41. Akhirnya Terungkap

77 5 0
                                    

"Pembunuhhhh!" teriak Elsa hingga menggema seisi ruangan

"Kalian kenapa?"

Elsa menoleh kearah pintu, terlihat sang Mama yang tengah memegang kopernya sedang merasa bingung.

Geo pun langsung berjalan kearah Ana, mengajak nya untuk masuk ke dalam.

"Kamu kenapa El? Siapa Pembunuh?" tanya Ana yang terlihat bingung. Ana pun langsung berjalan mendekat kearah Elsa

"Jawab Mama" ucap Ana sambil memegang pundak Elsa

Elsa pun menepis tangan Ana yang ada di bahu nya, Ana pun terlihat terkejut atas tindalan Elsa.

"Elsa, jaga sikap kamu!" bentak Geo, ia sangat marah karena kelakuan Elsa kepada Istri nya.

"Udalah, gak usah sandiwara. Kamu kan yang udah bunuh Orang tua aku!?" tanya Elsa penuh penekanan, ia pun langsung menunjuk Geo tepat di depan wajahnya.

"Saya tidak pernah membunuh orangtua kamu" tegas Geo

"Kamu kenapa sih El. Pulang dari Bandung langsung marah-marah" Ana tidak habis pikir sebelum ke Bandung Elsa baik-baik saja ketika pulang malah seperti ini.

"Karena semuanya sudah terungkap" jawab Elsa dengan datar

"Jawab aku, kamu kan yang udah bunuh orang tua aku?" tanya Elsa untuk kedua kalinya

"Saya tidak pernah melakukan nya! Apa kamu punya bukti" tegas Geo

Elsa pun langsung menunjukkan rekeman percakapan antara orang tua nya dan Geo. Geo sedikit terkejut mendengar rekaman itu.

"Mas, maksud rekaman ini apa?" tanya Ana yang sedikit terkejut. Masalah nya di dalam rekaman itu seperti tengah terjadi keributan

"Kamu dapat rekaman itu dari mana Elsa?" tanya Geo tanpa menjawab pertanyaan dari Ana

"Aku dapat rekaman ini dari rumah Ayah dan Bunda, ternyata aku benar bahwa kematian kedua orang tua aku bukan semata-mata hanya kecelakaan tapi mereka dibunuh dan kamu pembunuhnyaaaa!" teriak Elsa, ia sudah tidak bisa menahan emosi nya ternyata orang yang sudah ia anggap sebagai Papanya adalah pembunuh orang tua kandungnya.

Ya, ternyata Rahman dan Zahra meninggal bukan karena kecelakaan pesawat melainkan dibunuh oleh Geo sahabat mereka sendiri

"Mas, benar kamu yang bunuh Rahman sama Zahra?" tanya Ana yang masih belum percaya kalau suaminya adalah seorang pembunuh

"Maafkan aku Ana, aku melakukan semua ini terpaksa untuk kebahagian kamu" jawab Geo yang langsung berlutut di hadapan Ana

"Maksud kamu apa Mas? Kebahagiaan apa?" tanya Ana yang sudah mengeluarkan air mata

"Aku gak tega liat kamu nangis setiap hari, ngurung diri di kamar, gak mau makan, pikiran kamu hanya tentang Elsa yang bukan anak kandung kamu. Sampai kamu depresi karena gak bisa ketemu sama Elsa. Kamu pikir, aku bisa kuat ngeliat kondisi kamu kayak gitu, An? Aku gak kuat, aku maksain diri buat ke Bandung, ninggalin kamu sementara, dan pergi menjemput Elsa" jelas Geo, ia pun akhirnya menceritakan semua nya.

"Tapi apa yang aku dapat? Hanya penolakan dari Rahman dan Zahra. Aku hanya meminta waktu 6 bulan agar kamu bisa menghabiskan waktu dengan Elsa, tapi mereka tetap tidak menyetujuinya dengan dalih sekolah Elsa akan terhambat" sambung Geo

"Karena mendapat penolakan, aku menjadi dendam dan sakit hati. Hingga aku meneror mereka beberapa hari sebelum mereka pergi ke singapore. Rencana sudah ku siapkan untuk membunuh mereka tepat di hari mereka akan berangkat ke Singapore dan rencana aku berhasil. Aku pun memalsukan kematian mereka, seakan-akan mereka mati karena kecelakaan pesawat. Kamu tau Ana, aku melakukan ini semua demi kebahagiaan kamu, aku membunuh Geo dan Ana supaya Elsa bisa menjadi anak kita sepenuh nya" Geo pun mengakhiri cerita nya

ReinkarnasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang