part 4. Wajah Baru

1K 88 1
                                    

1 minggu kemudian

Pagi-pagi sekali Geo dan Ana telah sampai di Rumah Sakit, karena tadi Zahra menelepon nya bahwa Elsa telah sadar dan sekarang sudah berada diruang rawat inap

Mereka berempat pun memasuki ruangan inap Elsa. Disana sudah ada Elsa yang telah sadar dari tidur panjangnya. Zahra pun langsung memeluk putrinya sambil tersenyum bahagia

"Nak, kamu sudah sadar. Bunda kangen sama kamu" ucap Zahra sambil mencium putrinya walaupun Elsa masih terbalut perban

"Kamu siapa?" tanya Elsa pelan. Bagai disambar petir Zahra seakan terkejut mendengar pertanyaan putrinya. Bukan hanya Zahra tapi, Rahman, Geo dan Ana mereka sama-sama terkejut

"Ini Bunda Nak, kamu gak inget sama Bunda?" tanya Zahra lagi. Elsa hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawabannya

"Ini Ayah, kamu ingat sama Ayah Nak?" tanya Rahman. Dan lagi, Elsa menggelengkan kepalanya sebagai jawaban

"Haus" ucap Elsa pelan. Zahra pun langsung mengambil air minum untuk putrinya itu. Perlahan-lahan Zahra mulai menyuapi air minum untuk Elsa

"Elsa, coba kamu ingat-ingat dulu, apa benar kamu tidak ingat dengan mereka, orang tua kamu?" tanya Ana sambil menatap kearah Rahman dan Zahra. Lagi-lagi Elsa menggelengkan kelalanya sebagai jawaban nya

"Begini saja, lebih baik kita panggil Dokter buat memastikan keadaan Elsa" saran Geo. Mereka pun sama-sama menganggukkan kepala menyetujui saran dari Geo

Setelah cukup lama memeriksa Elsa, Dokter pun langsung mendekat kearah 4 paruh baya yang sepertinya sudah menunggu jawaban dari sang Dokter

"Karena kecelakaan yang menyebabkan Elsa koma selama 8 bulan, menyebabkan dirinya mengalami Amesia permanen. Dimana dia tidak akan pernah mengingat tentang dirinya lagi. Tapi, saya hanya menyarankan kepada keluarga untuk selalu mensuport Elsa untuk mengingat dirinya kembali walaupun itu sulit" ucap Dokter tersebut

Zahra langsung memeluk suaminya mendengar bahwa anaknya itu mengalami Amesia sampai permanen, baru saja ia merasa bahagia mendengar Elsa telah sadar. Tapi, sekarang mendapatkan kabar buruk tentang putrinya yang mengalami Amesia

"Apa Elsa bisa kembali mengingat semuanya Dok?" tanya Geo

"Isyaallah dengan muzizat dari maha pencipta. Dan satu lagi, siang ini kami akan membuka perban Elsa, karena dirasa kondisi nya sudah mulai stabil dan luka-luka diwajahnya sudah mulai kering" ucap Dokter

"Lakukan yang terbai Dok" ucap Rahman mantap

Siang ini, Tepatnya Elsa akan mendapatkan wajah barunya. Rahman, Zahra, Geo dan Ana sudah berdiskusi bahwa mereka tidak akan memberitahukan Elsa bahwa sebenarnya wajah yang ia gunakan sekarang bukan lah wajah aslinya. Tapi, itu wajah Dinda. Karena menurut mereka itu akan menambah beban bagi Elsa lagipula saat ini Elsa tengah mengalami Amesia

Semua orang telah berkumpul di ruang rawat Elsa beserta Dokter dan Suster yang akan membuka perban Elsa hari ini.

"Kamu sudah siap Elsa?" tanya Dokter. Elsa hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban

Perlahan demi perlahan Dokter pun mulai memetong Perban yang ada diwajah Elsa. Sedikit demi sedikit perban yang ada diwajah Elsa mulai terbuka hingga perban tersebut terlepas sempurna dari wajah Elsa

Ana menitikkan air matanya ketika melihat wajah putrinya yaitu Dinda yang terlekat diwajah Elsa. Ia seakan kembali teringat dengan putrinya yang telah meninggal

'Dinda, Mama kangen sama kamu' batin Ana

'Semoga dengan wajah Dinda yang melekat pada diri Elsa, itu membuat Ana kembali ceria' batin Geo

"Kamu kenapa Na?" tanya Zahra sambil mendekat kearah Ana. "Kamu nangis?" tanya Zahra ketika melihat Ana yang menitikkan air matanya

"Aku teringat sama Dinda, Ra. Ketika aku melihat Elsa" ucap Ana sambil tersenyum bahagia

"Kamu bisa menganggap Elsa seperti anak kamu sendiri. Aku benar-benar berterimakasih sama kamu, karena kamu mau memberikan wajah Dinda untuk Elsa" ucap Zahra sambil tersenyum

"Aku akan melakukan yang terbaik untuk Elsa, Elsa sudah ku anggap seperti anak ku sendiri, Ra." ucap Ana lagi

"Silahkan lihat wajah mu" ucap Dokter tersebut sembari memberikan kaca persegi kearah Elsa

Elsa pun memperhatikan wajahnya di kaca sambil tersenyum. Apakah ini dia, dia begitu cantik? Ia pun beralih menatap kearah keempat paruh baya itu secara bergantian

"Kalau begitu saya permisi dulu" ucap Dokter berlalu pergi bersama suster

"El, Bunda seneng akhirnya kamu sudah sembuh" ucap Zahra sambil memeluk Elsa dengan lembut

"Bisa ceritakan semua nya tentang aku?" tanya Elsa sambil menatap kearah Zahra dan lainnya

"Pasti Nak"

Saat ini posisi Elsa tengah duduk di brankar dengan disamping kanannya terdapat Zahra dan Rahman, sedangkan disamping kirinya terdapat Ana dan Geo

"Nama kamu Elsa, Elsa Putri Sanjaya. Kamu Anak Bunda dan Ayah" ucap Zahra sambil menatap kearah Rahman ketika menyebutkan kata "AYAH"

"Dan disamping kiri kamu ini, adalah teman sekaligus sahabat Bunda dan Ayah. Om Geo dan Tante Ana" tambah Rahman

"Terus kenapa aku disini dan kenapa dengan wajah aku?" tanya Elsa lagi

"8 bulan yang lalu kamu mengalami kecelakaan El dan karena kecelakaan itu mengakibatkan wajah kamu rusak. Hingga Dokter menyarankan untuk operasi wajah kamu. Dan ya, sekarang kamu sudah mendapatkan wajah kamu lagi" ucap Rahman sambil tersenyum kearah Elsa

"Apa ini wajah ku yang lama atau kalian menggantinya dengan yang baru?" tanya Elsa sambil menunjuk kearah wajahnya sendiri

Keempatnya saling menatap satu sama lain hingga Ana membuka suara

"Enggak sayang, ini wajah lama kamu kok. Kamu tenang aja, mana mungkin kita mau ganti wajah kamu" ucap Ana sambil memeluk singkat Elsa

"Jadi, aku ini Elsa dan kalian orang tua aku?" tanya Elsa lagi

"Iya, kita orang tua kamu Nak" ucap Rahman

"Tapi, kenapa aku gak ingat semuanya?" tanya Elsa. Elsa pun mulai memaksa kan ingatannya agar bisa mengingat kembali tentang dirinya. Tapi, semuanya sia-sia bukan nya mengingat ia malah merasakan sakit dikepalanya akibat terlalu memaksakan nya

"Argghh sakit" ucap Elsa sambil memegang kepalanya yang terasa sakit

"Jangan dipaksain El, nanti kamu makin gak ingat tentang diri kamu. Kamu coba perlahan-lahan aja" saran Geo

"I-iya Om" jawab Elsa ragu-ragu

¥¥¥¥

Setelah Elsa benar-benar pulih dan dinyatakan bisa keluar dari rumah sakit, Zahra dan Rahman memutuskan untuk kembali ke Bandung. Dan itu membuat Geo maupun Ana merasa sedih, baru saja merekamendapatkan kebahagian baru dari diri Elsa, tapi itu hanya sementara karena Elsa dan kedua orangtua nya harus kembali ke Bandung

"Tante Ana sama Om Geo gak perlu sedih, El akan sering main ke Jakarta sama Ayah dan Bunda. Ya kan Yah, Bun" ucap Elsa sambil melirik menatap kearah Rahman dan Zahra sekilas

"Apa yang dikatakan El itu bener, kita pasti sering kesini kalau lagi libur" ucap Zahra

Ana langsung memeluk Elsa sangat erat, rasanya enggan untuk berpisah darinya. Namun apa daya mereka tidak berhak menahan Elsa, walaupun mereka telah memberikan wajah Dinda untuk Elsa

"Sering-sering telpon tante ya" ucap Ana sambil menciun pipi Elsa lembut

Elsa pun menghapus airmata Ana yang sempat terjatuh

"Tante Ana jangn nangis lagi. Om Geo harus jagaain Tante Ana ya" ucap Elsa sambil tersenyum kearah Geo

"Iya, Om bakal jagain tante kamu kok" ucap Geo sambil membalas senyum Elsa

"Ayo, pesawat nya udah mau take off" ucap Rahman

"Kalian hati-hati, jaga diri. Kalau perlu apa-apa hubungin kita, kita siap bantu" ucap Geo

"Iya, kalian juga jaga diri" ucap Rahman

"See you next time"

ReinkarnasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang