14. Tak mengerti?

3.6K 292 8
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Apakah benar, Cinta datang ketika terbiasa?

Tapi, mengapa Dewa sendiri sulit menebak perasaannya saat ini? Apakah benar dia mencintai Lila?

Lila yang saat ini berjalan di sisi Dewa melewati lorong lorong rumah sakit terdiam dengan mata sesekali melirik kearah Dewa dengan tatapan yang tak fokusnya.

Dewa Tersentak kaget ketika istrinya itu menariknya untuk mundur karena brankar lewat secara mendadak dari arah lorong kiri mereka yang akan menuju ke lorong kanan.

Dewa yang memang tidak fokus sedari tadi membuatnya tak melihat kesekelilingnya. Untung saja Lila dengan sigap menariknya mundur. Jika tidak, bisa jadi Dewa akan terjatuh karena bertabrakan dengan ranjang Brankar yang di dorong beberapa suster dengan terburu buru.

" Mas? " Lila bersuara dengan Mimik wajah kebingungan melihat Dewa. Ada apa dengan suaminya itu?

Dewa yang masih terdiam karena terkejut, mengusap wajah kasar dan mengacak rambutnya hingga berantakan. Dewa Dilema. Entah mengapa memikirkan perasaannya kepada Lila, membuatnya Pusing 7 keliling. Perlahan Dewa memandang wajah istrinya itu dengan teduh.

Dewa menghelakan nafas dengan pelan. Senyumnya merekah, lalu tangan kirinya mengelus kepala Lila dengan begitu tenangnya sedangkan tangan kanannya masih memegang erat Sebuah tas yang berisi barang barang keperluan istrinya itu semenjak menginap di rumah sakit. Tak tahukah Dewa bahwa yang pria itu lakukan membuat Lila semakin sulit untuk melepaskan Dewa?

" Aku kurang fokus tadi, Maaf. " Lila mengangguk mengerti. Mungkin Dewa sedang memikirkan pekerjaannya, karena hari ini suaminya itu tidak masuk kerja. Rasanya Lila ingin mengelus punggung Dewa, agar perasaan suaminya itu tenang. Namun, rasa keinginan nya terkalahkan oleh takut dan enggannya.

Lila menunduk, namun wajahnya  mendadak terkejut di dampingi rona merah yang menjalar di pipinya karena Dewa mengecup pipinya secara tiba tiba.
Dewa terkekeh geli melihat reaksi Lila yang begitu lucu di matanya, Dewa merangkul bahu Lila sambil melanjutkan jalan mereka menuju parkiran.

" Mas! Jangan begitu aku malu. " Kata Lila pelan. Dewa hanya tertawa pelan dan hal itu membuat dada Lila semakin berkembang di isi ribuan bunga bunga.

Dewa yang merasakan tubuh Lila yang kaku dalam dekapannya, membuatnya semakin merengkuh tubuh kurus itu.

" Kita ini suami istri, jadi wajar menurut ku. "

Mereka yang sudah sampai di parkiran. Dengan semangat Dewa membuka pintu
Jok depan untuk Lila. Alis Dewa menyatu ketika hanya mendapati keterdiaman Lila sambil menatapinya dengan raut wajah yang begitu sulit Dewa artikan.

Terlanjur Mencintai || SUDAH TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang