15: Forgotten Heart

226 23 16
                                    

Jisoo menempelkan kartu kepegawaiannya, namun terdengar bunyi 'beep' dua kali yang menandakan akses ditolak. "apa yang terjadi?" ia kembali mencoba menempelkan kartunya, namun tidak bisa. seorang sekuriti membantunya, "ada yang bisa saya bantu nona?"

Bahkan ketika sekuriti yang mencobanya, tetap ditolak. "maaf nona, nona tidak terdaftar sebagai pegawai perusahaan lagi."

Jisoo meraih ponselnya dan menelepon Seokjin. "hallo, hallo pimpinan, ini saya, sekretaris Kim, mengapa kartu saya tidak bisa digunakan lagi?"

"bukankah sudah jelas, kamu dipecat dari perusahaan. Mulai sekarang, jangan pernah kembali ke sini."

Panggilan dimatikan sepihak. Jisoo berkaca-kaca, apa yang terjadi? Mengapa Seokjin tiba-tiba menjadi orang yang berbeda? Jisoo harus meminta penjelasannya.

Ia melihat Seokjin keluar dari lift dan segera menghampirinya. "pak pimpinan,"

"kamu masih disini?" Seokjin melihat ke sekeliling, "aku sudah bilang untuk pergi dari sini. Apa telingamu bermasalah?"

"saya akan pergi bila saya tahu kesalahan saya. Tolong jelaskan kesalahan saya."

"untuk apa menjelaskan disini? Tidak ada gunanya."

Seokjin masuk ke dalam mobilnya, pergi meninggalkan Jisoo sendirian. "kamu benar-benar jahat, Seokjin-ssi! Bagaimana bisa...."

Air mata Jisoo tertahan. Ia memutuskan untuk pulang ke rumah.

CKLAK!

BRUG!

Tubuh Jisoo terdorong ke dinding oleh sebuah gaya, "pimpinan..."

"kamu ingin menjelaskan kesalahanmu apa?" Seokjin menatapnya tajam, "ini kesalahanmu."

Ia memagut bibir Jisoo kasar, membuatnya berdarah di sudut bibir. Tetap saja, dia mengacak-acak gadis itu hingga dia hampir mati karena kesulitan bernafas.

"hah... hah... aku..." rupanya lelaki itu tidak mengijinkannya bernafas untuk sedetikpun hingga Jisoo mendorongnya jauh-jauh. "haahh.... kenapa kamu seperti ini, Seokjin-ssi?"

Ia mengusap darah di bibirnya. "kamu bilang kamu akan mencintaiku seorang, tapi kamu berduaan dengan pria lain? Menurutmu aku tak tahu? Kalian bahkan menunjukannya di rumahku"

"Ah, aku bisa menjelaskannya. Aku menolaknya sungguh, dia yang tiba-tiba menciumku. Percaya padaku, Seokjin-ssi!"

Seokjin menyisir rambut dengan jemarinya sambil duduk di sofa. "aku tidak suka milikku diambil orang lain."

Jisoo memeluknya dari belakang, "aku janji aku hanya akan mencintaimu. sungguh, karena itu tolong pekerjakan aku kembali, ya Seokjin-ssi?"

✤The Kim✤

Joohyun tersenyum kecil melihat putrinya keluar dari ruang ganti. "hmm.. sudah kuduga putri ibu memang cantik memakai apapun."

Karina berputar layaknya seorang model. "aku mengerti ibu ingin berbelanja denganku, tapi kenapa aku harus memakai baju kantoran? Setelannya begitu sederhana pula. Ini sih namanya cosplay jadi karyawan?"

Joohyun menghampiri Karina dan mengajaknya bercermin, "kamu sangat cantik. Tapi yang paling penting adalah cantik disini." Joohyun menunjuk dada Karina. "jangan biarkan orang mengetahui betapa uniknya dirimu."

Rasanya Karina sangat dejavu dengan kata-kata ini. ayahnya pernah mengucapkan, 'jangan biarkan orang mengetahui pikiranmu'

"apa maksud ibu? Karina tidak mengerti."

"kamu akan tahu saat kamu lebih dewasa nanti." Pembicaraan mereka berakhir, "tapi yaampun kamu sangat cantik. Ibu jadi ingin mempekerjakanmu di perusahaan ayah. Ah, atau kamu mau jadi announcer seperti ibu? Karina bisa jadi apa saja kalau Karina pintar."

✤THE KIM FAMILY✤ Jinrene  ✔✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang