Dengan perasaan yang gembira, Miya memeluk tubuh mungil Harith, seketika kehangatan menjalar di tubuhnya. "Makasih dek, kamu selalu membuat kakak bangga!" gumam Miya lirih, ia teringat masa-masa kecil dulu ketika dirinya bermain bersama Harith. Anak kecil ini selalu membantunya jika Miya kesusahan.
Tanpa sadar! Miya menguap, lalu matanya tertutup secara perlahan. Karena rasa kantuk, Miya dan Harith akhirnya terlelap. Miya masih dalam posisi yang sama merangkul Harith dari samping, saling bersender satu sama lain, Harith bersender di pundak Miya sedangkan Miya menyenderkan kepalanya di kepala Harith.
Angin malam yang dingin, rupanya tidak memengaruhi Miya dan Harith untuk terlelap di bawah pohon. Mereka tidak merasa kedinginan atau terganggu dengan keadaan sekitar, justru mereka terlihat nyenyak saat tidur. Karena faktor kecapaian.
•••
Hayabusa masih berkeliaran di sekitar Desa Town Land, sesuai tujuannya yaitu mencari keberadaan sosok Ruby yang masih belum ia temukan. Hayabusa hampir menyerah, namun ia terus mencari sampai di suatu tempat yaitu di aliran sungai Desa Town Land, Hayabusa bertemu dengan Yhi Sun Sin yang sedang mematung sambil menatap ke arah sungai.
Dengan hati-hati Hayabusa mendekati Yhi Sun Sin, namun Hayabusa belum mengenal pria tersebut. Sehingga ia berjalan waspada, sedikit mengendap-endap.
Saat berjalan penuh hati-hati untuk mendekati Yhi Sun Sin dari belakang, Yhi Sun Sin memutar badan kebelakang. Yhi Sun Sin memicingkan mata, mendapati sosok pria yang terlihat kikuk berdiri di belakangnya.
"Kisanak! Apa yang kau lakukan di sini?" Yhi Sun Sin bertanya, namun ia menaruh curiga pada Hayabusa. Sehingga Yhi Sun Sin mempersiapkan diri jikalau pria itu menyerangnya.
Hayabusa masih terlihat kikuk, ia mencoba untuk berani, "saya...?" ucap Hayabusa gugup, karena baru saja ia tertangkap basah sedang mengendap-endap mendekati Yhi Sun Sin. Hayabusa tahu jika Yhi Sun Sin curiga dengannya, "saya... Hanya memastikan!" Lanjut Hayabusa masih gugup.
Yhi Sun Sin hanya geleng-geleng kepala, lalu tangannya terulur ke depan, Yhi Sun Sin baru mengetahui jika Hayabusa lebih muda darinya, karena cahaya bulan tidak terang hal itu membuat wajah Hayabusa terlihat remang-remang.
"Siapa namamu Kisanak?" tanya Yhi Sun Sin, Hayabusa ragu-ragu untuk membalas jabat tangan Yhi Sun Sin.
Hayabusa juga baru tersadar bahwa Yhi Sun Sin jauh lebih tua darinya, "Nama saya Hayabusa, Tuan," ucap Hayabusa sambil berjabat tangan, berkenalan. Lalu mereka melepaskan tautan tangan mereka.
"Salam kenal!" jawab Yhi Sun Sin, "iya Tuan," sekarang Hayabusa cukup tenang. Ia sedikit bernapas lega.
Yhi Sun Sin berjalan beberapa langkah mendekati sungai, lalu berbalik menghadap Hayabusa yang masih berdiam diri di tempat semula, "jadi apa tujuanmu kesini? Ada yang perlu saya bantu?" tanya Yhi Sun Sin.
Hayabusa berjalan mendekat, "sebenarnya saya tidak membutuhkan bantuan Tuan_," ucapan Hayabusa terpotong, "jangan panggil saya Tuan, cukup panggil saya Pak Shin," ucap Yhi Sun Sin.
"Baik Pak Shin," jawab Hayabusa sambil tersenyum.
"Jadi apa tujuanmu kemari?" tanya Yhi Sun Sin sekali lagi.
"Biar saya ulang, apa maksud saya datang ke sini, saya tidak memerlukan bantuan Pak Shin, tapi saya sedang mencari seseorang perempuan yang berkerudung merah_."
"Cukup!" Yhi Sun Sin, menyuruh Hayabusa untuk diam, ia sudah menyangka bahwa Hayabusa akan mencari keberadaan, Ruby, "saya tahu siapa orang yang kamu cari!" Sambil melipat kedua tangan di belakang punggung, Yhi Sun Sin berjalan santai mendekati Hayabusa, "sosok yang kamu cari tak lain adalah Ruby," ucap Yhi Sun setengah berbisik, saat dirinya berpindah tempat di samping Hayabusa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miya & Alucard [Lengkap]
FantasyMiya gadis Desa Town Land yang tinggal bersama neneknya, Vexana. Kedua orangtuanya sudah meninggal saat Miya masih berumur lima tahun. Sehingga nenek tirinya Vexana yang beralih mengasuh Miya sampai Miya tumbuh menjadi gadis dewasa. Di sinilah, Miy...