Karina mendapat surat dari Joohyun.
Hallo, Karina. Apa kabar? Aku harap kamu baik-baik saja. bila kamu membuka surat ini, itu pasti ibu sudah pergi jauh dari keluarga ini.
Ibu ingin minta maaf padamu karena ibu tidak bisa mewujudkan keluarga idealmu. Ibu dan ayah sudah resmi bercerai, tapi itu bukan karena ada masalah diantara kita berdua. Ibu hanya merasa ibu tidak seharusnya bertemu dengan ayah, karena itu kita berpisah. Di masa depan mungkin akan ada wanita lain yang menggantikan ibu dan memperlakukanmu dengan baik.
Jadilah gadis baik dan turuti ibumu yang baru. Belajarlah dengan baik dan tumbuhlah jadi anak pintar. Ibu sangat berterimakasih padamu karena telah lahir ke dunia ini dan juga terimakasih telah menjadi putri ibu dan ayah. Ibu sangat mencintaimu.
Karina meremat surat itu dan membuangnya jauh-jauh. "ibu sangat jahat padaku, hikss..."
"Soobin-ssi? Apa kamu baik-baik saja?"
"dokter, apakah ibuku benar-benar seorang pembunuh?" Soobin sangat terkejut sampai tidak bisa berkata-kata. Terapi yang awalnya berjalan dengan baik malah jadi sulit karena berita buruk yang baru diterimanya. "bagaimana dengan ayah?"
Di sisi lain Seokjin pergi mengunjungi Joohyun di rumah tahanan. Ia harus ekstra hati-hati datang mengingat banyak wartawan yang ingin meliputnya. Rumahnya saat ini bukanlah tempat yang aman dan ia harus menggunakan masker dan topi setiap saat.
"Joohyun-ah..."
"apa anak-anak baik-baik saja?" Joohyun menatap Seokjin tenang.
"bagaimana bisa mereka dalam keadaan baik setelah melihatmu seperti ini. katakan padaku apa yang harus kulakukan untuk mengeluarkanmu?"
"sangat aneh melihatmu dari balik kaca ini." Joohyun tersenyum kecil, "tapi lebih anehnya aku jadi lebih nyaman karena ada pembatas diantara kita yang sangat jelas."
"Joohyun-ah, jangan membuatku menjadi gila. Aku sudah gila karena kamu tiba-tiba bercerai denganku, aku tidak mau melihatmu seperti ini, setidaknya tidak di penjara."
"kenapa? Aku pantas mendapatkannya. Karena aku sungguh membunuhnya, kekasihmu." Joohyun menghela nafas, "aku sangat senang karena sekarang aku dapat bersikap lebih jujur. Kamu juga harus lebih berani sekarang, walaupun aku tidak ada disisimu."
Joohyun menegakkan tubuhnya. "tidak ada lagi yang ingin kukatakan kepadamu. Sampai jumpa di pengadilan"
"Joohyun-ahhh!!!"
Seokjin menghempaskan dirinya ke kursi kerjanya setelah mengunjungi Joohyun. Ia menuangkan alkohol ke gelas dan meminumnya setengah. Sekarang bila dipikirkan, semua ini berawal dari Jisoo. Gadis itu berpura-pura baik dan kemudian menjebaknya dalam sebuah kehancuran.
CRAK!
"Kim Jisoo!! Kenapa kamu terus mengikatku padahal kamu sudah mati?"
TOK!TOK!
"Seokjin-ah..."
✤The Kim✤
Soobin melihat kakaknya masuk ke dalam kamar. "noona?"
"ekhm, aku tidak pernah menjengukmu dengan benar. Jadi aku kesini." Soobin membenarkan kardigannya lalu merapikan bednya. "mau kemana? Biar aku yang pergi. Mau minum apa?"
"tidak usah noona, aku mau beres-beres pakaianku saja."
"kenapa kamu beres-beres pakaian? Aku akan melakukannya untukmu."
"aku keluar dari rumah sakit hari ini." Karina terdiam, sepertinya ia ketinggalan beberapa informasi karena sibuk dengan dunianya. "tapi dimana ayah? Padahal dia janji akan menjemputku jam 12 siang. Ini sudah jam 1."
KAMU SEDANG MEMBACA
✤THE KIM FAMILY✤ Jinrene ✔✔✔
FanficKim Seokjin adalah seorang direktur perusahaan yang pekerja keras dan ayah yang baik. Bae Joohyun orang yang lemah lembut, penyabar dan ibu yang menyayangi anak-anaknya. Karina adalah anak yang ceria dan pintar. Soobin anak yang kalem dan penyayang...