GABRIELLA ANASTASYA

🍁15. [ L I M A B E L A S ]🍁

▪Hati-hati typo bertebaran.

Jangan lupa vote dan komen kak biar tambah semangat akunya😁.

Gabby bangun dari tidurnya langsung berjalan menuju kamar mandi. Setalah mandi ia langsung bersiap-siap menggunakan seragamnya.

Setelah dirinya siap ia langsung berjalan kebawah untuk membantu tante Rike menyiapkan sarapan.

"Selamat pagi cantik," Sapa Rike yang melihat Gabby turun dari tangga.

"Pagi mah... "

"Rehan mana? Kok gak sekalian dipanggil."

"Bentar mah Gabby panggil dulu," Gabby langsung berjalan menuju tangga menuju kamar Rehan.

Setelah memanggil Rehan ia langsung turun dengan Rehan yang mengekori dibelakangnya.

Setelah selsai sarapan Gabby langsung berangkat sekolah. Mengetahui bahwa Rehan bukan tipe siswa yang suka berangkat mepet saat bel jadi ia juga harus lebih cepat pergerakan makannya.

"Kalo gitu Rehan sama Gabby pamit mah, Assalamu'alaikum. "

"Ati-ati ya Rehan bawa motornya, anak baru mamah itu yang kamu bawa."

"Lah dikira khawatir sama Rehan ternyata sama Gabby."

"Ya kamu juga kan kamu anak mamah juga, udah sana berangkat belajar yang bener ya."

"Iya." Ucap Rehan lalu mencium punggung tangan mamahnya lalu ke pipinya.

Gabby mencium parfum Rehan sepanjang perjalanan. Ia merasa nyaman dengan parfum yang Rehan pakai. Baunya yang harum ala khasnya sangat cocok pada dirinya. Apalagi wajahnya yang ganteng.

Udah wangi, udah ganteng, pinter, cewe mana yang mau nolak pesona nya? Author nya aja mau ini:) skip balik ke topik.

Sesampainya disekolah dirinya lagi-lagi menjadi topik hangat untuk sarapan para lambe turah SMA. Tapi bagi Gabby itu sudah biasa, dirinya sudah kebal akan itu.

"Makasih bang Re, kalo gitu Gabby langsung ke kelas."

"Bareng aja yuk," Ucapnya lalu menggandeng tangan Gabby.

Gabby yang shok hanya diam dan jalan menurut pada Rehan. Ini bukan Rehan yang Gabby tau. Katanya Rehan itu gk prnh tuh akrab sama cewe apalgi sampe gandengan. Lah ini dirinya yang digandeng.

"Huwaaaa gua digandeng bang Rehan!!" Batinnya.

Gabby tersadar dari rasa shoknya saat dirinya justru malah melewati kelasnya.

"Eh bang berhenti."

"Kenapa?"

"Kelas gue kelewatan."