21: Perfect Alibi

192 23 7
                                    

"nama?"

"Bae Joohyun." Joohyun menghela nafas, ia tidak pernah menyangka akan duduk di kursi interogasi kepolisian Seoul. "usia?"

"39 tahun. Pak polisi boleh saya tahu kenapa saya dan suami saya harus ke kantor polisi?"

"sekretaris Kim Seokjin-ssi ditemukan tewas di sebuah bangunan tua kemarin sore. Waktu kematiannya diperkirakan pagi hari jam 4 hingga 6 pagi. Di waktu itu Anda adalah orang terakhir yang bertelepon dengannya. Apa yang Anda bicarakan?"

"aku hm- memastikan padanya untuk menerima seorang pegawai."

"pegawai?"

"Ya. Aku punya kenalan seorang atlet nasional, Park Jinyoung namanya, tapi karena cidera yang dialaminya, dia tidak bisa mengikuti turnamen lagi. jadi aku merekomendasikannya untuk bekerja di perusahaan suamiku. Anda bisa mengeceknya,"

Joohyun dapat melihat kebenaran dimata detektif yang menginterogasinya. "benarkan?"

"kalau begitu, katakan padaku dimana Anda berada dari jam 4-6?"

"aku ada di rumah sakit. Putraku mengalami kecelakaan."

"kami menemukan rekaman CCTV rumah sakit Gwang-in yang menunjukan Anda keluar pukul 4:10 dan kembali pukul 6:30. Tapi di rekaman CCTV dekat rumah Anda menampilkan mobil Anda masuk pukul 5:40. Kemana Anda selama satu setengah jam itu?"

"aku.. mengunjungi putriku. Dia menginap di rumah temannya karena keadaan."

Jawaban Joohyun tidak terlalu meyakinkan bagi mereka. "Anda mengunjungi rumah teman putri Anda?"

"aku cukup dekat dengan putriku. Apa tidak boleh?"

"tapi kenapa suami Anda bilang Anda sedang ada di Daegu? Maksudku kenapa timingnya pas sekali saat anak Anda sedang ada di rumah sakit dan Anda pergi?"

"ada urusan keluarga dengan pamanku. Aku tidak bisa mengatakannya karena ini urusan pribadiku, yang jelas tidak ada kaitannya dengan kematian Kim Jisoo-ssi. Pak polisi, kenapa Anda menanyakan seolah saya adalah tersangka? Aku tidak mengerti kenapa aku harus membunuh Kim Jisoo-ssi. Dia adalah sekretaris suamiku dan orang yang kumintai tolong"

"Anda tidak tahu? Kim Jisoo adalah keka-"

"hentikan." Lerai temannya. Mereka menatap ke arah Joohyun. "ap- apa?"

Seokjin melihat Joohyun keluar dari ruang interogasi dan meraih kerahnya. "Kim Seokjin, teganya kamu menduakanku dengan Kim Jisoo? Kamu benar-benar brengsek!" ia pasrah dipukul oleh istrinya.

"harusnya aku yang membunuh Kim Jisoo! Aku akan mengubur hidup-hidup kalian! Kalian tidak punya hati nurani!"

"Bae Joohyun-ssi, tenanglah..." dua orang petugas datang menenangkannya. Hal yang seperti ini apakah Seokjin harus sedih atau tertawa? Joohyun tidak pernah mengecewakannya dalam berakting walaupun ia punya penyesalan didalamnya.

Joohyun menatap Seokjin yang sedang menyetir disampingnya. Pria yang menjadi takdirnya ini apakah benar ditakdirkan karena cinta? Kalau diingat-ingat, banyak hal yang membuat Joohyun menjadi ragu, Seokjin yang menjadi penyelamatnya, Seokjin yang menjadi kekasihnya, Seokjin yang menikah dengannya, semuanya kisah itu seperti cinderella yang bertemu dengan pangeran.

Terlalu manis dan indah hingga tampak tak nyata.

"kenapa kamu menatapku seperti itu? apa aku tetap tampan walau dipukul olehmu?"

"Seokjin-ah, apa kamu tahu apa yang kupikirkan saat namamu terdengar?" Joohyun menatap kedepan. "laki-laki berseragam jas biru tua. Dulu, saat aku muda ada seorang anak laki-laki yang menyelamatkanku saat aku tenggelam. Aku hampir tidak pernah melihat wajahnya, yang kulihat hanya nametagnya yang bertuliskan 'Kim Seokjin.' apakah itu kamu?"

✤THE KIM FAMILY✤ Jinrene  ✔✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang