Jisoo mengintip pandangan ke depannya dari balik tumpukan barang belanjanya. Ketika tangannya berusaha menggapai tombol lift, seseorang lebih dulu menekannya. "Anda mau ke lantai berapa?"
"ke lantai 12, terimakasih." Ia berdiri di sudut lift, menunggu layar LED menunjukan lantai yang dituju. Lift terbuka, buru-buru ia keluar hingga tak sengaja menjatuhkan buah jeruk yang dibelinya. "Yah..."
Lelaki itu membantunya mengambilkan jeruk yang berceceran di lantai. "terimakasih."
"ini bukan apa-apa. Mau ke apartemen nomor berapa? Saya bisa membantu Anda." Lelaki itu membagi barang belanjaan Jisoo ke tangannya. "Ah, saya bukan orang aneh. Saya hanya ingin membantu dan apartemen saya ada disana."
Lelaki itu menunjuk apartemen nomor 1203. "kamu tetanggaku?"
"tetangga? Anda penghuni apartemen 1204? Suatu kebetulan sekali. Perkenalkan, saya Park Jinyoung, penghuni baru apartemen 1203. Senang berkenalan denganmu."
Jisoo menyambutnya ramah, "aku Kim Jisoo, senang berkenalan denganmu."
"Ah, sini kubawakan." Jinyoung sepenuhnya mengambil belanjaan dari tangan Jisoo dan membawanya ke apartemennya. "terimakasih banyak atas bantuannya ya, kamu mau minum apa?" Jisoo menawarkan.
"Ah, hmm... air putih saja. apa kamu sudah lama menghuni apartemen ini?"
"Ya, hampir satu tahun." Jisoo beranjak ke dapur untuk menyuguhkan air putih untuknya. sementara itu Jinyoung melihat sekeliling. Apartemen Jisoo memiliki nuansa yang berbeda dengan apartemennya. Dia terkesan rapih dan feminim, meninggalkan rasa minimalis disetiap sudut.
Jinyoung berjalan melihat-lihat foto dan penghargaan yang dipajang di meja. "apa ini acara di kampus?"
Jisoo menoleh, "Ah, itu. Ya, aku termasuk anggota klub akting dan itu foto tahunan setelah teater pertama yang aku jalani."
Jinyoung tersenyum kecil, "kamu berperan jadi kurcaci? Lucu sekali. Kamu pasti sangat populer saat di kampus."
"biasa saja." Jisoo duduk di kursi. Ia menatap Jinyoung sejenak, "apa itu sangat lucu?"
Lelaki itu mengangguk, "kamu terlihat kecil diantara kurcaci lainnya, yang lebih lucunya pemeran putri saljunya laki-laki. bagaimana bisa seperti itu?"
"Ah, itu ada cerita dibaliknya." Jinyoung duduk dihadapan Jisoo. "sutradara klub ingin alur teaternya berbeda dari yang lain, jadi kami mengambil konsep lucu. Para pemainnya crossdresser jadi aku memerankan kurcaci. Ah, disana aku sangat jelek sekali."
"apa yang kamu katakan? Kamu tetap cantik dengan busana apapun yang dikenakan."
Jisoo tersenyum, "benarkah?"
Jinyoung mengangguk, "ah, aku jadi ingin tahu bagaimana kamu memerankan kurcaci."
"aku punya rekamannya. Kamu mau melihatnya?"
✤The Kim✤
Joohyun menepuk tangannya, mengingat sesuatu. "aku lupa tentang hari ini." ia menatap layar tabletnya dan memutuskan untuk menelepon Seokjin. "apa dia sedang sibuk? Kenapa teleponnya tidak diangkat"
Joohyun memutuskan untuk pergi ke kantor Seokjin daripada menunggunya di rumah. Ia tidak melihat Seokjin berada di ruang kerjanya, begitupun dengan sekretarisnya.
"pimpinan keluar bersama dengan sekretarisnya dua jam yang lalu." Begitu jawaban saat Joohyun menanyakan kepada resepsionisnya. Ia putuskan untuk menunggu Seokjin di ruang kerjanya.
Joohyun menatap satu persatu material yang ada di ruang kerja Seokjin yang rapih. Ia mencubit sehelai rambut dari meja. "ini..." diperhatikannya helaian rambut hitam yang panjang. "siapa yang menaruh sampah tidak berguna disini?"

KAMU SEDANG MEMBACA
✤THE KIM FAMILY✤ Jinrene ✔✔✔
FanfictionKim Seokjin adalah seorang direktur perusahaan yang pekerja keras dan ayah yang baik. Bae Joohyun orang yang lemah lembut, penyabar dan ibu yang menyayangi anak-anaknya. Karina adalah anak yang ceria dan pintar. Soobin anak yang kalem dan penyayang...