23: Judgement Day

536 25 8
                                    

Seokjin kini membawahi 3 perusahaan dirinya dan ayahnya yang berada di bidang hukum dan IT sementara Taehyung membawahi perusahaan yang bergerak dibidang pendidikan dan agrikultur. Seokjin sebisa mungkin menyelematkan Joohyun dari masa hukumannya dengan memilihkan jaksa penuntun umum yang tidak cakap dan pengacara yang handal.

Joohyun memasuki ruang pengadilan dan duduk di meja tersangka dengan borgol di tangannya. Ia melihat keluarganya berada dibarisan peserta sidang. "sidang kasus pembunuhan Kim Jisoo-ssi dibuka. Jaksa penuntut umum Park silakan maju kedepan"

"Bae Joohyun-ssi saya ingin menanyakan tiga hal kepada Anda. Di hari itu, Anda menelepon Kim Jisoo, apa Anda mengajaknya bertemu di bangunan tua itu?"

"Ya."

"dari hasil autopsi ditemukan beberapa tulang patah akibat pukulan benda tumpul, tentunya dengan sebab kematian perdarahan di otak. Tidak jauh dari TKP ditemukan tongkat besi yang menjadi senjata pembunuhan dan ada sidik jari Anda disana. Bae Joohyun-ssi, kenapa Anda melakukan itu?"

"itu karena... " Joohyun menatap Seokjin sejenak, "suamiku berselingkuh dengannya."

"apakah Anda menyesali perbuatan Anda?"

"satu-satunya yang kusesali hanyalah mengapa aku bertemu dengan suamiku lebih dulu"

"yang mulia, saya menyimpulkan tersangka melakukan pembunuhan berencana terhadap korban dan tersangka tidak menyesali perbuatannya. Saya ingin tersangka dihukum seberat-beratnya."

"saya tidak setuju, yang mulia." Giliran pengacaranya membela.

"Bae Joohyun-ssi sejak kapan Anda mengetahui suami Anda berselingkuh?"

"empat bulan yang lalu."

"Apa Anda melihatnya langsung?"

"Ya."

"yang mulia, tersangka sudah mengetahui perselingkuhan itu sejak lama, tapi mengapa dia baru membunuh sekarang? Itu hal yang mustahil kan dari perspektif perempuan untuk menahan semuanya hanya untuk sebuah pembunuhan?"

"dan juga, tidak ada CCTV yang menjadi bukti Bae Joohyun-ssi melakukan pembunuhan. Joohyun-ssi mungkin orang yang mengajak Kim Jisoo untuk bertemu pagi itu, tapi dia tidak membunuhnya. tolong pikirkan kemungkinan lain."

"Bae Joohyun-ssi," Jimin kembali mendapat giliran. "saya dengar, hari itu hari yang berat untuk Anda. Anak pertama Anda diskors selama satu bulan dari sekolah karena perbuatan mencuri. Anak kedua Anda mengalami kecelakaan lalu lintas. Dan suami Anda tidak ada dimanapun. Apakah Anda membunuhnya untuk melampiaskan stress? Anda marah padanya?"

Agaknya Seokjin kesal dengan jaksa yang selalu menyudutkan Joohyun. Dia tahu Joohyun bukan orang yang mudah disudutkan tapi bila seperti ini, dia tidak bisa menjamin.

"Ya." Joohyun melihat anak-anaknya sedikit kecewa padanya, terutama Karina. "Kim Jisoo menghinaku dan membuatku marah, karena itu aku membunuhnya."

Putusan akhir akan dibacakan. "terdakwa Bae Joohyun, terbukti telah melakukan pembunuhan berencana terhadap Kim Jisoo yang termasuk kedalam pelanggaran pidana hak asasi manusia dan tidak menyesali perbuatannya, terdakwa dihukum hukuman penjara seumur hidup."

Joohyun keluar dari ruang persidangan dengan dua sipir wanita yang mengawalnya.

"Eomma..." Karina dan Soobin berlari menghampirinya namun tertahan oleh para detektif. "Eomma..."

"detektif, apakah aku bisa meminta waktu sebentar untuk bertemu dengan anak-anakku?"

"satu menit." Karina dan Soobin menghambur memeluk Joohyun. Baru Joohyun sadari, pelukan mereka begitu hangat hingga membuatnya menangis. "Eomma, maafin Karina ya karena sudah menjadi anak nakal untuk Ibu"

✤THE KIM FAMILY✤ Jinrene  ✔✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang