Joohyun mengusap air matanya yang menetes. Ia berjalan mondar-mandir dihadapan ruang operasi dan berharap Soobin akan baik-baik saja. ia sudah mencoba menelepon suaminya namun tidak diangkat. Karina juga tidak menjawab panggilannya dan hanya tersisa Joohyun seorang.
"bibi, maafkan aku" Ryujin duduk di pojokan saat Joohyun datang malam itu. "ini bukan salahmu. Ini sudah malam, kamu harus pulang, bibi antar kamu pulang yaa"
Joohyun menekan bel pintu rumah Yoongi. "Min Ryujin, kamu kemana saja, ibu mencarimu!" omel Seungwan sesampainya Ryujin dirumah. Ia menatap Joohyun yang gelisah. Seungwan sudah mengenal Joohyun bertahun-tahun walaupun dia tidak dekat dengannya dan wanita itu tidak pernah menunjukkan wajah yang seperti ini.
"aku pergi dulu!" Joohyun membalikkan tubuhnya. "unnie!" panggil Seungwan, "aku mendoakan yang terbaik untukmu"
Joohyun duduk di ruang tunggu ruang operasi sambil memikirkan kata-kata Seungwan yang kalau semakin lama dia rasa semakin lucu. bukan karena ucapannya yang aneh, tapi siapa yang mengucapkannya. Son Seungwan yang seperti partner in crime-nya Kim Seokjin pasti tahu apa yang sedang terjadi pada keluarganya saat ini dan dia hanya diam. Dia bahkan mendoakan yang terbaik untuknya. Lucu sekali.
Bagaimana ini? bagaimana caraku bisa melampaui ekspektasimu?
"wali Kim Soobin-ssi" Joohyun membuka matanya, ia melihat dokter bedah keluar dari ruang operasi. "bagaimana keadaan putraku?"
"operasinya berhasil dilaksanakan. Walaupun begitu kita harus terus memonitoring. Pasien akan dipindahkan ke ruang ICU. Untuk sekarang ibu tidak bisa mengunjunginya."
Joohyun menghela nafas lega, "terimakasih banyak dokter."
Joohyun menatap wajahnya dari kaca. Matanya begitu bengkak karena menangis semalaman dan tetap saja tidak ada yang datang walau fajar sudah menyingsing. Ia mencuci wajahnya dan merapihkan rambutnya. Dengan langkah tegas ia pergi menuju sebuah gedung bekas sekolah.
CKLAK!
"nyonya,"
Joohyun membalikkan tubuhnya, "kamu datang? Maaf aku memanggilmu pagi-pagi buta."
"tidak pa-pa nyonya, aku juga sekalian menuju kantor. Ada apa nyonya memanggilku?"
"kamu harusnya tahu kenapa aku memanggilmu." Jisoo berpikir sejenak dan teringat dengan permintaan Joohyun beberapa hari yang lalu. "ah, soal itu. maaf nyonya, aku masih belum bisa menemukan apapun."
Joohyun melangkahkan kakinya, "bukankah kamu sudah punya jawabannya." Joohyun meraih kerah outer Jisoo, "katakan padaku sekarang juga, orang macam apa yang ditemui oleh Kim Seokjin?"
Jisoo mundur, "aku.. aku benar-benar belum menemukan-"
"kamu kan perempuan simpanannya? Aku tahu semuanya."
"apa maksud Anda, saya tidak mengerti. Saya tidak punya hubungan apapun dengan pimpinan Kim"
PLAK!
"pembohong! Mengakulah sekarang sebelum aku menghancurkanmu!"
"nyonya, aku- aku-" Jisoo menghela nafas, "hah-" ia tersenyum kecil, "aku memang berselingkuh dengan Kim Seokjin-ssi"
PLAK!
Bibir Jisoo berdarah karena tamparan Joohyun yang keras, namun tatapannya sama sekali tak menunjukan rasa takut. "tampar aku berapa kalipun kamu mau. Aku tidak peduli."
Jisoo menepis lengan Joohyun dari pakaiannya dan mendorongnya jauh-jauh. "kenapa kamu melakukannya? Kamu tahu dia sudah memiliki istri dan anak, tapi kenapa!!!"

KAMU SEDANG MEMBACA
✤THE KIM FAMILY✤ Jinrene ✔✔✔
FanfictionKim Seokjin adalah seorang direktur perusahaan yang pekerja keras dan ayah yang baik. Bae Joohyun orang yang lemah lembut, penyabar dan ibu yang menyayangi anak-anaknya. Karina adalah anak yang ceria dan pintar. Soobin anak yang kalem dan penyayang...