"Soobin, apa kamu mau menemani ibu ke rumah sebelah? Ibu ingin memberikan kimchi-jigae ini."
Soobin mengangguk, ia beranjak dari tempat duduknya, mematikan televisinya dan membantu ibunya untuk mengemas masakan mereka. Joohyun menekan bel sebuah rumah yang tidak jauh dari rumahnya. Berbeda dengan cat dinding rumahnya yang putih, rumah ini didesain dengan nuansa beige dengan menonjolkan batu bata.
"iya?" seorang gadis membuka pintu rumahnya. "loh?" Soobin terkejut saat tetangga rumahnya ternyata Ryujin.
"Ryujin, siapa yang datang?" kali ini seorang wanita datang menghampiri mereka, "oh, Joohyun-ssi, silakan masuk!"
"iya, Seungwan-ssi"
Suasana di ruang tamu mendadak canggung karena Soobin dan Ryujin. "aku tidak tahu kalau Ryujin dan Soobin sekelas. Soobin, gimana dengan Ryujin? Dia pasti paling bodoh ya di kelas. Dia sangat pemalas."
"tidak tante. Ryujin belajar dengan baik kok!"
"yaampun, Soobin baik sekali. Senang rasanya punya anak laki-laki sepertinya, Joohyun-ssi begitu beruntung."
Joohyun tersenyum kecil, "dia mirip dengan ayahnya." Seungwan manggut-manggut, membandingkan dengan putrinya yang lebih mirip pada dirinya dulu. "Ah, aku memberikan ini untukmu, aku memasak banyak jadi aku tidak tahu harus diberikan pada siapa."
"terimakasih banyak, Joohyun-ssi." Ryujin datang dengan membawa minuman kepada mereka. "silakan diminum, tante"
Joohyun tersenyum kecil, "terimakasih banyak. Kamu sangat cantik."
Ryujin merasa tersulap akan aura Joohyun yang seperti malaikat. "tidak.. tidak.. tante lebih cantik" dia spontan mengatakannya dengan mata yang tak sedetikpun berkedip.
Ryujin bahkan meragukan apakah Joohyun benar-benar manusia atau bukan karena parasnya yang melebihi dewi.
Seorang lelaki menuruni tangga dan mengambil air minum di dapur, menyita perhatian Joohyun untuk sesaat. "direktur Min?"
Lelaki bernama Min Yoongi itu menoleh, melihat Joohyun tengah bertamu pada mereka. sebelumnya Joohyun pernah bertemu dengan Yoongi saat mereka masih di California dan suatu kebetulan mereka bertemu kembali di sini. "oh, nyonya. Selamat malam."
Mata Joohyun membulat, bukan karena mereka kebetulan bertemu, melainkan mempertanyakan keberadaan Yoongi disini. "aku dengar kamu pergi ke Busan?"
"dia tidak pergi karena gangguan pencernaan. Aku sudah membawanya ke dokter dan dia harus istirahat selama 5 hari penuh katanya." Seungwan menyergah. "oh ya, Ryujin-ah. aku dengar kamu bolos les lagi. berapa kali ibu bilang untuk mengikuti les. Kasihan kan guru Kim"
"aku tidak mau les, bu. Membosankan."
"kamu les?" Soobin lebih terkejut. Ia merasa bersalah karena mengajak Ryujin main di game center setelah mereka pulang sekolah. "jangan dipikirkan, aku bolos karena keinginanku sendiri."
"kenapa? Soobin ingin les juga?" tanya Joohyun. "tidak, bu."
"iya, untuk apa les. Soobin kan sudah pintar." Tambah Seungwan. "apakah kamu punya kenalan pengajar yang handal. Dia harus pintar dalam ilmu sains"
"ibu! aku tidak suka ilmu sains." Soobin merajuk. "ini untuk Karina. Dia putri sulungku, katanya dia ingin mempelajari lebih banyak ilmu sains"
"yaampun, Joohyun-ssi hebat sekali memiliki anak-anak yang pintar seperti mereka. aku akan mengirimkannya padamu, tunggu sebentar!"
✤The Kim✤
Sudah lama Joohyun tidak lari pagi. Dengan musik yang didengarkannya lewat earphone, ia mulai melangkah ringan. Semakin lama ia menempuh jarak, semakin lelah kakinya dan semakin berat nafasnya. tubuhnya berkeringat banyak.

KAMU SEDANG MEMBACA
✤THE KIM FAMILY✤ Jinrene ✔✔✔
FanfictionKim Seokjin adalah seorang direktur perusahaan yang pekerja keras dan ayah yang baik. Bae Joohyun orang yang lemah lembut, penyabar dan ibu yang menyayangi anak-anaknya. Karina adalah anak yang ceria dan pintar. Soobin anak yang kalem dan penyayang...