Part 13. Anak Sultan

709 49 0
                                    

Elsa berjalan berhati-hati sambil mendorong motor kesayangan nya memasuki rumah. Elsa berdecak kesal ketika tidak melihat tangga yang sebelum nya berada di balkon kamar nya, justru tidak ada. Sekarang Elsa harus berpikir bagaimana ia bisa masuk ke dalam rumah nya jika tidak ada tangga

Sedangkan Dito, cowok itu sempat mengantar Elsa sampai depan pagar saja karena ia ada urusan lain dan Elsa pun menyetujui nya

Elsa pun beralih menatap pintu rumah utama. Elsa pun berpikir kenapa dia tidak masuk lewat pintu saja. Mungkin pintu nya tidak di kunci. Elsa pun tersenyum licik dan langsung melangkahkan kaki nya menuju pintu itu dengan hati-hati

'Semoga pintu nya enggak di kunci' batin Elsa

Dan, berhasil. Pintu nya tidak terkunci dan akhirnya Elsa bisa masuk ke dalam rumah. Elsa pun menutup pintu rumah nya dengan hati-hati setelah masuk dan mengunci nya. Takut nanti ada maling kan bisa repot. Elsa pun menatap ke dalam rumah itu yang tidak ada penerangan sama sekali alias gelap

Elsa pun berjalan dengan hati-hati menuju ke kamar nya. Namun, niat nya tidak berhasil ketika lampu yang semua mati tiba-tiba menyala

"Dari mana, kamu?" tanya seorang laki-laki paruh baya. Itu suara Papa nya, Elsa tahu

Elsa pun menoleh kearah kanan dan mendapati kedua orang tua nya yang sedang duduk di sofa sambil menatap diri nya tajam

"Dari mana, Elsa" tanya Geo sekali lagi

Elsa pun diam di tempat tanpa melangkah mendekat kearah orang tua nya dan atau pun menjawab ucapan Geo sang Papa

"Iya, kamu dari mana aja? Keluar malam-malam?" kali ini Ana angkat bicara

"Anu Ma, Pa" Elsa pun menggaruk tengkuk nya yang tak gatal. Ia bingung harus menjelaska kepada Geo dan Ana bagaimana. Tidak mungkin jika dia harus mengatakan bahwa ia tadi keluar karena ada balapan. Bisa-bisa kepala nya di penggal nanti

"Anu apa?" tanya Ana berdiri dari posisi duduk nya sambil berkacak pinggang

"Anu, Elsa tadi ada urusan" jawab Elsa berbohong

"Ada urusan sampai keluar nya lewat balkon terus turun nya naik tangga" sindir Geo

Elsa membulatkan mata nya mendengar sang Papa menyindir nya seperti itu. Ia jadi curiga kalau Papa nya lah yang memindahkan tangga itu

"Kenapa? Kok diem aja?" tanya Geo yang tidak mendapat jawaban dari Elsa

"Truth with me, Elsa" pinta Ana sambil menatap tajam kearah Elsa

"Oke fix Elsa jujur. Elsa keluar karena ada balapan" jawab Elsa setenang mungkin

"Apa" teriak Ana

"Kamu serius?" tanya Geo sambil tersenyum kearah Elsa

"Iya, Pa" jawab Elsa sambil menganggukka kepala nya

"Wahh, kamu hebat lo. Good girl banget" puji Geo sambil memeluk Elsa sekilas. Elsa sempat terkejut melihat tingkah Geo. Ia pikir sang Papa akan memarahi nya. Tapi, sepertinya Papa nya justru malah kelihatan senang dan mendukung nya

"Pa, kenapa kamu jadi puji Elsa. Bukan nya marahin" protes Ana ketika melihat kelakuan suami nya yang jauh dari pemikiran nya itu

"Kenapa mesti marah coba? malahan Papa bangga sama Elsa dia bisa balapan. Wauu kerenn, berarti ada penerus Papa donk" ucap Geo antusias

"Kok jadi bangga sih, Pa" omel Ana

"Oh iya Elsa balapan nya gimana tadi, menang? Atau kalah?" tanya Geo kepada Elsa. Tanpa menjawab ucapan dari sang Istri

ReinkarnasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang