Tahan Nafas

968 109 3
                                    


Seratus malam tidur saling berpelukan .... membuatku selalu menahan nafasku ...

Menyedihkan bukan? aku jatuh cinta padanya ... aku memeluknya setiap malam ... tapi aku tidak bisa mengungkapkan perasaanku ....

Pertama .. dia memiliki kekasih ... dan akan menikah beberapa bulan kedepan ....

Kedua .. dia jatuh cinta dengan seseorang dan diam - diam terus mencintai orang itu ...

Total dihitung ... kecupan di bibir dengan Gulf tidak bisa aku hitung dengan jari ... entah aku reflek melakukannya, atau Gulf yang melakukannya ... dan semua itu hanya terjadi didalam kamar atau disebuah ruangan yang hanya ada aku dan Gulf ... 

Sebentar .... aku harus ralat ..... seratus malam tidak hanya sekedar memeluk tubuh Gulf setiap malam ... tapi kecupan di bibir seolah sudah jadi hal biasa untukku dan Gulf ...

Dan .... ciuman panas kami dalam seratus hari ini .... aku menghitungnya dengan tepat .... dua puluh lima kali ..... kami berciuman dengan sangat panas dan aku hampir saja melakukan sex dengan Gulf kalau kami sama - sama tidak berhenti saat itu.

Bagaimaan perasaanku? kacau !!!! aku sudah tidak tahu lagi apa yang sudah aku lakukan dengan Gulf ... aku menjadi sangat cemburu jika Gulf berbincang dengan orang lain ... aku menjadi sangat posesif padanya ...

Bahkan aku sampai marah saat dia menerima telepon dari kekasihnya ... kacau sekalikan ????

6 bulan .... selama 6 bulan penuh ... aku mengacaukan hati pikiran dan tubuhku ....

Dalam 6 bulan itu aku terbuai dengan suasana dan memiliki harapan kalau Gulf menyukaiku dan melupakan orang yang dia cintai itu .... tapi percakapan kami terakhir ... dia tetap akan mencintai laki - laki itu dalam diamnya ...

Selesai audit ke pabrik - pabrik di Asia Tenggara, aku ditugaskan untuk audit outlet seorang di ke beberapa outlet di Asia Tenggara. 1 bulan tidak melihat Gulf membuatku sesak ...


Flashback end


 Makan malam berempat sudah seperti hal yang biasa buat kami berempat ... semua berjalan santai dan kami bisa tertawa berempat dan seolah kami melupakan pekerjaan yang minggu depan harus kita kejar lagi mengaudit di bagian lain ...


"Mew ... apakah kamu pulang sendiri?"

"Kenapa Gulf?"

"Boleh aku ikut denganmu pulang?"

"Hah?"

"Boleh tidak?"

"Ya ya ... ikut saja kalau begitu ... tapi jangan harap dapat pelayanan mewah dirumahku ya ..."

"Ah kau Mew ... aku tidak butuh yang mewah - mewah ..." Gulf langsung masuk ke dalam mobilku tanpa menungguku bicara lagi. Untung saja Mini dan Berry sudah pulang lebih dulu, kalau tidak .. akan jadi pertanyaan kalau Gulf sampai mau ke rumahku.

sesampainya di rumahku, seperti biasa hal pertama yang akan Gulf lakukan adalah mandi ...

"Gulf, kamar mandi ada 2, 1 di kamar dan 1 lagi di dekat dapur, kamu mau mandi dimana? kalau kamar aku cuman ada 1 kamar, karena kamar lainnya aku jadikan me time ku ...."

"Tak apa ... aku juga tidak mungkin bisa tidur kalau tidak kamu peluk Mew .... jadi aku mandi di kamar saja boleh?"

"Hum .. pergilah, aku akan siapkan piyama untukmu ..."

F.R.I.E.N.DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang