14. Dont call me Dinda

709 48 2
                                    

Di kantin keadaan seperti biasa ramai ketika bel istirahat telah berbunyi. Para siswa/i pun langsung menuju ke kantin sekolah. Begitupun dengan Elsa, Diva dan Hana

"oke fix hari ini kalian boleh makan sepuasnya" ucap Hana sambil duduk di kursi kantin yang dia tempati

"Kalau gitu kalian mau pesen apa? Nanti gue yang pesenin" ucap Diva yang masin stay berdiri

"Sama in aja" seru Elsa

"Yaps, samain" sambung Hana

"Wait ya" ucap Diva berlalu pergi

Dimeja hanya tersisa 2 orang, yaitu Elsa dan Hana. Keadaan terasa canggung menurut Hana karena sedari tadi Elsa hanya diam dan memainkan ponsel nya saja. Tanpa, mengajak dirinya berbicara dan Hana sangat membenci situasi seperti ini

Hana sedari tadi terus mencuri pandang kearah Elsa sambil memainkan jemarinya. Ia bingung harus memulai percakapan dengan Elsa darimana

Elsa sebetulnya sadar bahwa sedari tadi Hana terus mencuri pandang kearah nya. Tapi, Elsa tidak terlalu kepo untuk bertanya. Tapi, sepertinya ada hal penting yang akan ditanyakan oleh Hana kepadanya

"Gue tau lo dari tadi curi pandang mulu kan sama gue" ucap Elsa yang masih santai memainkan ponsel nya

"Ha?" Hana yang ketahuan seperti itu merasa terkejut. Ia seperti ketahuan maling saja. Berarti sedari tadi Elsa melihat dirinya yang sedang memperhatikan Elsa. Mau ditaruh dimana muka Hana

Elsa pun yang melihat ekspresi Hana langsung menutup ponsel nya dan menaikkan satu alisnya

"Udahlah, gue tahu lo mau tanya sesuatu kan sama gue. Ayo buruan bilang, nanti gue gak mau loh jawab pertanyaan lo kalau sampai lo kelamaan nanya" ucap Elsa sambil bersedekap tangan

"Emang ada orang kayak gitu?" tanya Hana polos

"Ada, gue orang nya" jawab Elsa cepat

"Gue bingung mau tanya sama lo darimana" ucap Hana sambil meremas roknya kuat

"Gue gak gigit kok kalau ditanya sama orang. Ayo tanya aja gak usah ragu" jelas Elsa. Ia jadi bingung apa yang ingin ditanyakan oleh gadis itu sampai ia jadi ragu sendiri

"Anu El. Gue mau tanya, so lo harus truth ya sama gue. Pliss" mohon Hana

"Okee"

"Lo beneran Elsa?" tanya Hana cepat. Ia takut kalau ia menanyakan hal itu, Elsa jadi marah

"Iyalah, terus lo pikir gue siapa?" tanya Elaa balik

"Dinda" jawab Hana pelan

"Emang semirip itu yah wajah gue sama Dinda sampai semua orang ngira kalau gue Dinda?" tanya Elsa sambil geleng-geleng

"Emmm, bukan lagi mirip sih. Tapi, sama persis. Kalian itu cuma beda di sifat. Sifat lo sama Dinda itu beda 100 persen" jelas Hana

"Nah kan, itu ada yang beda. So berarti gue bukan Dindalah" ucap Elsa tertawa pelan

"Tapi_-

"Pliss, Han. Lo itu sekarang udah jadi temen gue. Gue minta banget sama lo, tolong anggap gue sebagai Elsa bukan Dinda" mohon Elsa. Sepertinya untuk meminta kepada Hana, Elsa harus bicara lembut. Karena Elsa tahu bahwa Hana tidak suka untuk di kerasi

Bukan seperti cowok SKSD itu. Yah siapa lagi kalau bukan Alfa. Untuk saat ini mungkin Elsa akan memanggil cowok itu dengan panggilan cowok SKSD. Jika sudah menyangkut cowok itu, Elsa tidak akan lembut-lembut lagi karena cowok seperti itu butuh dikerasi. Menurut Elsa

"Iya El. Gue bakal coba"

••••••

Kelas 12 IPA1

ReinkarnasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang