Part 8. Dinda punya kembaran?

963 82 0
                                    

"Gue gak tau, Feeling gue itu Dinda. Dinda Adisti" ucap Alfa sambil menatap secara bergantian sahabatnya itu
_______________________
_______________________

"Hufft, gue juga bingung. Tapi, kalau itu Dinda, gak mungkin Dinda nampar lo, justru dia bakal meluk lo" ucap Asep

"Kalian semua tahu, Dinda itu udah meninggal. Gak mungkin orang meninggal bisa hidup lagi" ucap Rangga. "Kalian pikir, kenapa jadi seolah-olah Dinda itu masih hidup. Oke mukanya cewek tadi mirip kayak Dinda, gue ralat persis kayak Dinda. Tapi itu belum tentu Dinda, dia aja nyebutin namanya itu... Siapa ya. El.. Elsa. Ya dia nyebutin namanya Elsa" ucap Rangga panjang lebar

Rangga benar-benar tidak habis pikir dengan sahabatnya ini. Apakah mata mereka buta tidak melihat bahwa Dinda itu sudah meninggal

"Gue gak bisa langsung buktiin bahwa itu Dinda. Tapi hati gue bilang itu Dinda" ucap Alfa lirih

"Maksud lo, itu Renkarnasi dari Dinda gitu?" tanya Willy

Sahabat-sahabatnya termasuk Alfa menoleh kearah Willy. Willy pun bingung kenapa sahabat-sahabatnya itu menatap nya seperti itu

"Apa? Ada yang salah sama ucapan gue?" tanya Willy

"Reinkarnasi, maksud lo Dinda hidup lagi gitu dengan tubuh barunya?" tanya Rangga

"Iya, bisa aja" jawab Willy sambil mengidikkan bahunya

"Ya ampun Wil, pikir donk mana ada orang bisa hidup lagi. Its okay kalau memang bener, Dinda itu hidup lagi ralat lahir lagi. Tapi kan gak mungkin dia langsung gede kayak kita" ucap Rangga dan diangguki Asep

"Iya, lo aneh Wil" tambah Asep

"Terus yang tadi dilihat itu siapa? Arwahnya Dinda?" tanya Willy, mereka semua nya diam. Tidak ada yang menjawab ucapan Willy

"Dinda atau bukan, gue bakal cari tau faktanya sendiri" ucap Alfa dingin

Dikantin

"Sorry guys kita telat" ucap Hana dan Diva bersamaan

"Gak papa"

"Kak Alfa mana?" tanya Diva sambil melihat diantara mereka yang tidak ada Alfa

"Gak tau, pas bunyi bell tadi dia main pergi aja dari kelas" jawab Asep

______

Dikelas 10 Ipa2, seorang gadis bersurai cokelat tengah duduk dikursinya dengan ponsel yang ada ditangannya, sesekali ia tersenyum ketika mengingat sebelum orang tuanya meninggal hidup nya sangat bahagia

Tes

Air mata nya jatuh tanpa ia suruh, ia sangat sedih ketika mengingat bahwa kedua orangtua telah meninggal. Tanpa ia sadari seseorang tengah menghapus air matanya. Ia pun membuka mata karena tadi sempat menutup matanya sejenak. Ia sudah mendengar derap langkah seseorang, ia pikir itu teman satu kelas nya. Tapi, betapa terkejut nya ia saat melihat seorang laki-laki tampan dengan aura dinginnya, tapi yang paling membuatnya terkejut ketika mengingat bahwa laki-laki itu yang memeluknya tadi pagi. Dia Alfa

"Lo" ucap Elsa pelan

"Kenapa lo nangis?" tanya Alfa. Tersirat dimata Alfa bahwa ia sangat merindukan gadisnya itu. Hatinya benar-benar sakit saat gadiz yang sangat ia cintai tidak mengenalinya

"Gue gak nangis" jawab Elsa berbohong sambil menghapus airmatanya

"Gue bukan anak kecil yang bisa lo bohongin"

Skakmat

Elsa tidak dapat lagi menjawab ucapan Alfa. Apa yang diucapkan Alfa ada benarnya, anak kecil saja tidak bisa dibohongi

ReinkarnasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang