Sting!
Sarada menekan katananya dengan sangat kuat.
Namun seseorang yang dihadapi nya itu sangat kuat.
Ia tampak seperti seorang pria, terlihat dari tubuhnya.
Dan dia juga memakai sebuah jubah hitam.
Nao datang dan menyerang orang itu agar menjauh dari sarada.
Rwuushh...
Orang itu menghindar.
"Hah...hah..."deruh nafas sarada dan Nao tampak sudah kelelahan.
"Kau baik-baik saja?" Tanya Nao.
Sarada mengangguk meski bahu kanannya sudah sedikit tersayat oleh Kunai.
"Ini sangat aneh..."gumam Nao.
"Ya, rasanya dia tidak memiliki rasa lelah" Ucap sarada.
"Ayo kita mundur!" Ujar Nao dan membawa sarada pergi.
Twuushh ..
*******
Tap
Tap
Tap
Setelah beberapa detik berlalu.
Sarada dan Nao berlari menjauh dari pria asing tak dikenal tadi.
Namun tiba-tiba sebuah Besi runcing Menuju sangat cepat dari belakang mereka.
Besi runcing itu tertuju pada punggung Sarada.
Swuushhh....
Sreeehhtt....
Deg!
Tiba-tiba muncullah aura yang familiar dan mengejutkan.
Sesosok Cakra ungu menahan besi itu walau sedikit menusuk dinding Susano itu.
Sarada menghentikan langkahnya dan terkejut.
'p-perasaan ini...' kata sarada dalam hati.
Nao yang menyadarinya juga membalikan pandangan matanya.
Orang asing itu kembali muncul didepan Sasuke, seseorang yang berhasil menyelamatkan sarada tadi.
Sasuke mencabut besi runcing itu dari dinding Susano nya dan melemparkannya ke arah orang itu.
Twuushh...
Orang itu menghindar namun Sasuke tiba-tiba menggunakan rinegannya dan bertukar posisi dengan orang asing itu.
Sasuke berhasil menahannya di kurungan dinding Susano.
"Papa...?"gumam Sarada.
"Kalian Pergilah!!" Teriak Sasuke.
Sarada reflek menjawab.
"Tidak!"
Ia tahu seberapa kuat musuh yang ia hadapinya.
Sdassrr...
Mereka terkejut melihat tiba tiba dinding Susano itu pecah.
Sosok itu mengeluarkan besi runcing dari lengannya dan langsung Menyerang Sarada.
Dia sangat cepat, bahkan Sasuke Hampir lengah.
Sasuke menggunakan kembali rinegannya.
Dan bertukar posisi dengan sarada.
KAMU SEDANG MEMBACA
BoruSara - Genjitsu kara nigeru
Random*Genre = Action,Romance,Comedy,Drama, Superpower Awal dengan sebuah Perpecahan Dari dua sisi Kami... bukanlah seseorang yang pantas disebut teman lagi