"Kehidupan yang damai"
***********
Tap
Tap
Tap
Boruto memandangi sekitar setelah dapat keluar dari rumah yang sudah menyelamatkan nya itu.
Terlihat pandangan yang sangat luas dan hijau di pinggiran nya pun terdapat sawah sawah dan ladang kebun.
Mendengar derasnya arus sungai yang dekat dengan sawah itu.
"Ini..."
"Aku ada dimana?" Tanya boruto masih belum berkedip.
Kakek itu berjalan dari belakang Boruto.
"Kita berada di tempat terpencil yang sangat jauh dari pemukiman penduduk" jawab kakek itu.
"Eh..?"
"Aku yakin dirimu yang saat ini akan mati di jalan jika berusaha untuk kembali" lanjutnya.
Boruto spontan membalikan dirinya menatap kakek itu.
"Hei! Kenapa itu terdengar sangat mengerikan sekali-ttebasa?" Tanya boruto antusias.
"Ahahaha..." Tawa kakek itu.
"Maaf sudah melibatkanmu ditempat ini" kakek itu berjalan dan duduk disebuah bangku yang ada dibawah pohon besar, depan rumahnya.
Ia sembari memandangi pemandangan yang ada didepan matanya.
"Kemarilah!" Ucap kakek itu.
Boruto tidak mengerti namun ia pun menurut dan duduk disebelah kakek itu.
"Lihatlah kebun itu" ucap sang kakek menunjuk ke arah kebun.
Terdapat banyak buah dan sayuran yang dapat dijadikan makanan.
"Itu juga" menunjuk ke arah sawah.
"Dan lihat aliran air itu" melanjut ke arah sungai.
"Aku masih tidak paham-ttebasa" gerutu boruto bingung.
"Hm..."
"Disini kita tidak perlu khawatir tentang kebutuhan kita" ucap kakek itu.
"Jadi, kau sengaja ingin aku tinggal disini?" Tanya boruto.
"Tidak bukan seperti itu juga, aku yakin kau juga ingin pulang kan?" Jawab kakek.
Boruto mengangguk.
'tapi kemana aku harus pulang?' ucap kata boruto dalam hati.
"Dulu ada seorang anak yang tinggal denganku juga disini" ucap kakek itu.
"Mau kuceritakan sebuah kisah ku?" Tanya kakek itu.
Boruto melirik kondisi tubuhnya.
"Ya tolong jangan sampai membosankan ya" jawab boruto.
"Tentu saja"
"Dahulu kala manusia diciptakan tanpa adanya Cakra"
"Namun setelah turunnya kaguy-"
"Tunggu-tunggu!" Cegah boruto menghentikan cerita.
"Aku sudah tahu bagian ini" ucap boruto.
"Oh baiklah"
"Oleh karena itu terdapat dua sisi ras manusia"
"Yang dengan Cakra juga tanpa Cakra"
"Saat itu sepupuku kebetulan tidak diberkati dengan Cakra karena keturunan kami sedikit berbeda"
KAMU SEDANG MEMBACA
BoruSara - Genjitsu kara nigeru
Random*Genre = Action,Romance,Comedy,Drama, Superpower Awal dengan sebuah Perpecahan Dari dua sisi Kami... bukanlah seseorang yang pantas disebut teman lagi