© 2020 by Mr. Rabbit
•
•
•
°• Latihan •°•••
Miya sekarang sudah berada di depan rumah Guru Shin, pagi ini Guru Shin akan mengajarinya membidik seekor binatang di hutan. Latihan ini bertujuan untuk melatih Miya agar bisa membidik musuh tepat sasaran. Tentu ini latihan yang susah tingkatannya daripada latihan-latihan sebelumnya.
"Bagaimana Miya, Apa kau siap?" Guru Shin sekarang sudah berada di belakangnya, kemudian berjalan mendekati Miya. Posisinya beralih di samping Miya lalu menoleh, "bagaimana?" tanyanya sekali lagi. Miya tetap bergeming.
"Ee.. siap Gu..ru," jawab Miya gelagapan. Karena sedari tadi ia terdiam, memikirkan Alucard yang pergi merantau ke Kota Land Of Dawn. Guru Shin hanya mengangguk lalu berjalan meninggalkan Miya. Miya mengekor di belakang guru Shin.
Guru Shin menghentikan langkahnya di depan penyimpanan senjata yang berada di samping rumahnya. "Miya, ambil dua busur serta anak panah," suruh Guru Shin seraya menunjuk ke tempat tersebut. "Baik Guru Shin." Miya segera berjalan, langkahnya menuju ke tempat itu sangat cepat. Guru Shin kemudian meninggalkan tempat itu, dia menuju ke arah lain, di mana beberapa muridnya yang berlatih pedang dan panah di tempat tersebut.
Guru Shin berpunggung tangan. "Murid ku, berkumpulah!" Semua murid Guru Shin yang saat ini sedang berlatih, menghentikan aktivitasnya lalu beralih menatap Guru Shin. Mereka semua menaruh senjata sebagai latihan di atas tanah, kemudian cepat-cepat berjalan ke arah Guru Shin.
"Hormat kami Guru!" ucap mereka serempak sambil sedikit membungkuk, Guru Shin hanya mengangkat tangan kanan rendah sebagai bentuk penerimaan penghormatan kepadanya. "Saya menerima penghormatan kalian." Guru Shin kemudian berkata. "Kakak kalian, Miya, akan berlatih di hutan. Oleh karena itu kalian boleh pulang atau kalau tidak kalian berlatih sendiri di halaman belakang rumah saya." Guru Shin kemudian pergi berlalu meninggalkan muridnya.
Beberapa muridnya masih ada yang berlatih dan ada yang memutuskan untuk pulang. Namun ada satu muridnya yang masih remaja, diam-diam mengikutinya, Entah apa tujuannya?
Guru Shin menoleh ke belakang karena dia merasa ada yang mengikutinya. Namun dengan cepat sebelum ketahuan, muridnya tadi bersembunyi di balik pohon, napasnya memburu, karena dia hampir saja ketahuan membuntuti Guru Shin. "Uh lega.." ucapnya, ia melongok melihat ke depan. Dia mendapati Guru Shin sudah tidak ada, kemudian dia keluar dari persembunyiannya. Murid itu mau membuntuti guru Shin lagi, namun sayangnya ia kehilangan jejak Guru Shin. Akhirnya murid tersebut memutuskan untuk kembali ke tempat latihan.
"Miya..." Miya berjalan cepat menuju ke arah Guru Shin sambil membawa dua busur dan juga beberapa anak panah yang di taruhnya di wadah berbentuk tabung, itu merupakan tempat untuk menyimpan anak panah atau sebagai wadahnya.
"Saya Guru, ada apa?" ucap Miya sedikit membungkuk lalu kembali tegap.
"Ikuti saya!" Tanpa banyak basa-basi, Guru Shin segera mengajak Miya ke hutan yang lumayan jauh dari Desa Town Land. Mungkin perjalan memakan waktu setengah hari.
"Guru Shin, bolehkah saya bertanya?" Miya mensejajarkan langkahnya menyamai guru Shin. Guru Shin menoleh sekilas "boleh," jawabnya datar tanpa mengalihkan perhatiannya.
"Apa yang seharusnya dilakukan saat membidik musuh?" tanya Miya.
"Itu bisa saya jawab nanti, kita fokus untuk mencapai ke hutan," jawab Guru Shin sembari menunjuk jalan setapak yang kini mereka lewati. Jalan setapak itu menuju ke arah hutan.
"Baik Guru," jawab Miya, mengangguk singkat.
•••
Mereka sudah sampai di hutan yang lumayan jauh dari Desa Town Land. Perjalanan mereka amat melelahkan sehingga Guru Shin mengajak Miya untuk beristirahat terlebih dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miya & Alucard [Lengkap]
FantasyMiya gadis Desa Town Land yang tinggal bersama neneknya, Vexana. Kedua orangtuanya sudah meninggal saat Miya masih berumur lima tahun. Sehingga nenek tirinya Vexana yang beralih mengasuh Miya sampai Miya tumbuh menjadi gadis dewasa. Di sinilah, Miy...