Part 4 (Screet)

1.9K 148 2
                                    

Jungkook terpaku tak menyangka bahwa dia memiliki penyakit menyebalkan itu.Langsung saja dia menangis.

"Kenapa hidupku penuh dengan rasa sakit. Tidak hanya fisik tapi juga para hyungku.Aku hanya ingin mereka memelukku..." Ucap Jungkook dalam hatinya. Ia segera melipat kertas itu dan menyimpannya dibawah selimutnya.

Ia akan memberikan selembaran satunya yang hanya menyatakan bahwa dirinya kelelahan dan kurang istirahat. Ia tidak ingin semua hyungnya tahu.Terutama Jimin ia tidak ingin membuatnya susah, cemas padanya.Dan Kelima Hyungnya yang menganggap dirinya pembawa masalah.

Ceklek

Seorang Jimin masuk dengan membawa kantung plastik ditangannya. Jungkook segera menyembunyikan selembaran itu didalam selimutnya.Lalu tersenyum memandang hyungnya.

"Ini kook sudah kubelikan, sekarang mana hasil pemeriksaan mu?" Pinta Jimin,ia begitu cemas.

"Kenapa hyung sangat cemas? Aku hanya kelelahan saja hyung." Lirih Jungkook dengan senyum lebar.

Lalu ia memberikan amplop cokelat itu kepada Jimin.Jimin menariknya,dan segera mengeluarkan kertas didalamnya.

Kertas itu menyatakan bahwa Jungkook hanya mengalami kelelahan dan kurang istirahat. Jimin merasa lega, tidak ada hal yang terlalu dikhawatirkan.Lalu ia tersenyum sambari mengelus surai hitam Jungkook."Lain kali kamu tidak perlu menuruti para hyungmu, yang menyuruhmu melakukan hal yang melelahkan. Kau tidak pernah seperti ini Jungkook. Para hgungmu benar benar keterlaluan."Ucap Jimin dengan raut wajah kesal.

"Ahh tidak hyung. Aku suka menolong mereka.Aku ingin mendapat kasih sayang mereka itu saja." Ucap Jungkook.

Deg

Hati Jimin sangat tersentuh setelah tahu keinginan Jungkook begitu sederhana, akan tetapi sulit untuk mendapatkannya.

Dua tahun berlalu, usia Jungkook sudah mencapai 21 tahun.Bisa dibilang dia sangat dewasa, wajahnya masih saja menggemaskan.Namun tidak menggemaskan seperti dulu.Wajahnya agak samar karena pucat.

Pada saat itu ia tengah berkumpul disebuah meja makan bersama pada hyungnya. Ia duduk berhadapan dengan seokjin dan terus memandanginya, ia sangat ingin mendapatkan kasih sayang.Bukan hanya dari Seokjin tetapi juga para hyungnya.

"Wah ini yang masak Seokjin hyung yha?" Ujar Jungkook dengan senyum lebar.

"Kenapa kau protes!? Kau tinggal makan saja!" Sahut Yoongi, si kulit putih susu itu.

Jungkook tersentak dan menunduk.Lalu ia mengangkat tangannya yang memegang supit, lalu mengambil mie pedas yang ada didepannya, masakan Seokjin.Akan tetapi Taehyung tiba tiba menepis tangan Jungkook hingga supitnya jatuh.Jungkook terkejut dan menatap Taehyung dengan tatapan takut.

"Kenapa Hyung?" Ujar Jungkook.

"Kau tidak pantas makan makanan buatan kami! Makan saja makanan mu sendiri! Makanan kami untuk kami bukan untuk kau!" Sontak Taehyung sambari terkekeh.

Mata Jungkook langsung tertuju pada mie pedas buatan Seokjin.Matanya berkaca kaca padahal ia snagat ingin makanan itu.Ia semakin sedih, saat Hyungnya semakin membencinya. Rasanya ia ingin segera lenyap dari kehidupan mereka.

Jimin yang melihat, langsung mengelus punggung Jungkook dan menatap semua hyung dan adiknya dengan tatapan tajam."Apa maksud kalian eoh?! Jungkook juga lapar apa kalian tega?!"Sontak Jimin.

Brakkkkk

Hoseok menggebrak kan tangannya keatas meja, sehingga membuat Jungkook terkejut."Aku tidak peduli mau dia kelaparan, sakit bahkan mati!" Ucap Hoseok.Yoongi hanya terdiam dalam hatinya ia sebelas duabelas dengan Hoseok.

Jungkook semakin berkaca kaca, saat Hoseok menginginkan dirinya mati. Andai saja mereka semua tahu jika dirinya sedang sakit kronis. Musti mereka akan berubah atau mungkin tidak, malah mereka senang karena dirinya akan lenyap.

"Jaga ucapanmu itu Hyung!!!!" Sontak Jimin.

"Sudah sudah! Hoseok itu benar, dari pada kalian berdua membuat kami tidak nafsu makan,lebih baik kalian pergi!" Utus Namjoon.

Jungkook tak sanggup lagi membendung air matanya. Ia berfikir bahwa dia tidak pernah membuat para hyungnya itu damai, melainkan selalu memanas.Ia seperti tidak sanggup lagi.Ia pun memutuskan untuk pergi dengan berurai air mata,masuk kedalam kamarnya lalu menguncinya.

Tubuhnya langsung merosot dengan menangis."Kapan hyung, kalian akan menyangiku? Kalian terus menyakitiku... Aku hanya butuh kasih sayang kalian saja!"Ucap Jungkook dalam hatinya.

Tiba tiba saja ia merasakan ada yang mengalir dari lubang hidungnya. Serta ia merasa seperti ada yang menetes ditangannya.

Tes
Tes
Tes

FOR MY HYUNG (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang