© 2020 by Mr. Rabbit
•
•
•
°• Mengenang •°•••
Udara malam tidak membuat tubuh Miya kedinginan. Justru Miya menyukai hal ini. Ia teringat kekasihnya yang selalu bersamanya saat-saat yang seperti ini. Dulu jika Miya kedinginan Alucard selalu memeluknya dengan penuh kehangatan namun setelah kepergian Alucard, Miya sekarang tidak merasakan kehangatan pelukan kekasihnya, sekarang ia hanya bisa merasakan bagaimana suasana malam yang dingin dan sunyi.
Miya duduk diam di bukit Desa Town Land. Bukit ini merupakan saksi bisu kemesraan Miya dan Alucard saat itu sebelum Alucard merantau ke kota Land Of Dawn. Alucard dulu selalu mengajaknya ke bukit tersebut pada waktu tertentu.
Miya mendongak ke atas, memandang bintang-bintang yang sekarang berkelimpahan di atas langit, memancarkan sinar-sinar kecil di sana. Pemandangan ini mengingatkan dirinya tentang bagaimana Alucard dulu selalu saja membicarakan soal bintang dan dirinya. Alucard dulu pernah berkata sebelum dia merantau ke kota "kau ibarat bintang yang tetap bersinar walau tidak terang, tetap indah walau berada di kegelapan, seperti kamu yang selalu terlihat cantik walaupun tua nanti." Ucapan Alucard tersebut masih ia ingat-ingat sampai sekarang, sehingga Miya sekarang tersenyum-senyum sendiri. Ia ingin sekali kembali ke masa lalu dan ingin merasakan pelukan orang terkasih, walau Miya menyadari itu tidak mungkin terjadi dan tidak bisa diulang. Kecuali jika ada seseorang yang dapat membuat mesin waktu, mungkin ia akan menyuruh orang tersebut membawanya ke masa lalu di mana ia bersama Alucard dulu. Menjalin kasih kembali dan tidak akan mengijinkan Alucard untuk merantau. Namun itu hanya angan-angannya saja yang tidak mungkin akan terjadi.
Lama ia mengamati bintang-bintang di langit. Seketika ingatannya kembali ke masa lalu, teringat kebersamaannya dengan Alucard sebelum akhirnya Alucard merantau ke kota.
...o0o...
Flashback on
3 tahun yang lalu...
Malam ini, terlihat pemuda gagah dan di sampingnya ada seorang gadis berambut panjang yang diikat kuncir kuda, mereka berjalan bersama sambil bercanda, tertawa bersama di keheningan malam. Mereka berjalan beriringan sambil bergandengan tangan menuju ke bukit yang berada dekat dengan Desa Town Land, bukit itu selalu mereka kunjungi kala malam hari jika mereka ada waktu senggang untuk bersama.
Mereka; Miya dan Alucard tidak selalu bersama karena ada beberapa urusan yang tidak bisa ditinggalkan, Alucard yang harus berlatih pedang bersama Guru Shin sedangkan Miya berlatih panah di rumah Guru Shin pula, namun tempat mereka berlatih berbeda dan jaraknya bisa dikatakan jauh, sehingga waktu mereka untuk bersama harus terhalang dengan kegiatan pelatihan tersebut, namun mereka tetap menyempatkan waktu untuk tetap bersama kembali. Ya seperti malam ini contohnya.
"Miya hati-hati." Kata Alucard sambil menggandeng tangan Miya menuju ke atas bukit yang cukup tinggi. Dengan hati-hati mereka berdua berjalan, tidak membutuhkan waktu lama sekarang mereka sudah mencapai atas bukit. Mereka berdua kemudian duduk menghadap ke timur, di depan bukit lebih tepatnya di bawah terdapat danau yang cukup besar. Di danau tersebut menampakkan bayangan bulan separuh yang ada di atas langit.
"Alucard..." Miya berkata kalem lalu menyenderkan kepalanya di bahu Alucard, sambil mengamati bintang-bintang yang berkelap-kelip di atas langit biru gelap. Alucard menolehkan wajahnya mengamati Miya dengan senyuman yang mengembang, lalu ia memeluk Miya dari samping, mengelus lembut rambut Miya yang hitam dan panjang tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miya & Alucard [Lengkap]
ФэнтезиMiya gadis Desa Town Land yang tinggal bersama neneknya, Vexana. Kedua orangtuanya sudah meninggal saat Miya masih berumur lima tahun. Sehingga nenek tirinya Vexana yang beralih mengasuh Miya sampai Miya tumbuh menjadi gadis dewasa. Di sinilah, Miy...