapun sesuai kehendak Ruby, gadis berkerudung merah itu rupanya menyihir Alucard agar tunduk kepadanya dengan menggunakan serbuk sihir, penakluk. Miya yang diikat di kursi juga tidak dapat menyangka bahwa Ruby punya cara licik agar bisa mengalahkan Alucard dengan cara halus.
Ruby berjalan pongah mendekati Miya. "Kau lihat Miya? Alucard sudah dibawah kendaliku, hahahaha!!" Ruby kembali melempar senyum sinis, ia memegang dagu Miya lalu dengan sengaja ia mendongakkan kepala Miya, agar bertatapan langsung dengannya. Senyum miring, Ruby berkata, "sebentar lagi kau akan menjadi budak ku, Miya, dan Alucard akan menjadi suamiku, hehehahahha!!" Ruby kembali tertawa, sangat keras memenuhi ruangan ini.
Miya mau memberontak, tapi itu tidak mungkin dilakukan tangan dan kakinya terikat, hal tersebut dilakukan Ruby agar ia mengerjakan tugasnya untuk membunuh Miya berjalan lancar. Tanpa sepengetahuan Ruby, seseorang mengintip di balik pintu gudang, orang itu mengintip dari celah pintu.
Seseorang yang berwujud pria tersebut, mengamati Ruby dan Miya dari luar, sambil bergumam. "Tak ku sangka, Ruby bermain licik hanya untuk mendapatkan Alucard, awas saja! Aku akan segera bertindak untuk segera menghilangkan mu dari muka bumi!" Pria itu tersenyum tipis. Lalu dia menghilang begitu saja.
Di dalam gudang Ruby masih mengoceh, mencela Miya, mencemooh Miya. "Miya... Miya ... hanya dengan serbuk ini aku bisa mengendalikan Alucard, apalagi kamu wanita lemah! Tidak berguna!" kata Ruby pedas, sepedas cabai merah. Ia memandang Miya gadis lemah. Miya ingin marah! Namun Miya tidak dapat melawan, karena dirinya terikat.
"Perempuan LICIK!" ucap Miya, mulai emosi. Namun emosinya seketika tertahan saat sadar bahwa ada seseorang yang mengintipnya di jendela, tapi tidak diketahui oleh Ruby. Pria yang dilihat Miya tidak asing baginya, bahkan ia sangat familier dengan pria itu. Miya bergumam. "Guru Shin!?" Ya, Miya melihat guru Shin yang sedang mengintip di balik jendela gudang. Percaya tak percaya, Miya sekarang lega karena sebentar lagi guru Shin akan menyelamatkannya.
"Miya! Sudahlah! Kau tidak akan bisa melawanku. Kau tahu?" Miya menggeleng, ia berpura-pura takut, "kau akan mati di tangan kekasihmu sendiri!! Hahahaha..." tawa Ruby keras. Ruby mulai berbangga hati, ia tidak tahu bahwa ada guru Shin di luar gudang yang akan melawannya.
"Alucard! Bunuh Miya SEKARANG!!" Dengan sihir yang diberikan oleh seorang nenek sihir, Ruby bisa mengendalikan pikiran Alucard, sehingga pekerjaannya untuk melenyapkan Miya menjadi mudah. Hanya itu yang dipikiran Ruby, melenyapkan Miya lalu Alucard akan menjadi suaminya, ia tidak akan mengetahui bahwa seseorang siap melawannya.
Alucard yang pikirannya dikendalikan oleh Ruby, seketika patuh, ia mengeluarkan pedangnya lalu berjalan dengan senyum sinis menghampiri Miya yang mulai ketakutan.
"Alucard sadarlah! Aku kekasihmu Miya!" ucap Miya waspada! Namun itu tidak akan membuat Alucard berbaik hati, karena ia dikendalikan secara penuh oleh Ruby.
"Miya! Semenit lagi ajal menjemputmu, hehahahah..." Ruby tertawa renyah, ia sebentar lagi akan menerima kepuasan. "Alucard! Bunuh dia, hahaha!!" tawanya menggelegar memenuhi gudang.
Alucard segera mempersiapkan pedangnya untuk segera membunuh Miya, pikiran Alucard dalam pengaruh Ruby. Dengan cepat Alucard, menebaskan pedangnya ke arah Miya, hal yang tidak pernah disadari Ruby tiba-tiba muncul di depannya.
Seorang pria ninja muncul di depan Ruby, dengan cepat langsung menahan pedang Alucard agar tidak mengenai Miya. Hampir saja Miya merenggut nyawa dengan paksa. "Syukurlah!" gumam Miya terasa lega, diselamatkan oleh pria ninja itu.
Ruby terkejut. "Hayabusa!?" Ruby sadar bahwa itu Hayabusa, refleks mundur beberapa langkah lalu segera berbalik ke arah lain, Ruby berencana kabur sebelum ia diserang oleh Hayabusa, ninja itu sangat hebat, siapapun akan kalah jika melawan Hayabusa. Dengan membawa sabit andalannya, Ruby kabur lewat belakang gudang.
Sebenarnya Hayabusa akan menahan Ruby, agar tidak kabur, namun karena Alucard terus menyerangnya. Sehingga Hayabusa mau tidak mau harus melumpuhkan Alucard terlebih dulu.
Serangan pedang Alucard, dengan mudah dapat dihindari, pertarungan sengit yang tepat didepan Miya, lantas gadis itu ketakutan, dan memilih untuk menutup mata. Ia berharap Hayabusa tidak melukai Alucard, karena sumbernya ada dalam diri Ruby, jika Ruby mati, pikiran Alucard akan kembali normal karena tidak dikendalikan.
Saat berhasil melumpuhkan Alucard, Alucard jatuh dan pingsan di depan Miya. Hayabusa beralih mengejar Ruby yang kemungkinan larinya belum terlalu jauh, ini kesempatan yang tidak boleh disia-siakan. Alucard pingsan, Miya membuka mata. Dia terkejut karena Kaki kanan Alucard terluka parah dan darah mengucur deras. Hayabusa sengaja melumpuhkan Alucard agar ia bisa dengan cepat mengejar Ruby. Tapi Alucard tidak mati. Hayabusa hanya melumpuhkan kakinya saja.
"Alucard!?" ucap Miya terkejut, ia sedih dan khawatir dengan Alucard bila nyawa Alucard melayang.
Guru Shin yang dari tadi berada di luar, langsung masuk ke dalam gudang, berjalan cepat menuju ke arah Miya. "Miya kau tidak apa-apa?" Guru Shin atau Yhi Sun Sin tampak khawatir. Ia melepaskan ikatan tali yang melilit kaki serta tangan Miya.
"Aku tidak apa-apa guru, hanya saja Alucard luka parah di bagian kakinya,” kata Miya, ia tidak dapat menyembunyikan kekhawatirannya kepada Alucard di hadapan guru Shin.
Guru Shin melihat ke bawah, di mana sosok Alucard tergeletak tidak berdaya. "Alucard!?" Guru Shin berjongkok dengan satu kaki. Lalu mengecek pernapasan Alucard, "syukurlah, dia masih hidup. Hanya pingsan!" Kata hatinya, guru Shin berdiri lalu tersenyum, "tenang saja! Alucard masih hidup, dia hanya pingsan. Lukanya akan kusembuhkan di rumah, nanti." Mendengar penjelasan gurunya, Miya langsung mengusap dadanya lega. Ia bersyukur, karena Tuhan masih memberikan keselamatan kepada Alucard.
"Aku meras sangat senang guru, Tuhan masih memberikan kesempatan hidup untuk Alucard," ucap Miya tersenyum.
"Bersyukurlah Miya," kata guru Shin, "keluarlah dulu, Alucard akan saya angkat menuju ke rumah." Imbuh Yhi Sun Sin, menyuruh Miya untuk keluar, ia akan membawa Alucard kerumahnya dan segera menyembuhkan luka Alucard, di bagian kakinya.
•••
Kejaran Hayabusa sangat cepat, sesekali Ruby harus menoleh ke belakang untuk memastikan Hayabusa tertinggal jauh. Ruby terus berlari sampai pernapasannya tidak teratur karena kelelahan. Ia ngos-ngosan, Ruby terpaksa mencari tempat persembunyian yang aman. Ia tidak bisa bersembunyi dengan aman jika hanya di balik pohon atau di jurang, karena percuma, Hayabusa bisa mengeluarkan bayangannya menjadi empat ke masing-masing penjuru. Hal itu memungkinkan Hayabusa dapat menemukannya hanya dengan bayangannya sementara Hayabusa yang asli akan terus berlari mencarinya.
Tempat persembunyian yang menurut Ruby aman jika ia ada di dalam gua, dekat dengan desa untuk tempat persembunyiannya. Setelah mengatur pernapasannya, Ruby berlari kembali ia juga sesekali melihat sekitar, agar dapat memastikan posisi Hayabusa sekarang. Tak lama kemudian Ruby sudah ada di depan gua.
Hayabusa berlari sangat cepat untuk mencari Ruby, ia juga menggunakan bayangannya, memecahkannya menjadi empat dan terbagi dalam empat penjuru dengan jarak yang berjauhan, bayangan satu ke arah utara, bayangan dua ke arah barat, bayangan ketiga kearah timur dan terakhir ke arah selatan. Semua bayangannya berada dibawah kendali Hayabusa, sementara Hayabusa yang asli berlari dengan cepat mencari keberadaan Ruby.
Di depan gua, Ruby masih ragu untuk masuk ke dalam karena di dalam gua tersebut terlihat sangat gelap, ditambah lagi Ruby tidak membawa lentera untuk penerangan menuju ke dalam gua. Ia hanya membawa sabit besar, sebagai senjata. Namun dia tidak ada pilihan lain karena keselamatan yang paling penting, ia harus menghindari Hayabusa agar nyawanya tidak terancam.
Ruby, berjalan dengan hati-hati menuju ke arah gua yang gelap gulita. Dengan keberanian Ruby memasuki area gua tersebut. Tetapi sebelum Ruby berjalan menuju ke dalam gua, suara wanita membuatnya terkejut.
"Ruby, kau tidak akan bisa bersembunyi dariku!" ucap wanita itu, Ruby kaget lalu dengan cepat menoleh ke belakang.
"MIYA!?" Ruby terkejut setengah mati ketika dirinya melihat Miya sudah berada di belakangnya, agak jauh.
•••
Baca bab selanjutnya...
KAMU SEDANG MEMBACA
Miya & Alucard [Lengkap]
FantasyMiya gadis Desa Town Land yang tinggal bersama neneknya, Vexana. Kedua orangtuanya sudah meninggal saat Miya masih berumur lima tahun. Sehingga nenek tirinya Vexana yang beralih mengasuh Miya sampai Miya tumbuh menjadi gadis dewasa. Di sinilah, Miy...