10. Identitas

1.4K 102 0
                                    

Pria itu masih memakai tudung hoodie dan maskernya. Dia kini tengah berada di ambang pintu, bersandar sambil bersedekap dada.

Dia tidak mengalihkan pandangannya dari kamu yang masih terbaring tak sadarkan diri di kasur king size mewah miliknya.

”Dia agak kurus dari 2 tahun yang lalu. Tubuhnya agak kurus tapi pipinya chubby.” ujar pria lainnya disamping pria misterius itu.

”Yeonjun, bisa diem gak?” ujar pria misterius itu sambil mendelik tajam ke arah Yeonjun.

Dia bilang Y/n agak kurus dibanding 2 tahun yang lalu? Hello! 2 tahun itu bukan waktu yang sebentar. Pasti banyak hal yang berubah.

”Sensi amat sih bos.” Yeonjun melangkahkan kakinya pergi dari sana.

---

Kamu mengerjapkan matamu pelan. Begitu kelopak matamu terbuka sempurna, kamu langsung bangkit, membuat rasa pusing dikepalamu kembali menyerang.

Kamu mengedarkan pandanganmu, menatap setiap isi di kamar ini, sebelum akhirnya berakhir disebuah bingkai yang terletak diatas nakas yang berisi wanita yang mirip denganmu bersama seorang pria yang difoto dari samping. Pria itu sangat tampan, mereka berdua juga tampak romantis, dimana terlihat pria itu menggendong wanita itu ala koala dan wanita itu terlihat mencium bibir pria itu.

”Apa ini ... aku?”

Kamu mengeryitkan dahimu bingung. Kamu merasa tidak asing dengan pria yang ada didalam bingkai foto itu.

Mata pria itu ... kenapa setiap melihat mata itu, kamu selalu merasakan pusing? Ada apa sebenarnya?

Cklek!

”Sudah bangun?”

Kamu menarik selimut untuk menutupi tubuhmu sampai dada, padahal kamu sama sekali tidak telanjang.

Pria itu menghela napas, dia bukan Yeonjun, ”Bos memanggil nona ke bawah.”

Pria itu kemudian beranjak pergi dari kamarmu, membuatmu kembali mengeryit bingung. Memanggilmu dengan sebutan nona, tapi sama sekali tidak ada sopan-sopannya.

Kamu pun beranjak dari ranjang kemudian menghela napas. Kamu sedikit gugup, apakah kamu sedang diculik? Tapi kenapa harus disekap dirumah semewah ini? Kan jadinya betah. Eh?

Kamu keluar dari kamar. Langkahmu langsung terhenti. Jantungmu terasa berhenti berdetak beberapa detik. Ini rumah atau gedung? Kamu menghitung jumlah lantai, dan akhirnya kamu tau, kalau kamu berada dilantai 5, bahkan masih ada 2 lantai diatasmu.

Kamu berjalan kedepan, kemudian menengadah kebawah dan langsung melihat beberapa pria tengah berada di area ruang makan dilantai dasar.

---

Kamu berdehem pelan begitu beberapa pria membungkuk hormat padamu setelah pintu lift terbuka. Ada lift? tentu saja. Orang bodoh mana yang tidak membangun Lift dirumah yang bertingkat tinggi begitu. Bisa-bisa kaki pegal jika harus menaiki tangga dari lantai dasar ke lantai 7, lantai terakhir rumah ini.

”Duduk.” Kamu tersentak kaget begitu mendengar perintah dari satu-satunya pria yang duduk di kursi meja makan sambil memakai masker.

Kamu pun menuruti perintahnya. Kamu duduk tepat dihadapannya. Jaraknya berkisar 5 meter darinya. Sementara dikeliling kalian ada beberapa pria berjas yang berdiri tegak.

”Makan.”

Kamu hanya memutar bola matamu malas. Apa dia tidak bisa menyebut lebih dari 1 kata?

”Aku ... ingin pulang.” Yah, kamu memang ingin pulang. Rindu Jungkook.

Pria itu terdengar tertawa, namun tawanya terdengar menyeramkan.

WANITA KESAYANGAN MAFIA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang