"Serangan Yang Menyakitkan"
*********
Woooonnngg..........
Kereta itu Mengeluarkan suaranya disaat berhenti distasiun Desa Konoha.
Boruto, Pria itu Turun lebih awal dibandingkan Sasuke dan sarada yang masih hharus menunggu sampai stasiun berikutnya.
Tap
Swushh...
Boruto Melompat Atap atap gedung Stasiun itu.
Boruto sedikit merasa bingung.
Lalu dia pun melanjutkan perjalanannya.
*******
Di sisi lain.
Sarada dan Sasuke turun dari kereta itu.
"Papa!" Panggil sarada.
"Ada apa?"
"Sepertinya aku belum bisa pulang dulu" jawab sarada.
"Kenapa?"
Sarada menatap langit.
"Ya, sepertinya ini masih siang" jawab sarada.
'Tak ada yang salah dengan dirinya, kurasa aku harus membiarkannya' kata Sasuke dalam hati.
"Baiklah, tapi sore hari kau harus pulang" ucap Sasuke.
"Hm..." Angguk sarada.
'Jadi inilah desaku...' kata sarada dalam hati.
'Aku memiliki banyak teman...'
'Chochou,sumire,Mitsuki,shikadai dan yang lainnya...' lanjut sarada.
Lalu sarada mengulurkan tangannya ke arah langit.
'dan aku juga tidak akan melupakan kalian...'
'Boruto!'
'tsuyoku..'
'keshi,Kawaki...'
Sarada berdiam diri sejenak.
'tapi kalau dipikir-pikir...'
Lalu sarada kembali mengingat saat boruto masih ada dikelas ninja academic dan pernah menjadi rekan timnya saat itu.
'Hoh...jadi itu alasannya dia juga berada didalam reruntuhan itu...' lanjut sarada dalam hati menebak setelah sekian lama ia hampir melupakannya.
Sarada kembali berjalan.
'Entah kenapa...'
' tiba-tiba diriku terasa bersemangat..'
'dan aku juga ingin bicara banyak kepadanya...'
Beberapa lama kemudian.
Sarada berhenti disebuah kedai Burger.
Dia pun masuk.
Setelah masuk tak disangka, Chochou Sahabat karibnya sudah duduk memesan lebih awal disana.
"Chochou..."gumam sarada.
"Yo Sarada! Sini!" Sapa dan panggil Chochou.
Sarada menghampiri Chochou.
Lalu sarada duduk didepan temannya.
"Bagaimana denganmu?" Tanya Chochou.
"Denganku..?" Gumam sarada bingung menampakan wajah polosnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BoruSara - Genjitsu kara nigeru
Random*Genre = Action,Romance,Comedy,Drama, Superpower Awal dengan sebuah Perpecahan Dari dua sisi Kami... bukanlah seseorang yang pantas disebut teman lagi