3: School

615 51 2
                                    

Note: seluruh karakter pemeran semata-mata untuk kepentingan alur cerita. Tidak boleh hate berlebihan. Happy reading.

****

Soobin memasuki ruang kelasnya. "anak-anak, kita kedatangan murid baru, silakan perkenalkan dirimu."

"halo semuanya, namaku Kim Soobin, senang berkenalan dengan kalian." Soobin melambaikan tangannya sambil tersenyum ramah, namun senyumannya dibalas dengan tatapan dingin dari kelasnya.

"Nah, Soobin-ssi silakan duduk di sebelah Ryujin ya. Kita mulai pelajaran hari ini." Soobin duduk di samping seorang gadis berambut pendek sebahu. "hallo," ia sangat senang ketika sapaannya dibalas hangat oleh gadis itu. "senang berkenalan denganmu, Soobin-ah!"

Ketika pelajaran berakhir, Ryujin menghampiri meja Soobin. "apa kamu mau istirahat bersamaku? Kalau jam segini... Ah, kayaknya rotinya masih ada."

Ryujin menarik Soobin pergi menuju kantin sekolah begitu bel berbunyi. Mereka melihat sudah banyak kumpulan anak yang berpusat di satu counter. "hari ini aku harus mendapatkannya. Hei, Soobin-ah, aku minta tolong."

Rupanya mereka berkumpul untuk roti sandwich yang dijual di kantin sekolah. Katanya sandwich itu begitu enak dan jumlahnya sangat terbatas sehingga mereka rela berebut untuk mencicipi rasanya. Dan kali ini Soobin harus ikut ke dalam pertarungan memperebutkan roti isi itu, padahal dia sudah punya makan siang yang dibuatkan ibunya.

Ryujin menatap dari kejauhan, "sedikit lagi! sedikit lagi!" ia sangat gemas melihat tingkah Soobin yang kebingungan. Lelaki itu hampir sampai di meja counter dan mengambil rotinya.

SRK!

Soobin melihat sosok yang mengambil roti yang sama dengannya. Dia seorang lelaki tinggi, "lepaskan!"

"aku dulu yang mengambil, jadi kamu yang harus melepaskannya." Jelas Soobin. Lelaki itu menatap Soobin masam, ia mendorong pundak Soobin hingga terjatuh, "hei! Kamu tidak tahu aku? Hei!"

"kak maaf!" Ryujin menengahi mereka berdua. "Ryujin-ah, dia siapa, hah! Tidak ada takut-takutnya denganku."

"iya kak, maaf. Kita pergi. Maaf ya kak!" Ryujin menggandeng tangan Soobin dan mengajaknya pergi. Saat itu Soobin berpapasan dengan Karina. Dia tampak cuek dengan yang terjadi padanya.

Ryujin memberikan jus kaleng kepada Soobin, "maaf yang sebelumnya. Dia Yeonjun-sunbae, salah satu senior paling terkenal disini."

"kenapa dia bersikap seperti itu? padahal aku sudah mendapatkannya, sayang sekali."

Ryujin tertawa kecil, "kamu beneran kecewa karena gak dapet sandwich? Aku sudah terbiasa. Begitu juga dengan anak-anak disini." Ryujin menatap ke udara, dimana langit biru dijunjung tinggi. "dia putra pemilik sekolah ini, jadi dia mendapatkan apa yang diinginkan. Mau gimana lagi."

"memangnya kenapa kalau dia putra pemilik sekolah? Dia tetap tidak boleh seperti itu kan?"

Ryujin menatap Soobin hati-hati. Baru pertama kali dia melihat orang sepolos ini. "kamu beneran tidak tahu atau pura-pura tak tahu?" ia meneguk minumannya, "sekolah ini sangat elit dengan persaingan yang ketat. Kamu lihat tatapan saat kamu masuk kelas?"

Soobin mengangguk.

"itu tatapan menantang. Kamu dianggap saingan bagi semua orang. kamu harus belajar dengan keras agar berada di peringkat 1 dan paling penting tidak membuat masalah di sekolah ini. berurusan dengan Yeonjun-sunbae salah satunya."

✤The Kim✤

Soobin merapikan buku pelajarannya. pelajaran seni musiknya berakhir beberapa saat yang lalu. Semua orang buru-buru pergi meninggalkan bangku mereka untuk pulang, menyisakan dirinya seorang.

✤THE KIM FAMILY✤ Jinrene  ✔✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang