"Maafin ya?"
"Nggak."
"Ya aja,"
"Gak."
"Gue gak tau,"
"Gak tau apaan?"
"Gak tau bakal mabok,"
Sudah sekitar setengah jam Gaffriel duduk jongkok didepanku meminta maaf karna kejadian semalam. Bagaimana mau memaafkan, aku harus pulang di antar Khalid ke apartemen yang secara tidak langsung ia mengetahui alamat tempat tinggalku. Padahal baru saja kenal ia harus tau alamatku itu adalah hal yang kubenci. Sementara Gaffriel? Entahlah mungkin dia enak-enak bersama Malika.
"Gue aja kaget bangun ada di rumah,"
"Iya lo di bawa terbang mimi peri,"
"Baguslah,"
"Gue tau lo kesini cuma mau ngambil mobil, Friel. Lo sok-sok bersalah buat formalitas, iya kan?!"
Gaffriel menyengir, tentu saja ia akan menyengir. "Begitulah,"
"Emang anak setan."
"Maaf juga kok,"
Aku mendengus memilih untuk mengalah karena benar-benar tidak ada tenaga untuk menanggapi Gaffriel saat ini. Aku beranjak mengambil kunci mobil Gaffriel, menaruhnya di atas meja yang segara ia ambil. "Makasih,"
"Iya. Oh iya, selamat ya atas kelulusan lo."
"Makasih,"
"Iya,"
Gaffriel mengangguk. "Lo kenal Khalid?" Tanyaku mencoba mengulik soal Khalid dari Gaffriel karena sepertinya Gaffriel tidak terlalu sadar dengan kejadian semalam. "Gak kenal banget, kenapa?"
Sudah kuduga.
"Iya gue dikenalin Malika, terus semalam juga dia yang anter pulang pake mobil lo,"
"Terus dia pulang naik apa?"
"Gajah terbang. Ya taksi lah,"
"Oh gitu, bagus deh,"
Aku berdecak kesal mendengar kata-kata singkat itu. "Seriuslah, lo kenal gak?"
"Nggak banget,"
"Dia gak serem kan?"
"Mukanya kayak setan emang?"
"Gak sih,"
"Yaudah,"
"Maksudnya ada gossip gak bener gitu gak soal dia?"
"Di bilang kurang tau. Tapi, jangan deh,"
"Jangan apa?"
"Jangan aja,"
"Ah, gak jelas lo Ponga!" Kesalku.
Gaffriel menyengir kuda, ia mulai beranjak dari duduknya ke pintu keluar, "Gue pulang dulu ya, belum mandi, makasih, dah."
Aku menghela gusar, melambaikan tangan ke arah lelaki itu yang kian menjauh. Aku rindu dengan sikap Gaffriel yang hangat padahal dulu ia sempat mulai ada perubahan, tapi karena masalah Malika sosok dinginnya kembali melekat sekarang. Kuharap suatu saat nanti Gaffriel bisa menjadi sosok yang hangat dan periang lagi, kuyakin Cameron juga rindu sosok itu.
☄️☄️☄️
Dua minggu berlalu aku sudah melupakan kejadian acara saat di Bar kala itu, bahkan keberadaan Khalid seperti tidak pernah terjadi entah karna aku terlalu pede atau bagaimana karna Khalid tidak pernah memberiku pesan atau mengunjungi apartemenku semenjak kejadian itu. Mungkin memang Khalid hanya ingin mengenalku saja tidak berniat apa-apa, syukurlah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Metanoia
Romance|| s e q u e l of Married Enemy Ini tentang bagaimana aku melupakanmu, tentang aku yang hidup di hantui masa lalu penuh penyesalan. Tapi ini hidup, aku harus menjalani nya bukan walau tanpamu. Kamu masa laluku, sudah saat nya aku meninggalkanmu...