Semua bermula saat pertandingan bola basket antar kelas untuk merayakan hari perpisahan disebuah Sekolah Menengah Atas.
Pagi itu seorang namja tengah berada diruang ganti.Seperti halnya ia akan berganti pakaian.Saat didalam ruangan namja berambut blonde itu menatap cermin dan terbelabak saat melihat cairan kental berwarna merah dari lubang hidungnya.
Tangannya langsung menyeka hidungnya supaya darah tidak terus keluar."Kenapa aku mimisan? Apa sebab aku kelelahan?" Gumam namja itu.
Brakk
Brakk
BrakkSuara gedoran pintu.
Namja itu segera merapikan barang-barangnya,dan keluar.Spontan saja namja itu terkejut saat melihat seorang namja didepannya."Jimin Hyung..."Pekik namja itu.
Jimin terus memandang wajah namja itu, ia terlihat bingung mengapa sebuah tisu menyumbat dihidungnya."Kau kenapa Jungkook?"Ujar Jimin,sambari menurunkan tangan Jungkook sang adik.
Deg
Jantung Jungkook berdebar-debar saat Jimin melihatnya, ia tidak ingin hyungnya tahu jika dia mimisan.Ia tidak ingin membuat hyungnya kawatir dan selalu dianggap lemah oleh hyung yang lainnya.
"Kenapa sih hyung? Orang tidak ada apa apa, aku hanya iseng aja." Sahut Jungkook dengan senyum lebar.
Jimin langsung mengerutkan keningnya, ia ragu dengan sahutan Jungkook yang mencurigakan agaknya."Sebentar lagi acara dimulai,lebih baik kau bertemu dengan tim mu."Suruh Jimun dengan tatapan dingin.
Jungkook mengangguk lalu pergi meninggalkan Jimin.
Didekat area penonton sebuah tim disana. Parasnya yang kejam layaknya seorang mafia membuat Jungkook menghentikan langkahnya. Ia sangat takut dengan mereka.Berada di tim mereka seperti siksa baginya.
Selama ia bergabung, dirinya selaku diperlakukan tidak senonoh.Bahkan semua member membencinya.
"Hei!Cepatlah kesini, buat apa kau disitu?!" Sontak Namjoon sang kapten.
Mau tidak mau Jungkook berjalan menghampiri mereka,karena ia sadar dengan nada tinggi Namjoon.Jungkook menunduk dengan menelan ludah,begitu pula jantungnya yang berdetak kencang. Disertai sedikit denyut dan sedikit sakit.Ia heran datangnya itu.
"Kamu ini kemana saja sih! Kau terus membuat kami menunggu!" Protes Hoseok.
"Maafkan aku tadi aku..."
Belum sempat Jungkook menjelaskan,ucapannya langsung dipotong."Kami tidak peduli alasanmu, kami hanya peduli skil yang kau miliki dalam basket! Itu saja tidak lebih!" Kekeh Taehyung dengan tidak menatap wajah Jungkook.
Jungkook kembali menunduk, padahal dia hyungnya.Kakak kakak kandungnya, tapi dia terus memperlakukan dirinya layaknya seorang adik yang selalu disayangi melainkan malah selalu disakiti. Jungkook sangat sedih.
"Baik hyung." Jawab Jungkook dengan menunduk.
Tak selang lama pertandingan bermula.Semua member stay ditempatnya masing masing untuk memainkan sebuah bola basket.
"Akhh."
Tiba tiba saja Jungkook mengeluh dengan memegangi dada kirinya. Bahkan sambari ia mencengkramnya,seperti kesakitan.
"Hais ada apa dengannya? Selalu dia drama.." Kekeh Seokjin,yang tanpa ia sadari ia peduli pada adik yang sangat ia benci itu.
Jungkook masih terdiam di tempat dengan melakukan hal sama. Menahan sakit dan mencengkram dada kirinya."Kenapa sakit sekali? Aku tidak bisa menahannya."Ucap Jungkook dalam hatinya.
Ia mencoba memejamkan mata berkali kali.Pandangannya pun semakin buram,ia mencoba menjatuhkan lututnya ketanah dengan mata terpejam.Nafasnya semakin tengah tengah.
Brukkk
KAMU SEDANG MEMBACA
FOR MY HYUNG (END)
FanfictionAnnyeong Yorobun 💜💜 Sinopsis : Jungkook tidak pernah meminta lebih dari kasih sayang dari para hyungnya. Namun,tidak pernah sedikit para hyungnya mengerti tentang Jungkook. Jungkook selalu menjadi yang tersakiti dalam hidupnya. Ditambah dokter mem...