23. Alfa yang Sebenarnya

350 24 1
                                    

Alfa masuk ke dalam Apartemen nya yang terasa sepi setiap saat tanpa kehadiran siapa pun. Sesekali ia memikirkan untuk kembali ke rumah nya, namun sayang ego nya terlalu kuat untuk memikirkan hal itu

Tiba-tiba ponsel nya berbunyi menampilkan sebuah chat seseorang yang sekarang mungkin sudah melupakan nya

Papi
Nanti malam Papi minta kamu kerumah buat makan malam bersama kami

Alfa hanya tersenyum sinis menatap kearah chat yang dikirimkan oleh Papi nya tanpa berniat untuk membalasnya

Setelah berada di kamar Alfa pun menaruh ponsel nya di atas nakas kamar nya

Lebih baik sekarang ia mandi daripada membuang waktu nya dengan membalas chat dari Papi nya

Tiba-tiba ponsel nya berdering nyaring, ia berdecak kesal sembari mengambil ponsel nya yang terus berdering. Ia pun menatap kesal ketika yang menelpon adalah Papi nya

Alfa pun dengan tidak minat nya mengangkat telfon tersebut sambil menghela nafas. Terdengar suara pria dari dalam telpon yang sedang mengomel

"Kenapa chat Papi hanya di, read?" tanya Papi Alfa dari sebrang sana

"Mager"

"Apa susahnya sih tinggal bales doang enggak ngeluarin energi kamu juga kan buat ketik balasan chat dari Papi"

"Jadi Papi mau apa sekarang?" tanya Alfa to the point. Ia sangat malas berdebat dengan Papi nya

"Malam ini kamu kerumah Papi, kita makan malam bersama. Kamu itu udah 3 tahun ninggalin rumah, Apa kamu gak kangen sama Papi" jawab Papi Alfa dengan santai

"Ogah"

"Beneran gak mau?" tanya Papi nya santai

"Aku gak mau ketemu sama wanita itu apalagi anak nya" jawab Alfa dingin

"Terserah inti nya kamu harus datang atau nanti kamu menyesal"

Tut tut tut

Setelah Papi nya memutuskan sambungan secara sepihak, Alfa pun menghela nafas nya. Kenapa Papi nya selalu saja mengambil keputusan sepihak

Ia beralih menatap sebuah bingkai wanita yang ada di samping tempat tidur nya dengan pelan Alfa pun mengambil bingkai itu sambil tersenyum manis

"Apa kabar, Mi? Alfa kangen sama Mami liat sekarang, Papi udah bawa wanita itu dan anak tiri nya itu kerumah kita. Benar-benar tidak tau malu, apa mereka gak sadar Mi telah merenggut kebahagiaan kita. Hingga Mami seperti ini" Alfa pun menghapus air mata nya ia tidak boleh seperti ini, ia tidak ingin membuat Mami nya sedih di sana. Yang harus Alfa lakukan sekarang membuat Mami nya bangga

"Gue bakal kerumah Papi"

_______________________

Setelah selesai menaruh mobil nya di pagar dalam rumah Papi nya, Alfa pun langsung turun dari mobil karena sedari tadi Papi nya terus menelpon nya dan itu sangat mengganggu, pikir Alfa

Ia pun menatap kearah rumah yang sangat megah itu, rumah yang di desain secara modern dan masih terdapat nuansa klasik nya. Sudah 3 tahun ia tidak pernah menginjakan kaki nya dirumah ini. Mungkin terakhir ia menginjakkan rumah ini pada waktu ia kelas 3 SMP

"Den Alfa" Alfa pun menoleh ketika seorang pria paruh baya dengan setelan seragam satpam mendekat kearah nya

Dia, Mang Asep

"Mang Asep" panggil Alfa balik

"Den Alfa apa kabar? Mang Asep udah lama gak liat den Alfa main kerumah. Den Alfa sekarang udah makin besar loh dan pasti nya makin cakep" ucap Mang Asep antusias

ReinkarnasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang