Tamparan panas dari tangan Jimin kepada Hoseok.Hoseok tersenyum semirik merasakan sakitnya tamparan Jimin.Lalu ia menarik kerah baju Jimin membawa kehadapan mukanya.
"Berani sekali kau menamparku?!" Sontak Hoseok.
"Maafkan aku Hyung. Aku ingin membuat sadar hyung agar hyung bisa menyayangi Jungkook." Ucap Jimin dengan tatapan yang tak kalah tajam.
"Dengar dan ingat baik baik! Aku tidak akan menyayangi orang yang sudah membunuh orang tua kita!" Bisik Hoseok
Mendengar kegaduhan. Namja muda itu terbangun dari ketidak sadaran dirinya. Ia melihat para hyungnya yang berada didekat pintu.
"Hyung.." Panggil Jungkook dengan nada lemah.Hoseok langsung melepas kerah baju Jimin membiarkannya menghampiri Jungkook. Mereka sangat muak melihat Jungkook sadar, itu kebenciannya.
"Ada apa Jungkook kau butuh sesuatu?" Sahut Jimin.
Jungkook menggeleng cepat dan tersenyum. "Aku hanya ingin kau disamping ku hyung."Lirih Jungkook.
Jimin langsung tertegun , tersentuh hatinya.
Sedangkan hyung lainnya langsung menatap langit memalingkan wajah Jungkook. Dalam hati mereka, mereka berujar " Selalu saja drama.Dasar.Selalu saja mengambil simpati ".
Jungkook tidak memalingkan wajah hyung lainnya,ia mengarahkan pandangannya menatap keempat hyungnya disana.
" Terima kasih kalian datang menjengukku.Aku sangat senang."Ucap Jungkook dengan senyum.
"Hah..Kau pikir kami menjengukmu tidak. Kami ingin memastikan kamu selamanya ada disini eoh. Tapi kurasa belum pada waktunya." Sahut Seokjin dengan terkekeh.
Cesss
Hati Jungkook benar benar dingin seketika.Rasanya seperti bermilion jarum menusuk hatinya.Begitu sakit saat para hyungnya tidak ingin dia ada disisi mereka.
Wajah langsung murung sedih. Namun dengan segera Jimin mengelum pundak Jungkook. Jungkook tersenyum bahkan bahagia, saat ia masih memiliki seorang kakak yang begitu sayang dan peduli padanya.
Tiba tiba saja mereka dikejutkan dengan kedatangan seorang dokter.Ia membawa sebuah amplop berwarna cokelat, yang terprediksi itu hasil pemeriksaan Jungkook.
Terlihat wajah panik Jungkook. Ia takut jika Jimin dan hyung lainnya tahu apa penyakitnya sementara dirinya belum tahu apa penyakitnya, sehingga membuatnya mimisan dan merasakan nyeri didada sebelah kirinya.
"Ini tuan hasil pemeriksaan kami." Ujar Dokter.Dengan langsung Jungkook menyahutnya lalu menenggelamkan nya kedalam selimut.Dokter itupun langsung pergi.
"Jungkook kenapa kau sembunyikan, hyung ingin tahu hasilnya." Ujar Jimin dengan raut wajah ingin tahu.
Jungkook tersenyum sambari memikirkan jawaban.
"Ahh Hyung tidak perlu mencemaskanku. Paling aku hanya kelelahan saja, itu tidak masalah." Kekeh Jungkook dengan senyum lebar.
"Tidak. Hyung masih penasaran, biarlah hyung tahu Jungkook." Ucap Jimin memohon.
"Ahh menyebalkan sekali.Padahal hanya kelelahan, itu berlebihan" Kekeh Taehyung dan pergi meninggalkan ruangan Jungkook diikuti oleh yang lainnya.
"Syukurlah mereka pergi, sekarang hanya Jimin hyung...ohh aku sangat takut dengan hasil ini." Ucap Jungkook dalam hatinya.
"Ayolah Jungkook.." Gerutu Jimin.
"Aku akan memberitahumu setelah Hyung belikan aku minum kesukaanku.." Pinta Jungkook, ia berusaha untuk membuat Jimin keluar agar ia tahu hasil pemeriksaan nya.
"Haiss baiklah.." Degus Jimin.Ia langsung beranjak dari tempat duduknya dan pergi.
Sekarang susana benar benar sangat sunyi.Dengan raut wajah cemas Jungkook mengangkat amplop nya.
Jeon Jungkook
Busan
Begitulah cover amplop itu.Jungkook segera membukanya dan mengambil selembar kertas hasil lab.
Disitu tertulis bahwa Jungkook menderita penyakit jantung.
Deg
KAMU SEDANG MEMBACA
FOR MY HYUNG (END)
FanfictionAnnyeong Yorobun 💜💜 Sinopsis : Jungkook tidak pernah meminta lebih dari kasih sayang dari para hyungnya. Namun,tidak pernah sedikit para hyungnya mengerti tentang Jungkook. Jungkook selalu menjadi yang tersakiti dalam hidupnya. Ditambah dokter mem...