26. Jujur?

1.3K 87 2
                                    

Jungkook menghela napas. Dia kemudian memandang ke arah lain sebelum akhirnya dia berdiri tepat dihadapanmu.

Jungkook menunduk cukup lama membuat kamu semakin merasa gelisah. Tak lama Jungkook beralih menatapmu. Tatapan matanya menajam.

"Kamu tau apa kesalahan kamu?"

Kamu menunduk, "Maaf baru jujur."

Terdengar helaan napas Jungkook. Dia kemudian membuka kedua sepatunya lalu kembali Jongkok.

Dia meraih kakimu dan membuka high heels yang kamu pakai.

"Kamu tau 'kan kalau kamu lagi hamil? kenapa pake high heels?"

Kamu sedikit bingung tapi juga khawatir tentang kejujuranmu mengenai Jeno.

"Soal Jeno--"

"Udah, gak usah dibahas lagi. Aku gak suka denger nama dia." ujarnya yang masih belum menatapmu karena sibuk memasangkan sepatunya dikakimu.

"K-Kamu marah?"

Jungkook mendongakkan kepalanya untuk menatapmu, "Sebenarnya gak marah, cuman agak kecewa aja."

"Maaf."

"Gak cape apa minta maaf terus? bukan salah kamu kalau punya hubungan darah sama dia."

Tanganmu terulur untuk mengelus surai hitam Jungkook. Air matamu kembali menetes. Setelah itu kamu meraih tangan Jungkook yang sudah selesai memasangkanmu sepatu dan menempelkannya dipipimu.

"Tampar aku."

"Gak."

"Jung ..."

Jungkook menghela napas, "Aku gak marah, sayang. Udah cukup nangisnya. Aku gak bakal cuekin kamu, jadi kamu gak perlu nyuruh aku mukul atau nampar kamu sebagai ganti aku gak cuekin kamu."

Jungkook meletakkan tangannya di atas perutmu yang datar, "Kamu gak sendirian lagi sekarang. Kesehatan kamu jauh lebih penting daripada harus mempermasalahkan hubungan antara kamu dan dia."

Jungkook beralih menangkup pipimu, "Mana nih pipi tembem punyaku? makan yang banyak yah. Aku gak mau berat badan kamu malah makin turun."

"Nanti kalo aku gemuk, kamu malah ninggalin aku." ujarmu yang mulai beralih topik.

"Kata siapa? hm? mana mungkin aku ninggalin istri yang lagi ngandung anak aku. Kalo kamu gemukan kan enak dipeluk juga."

Kamu tersenyum, "I love you, Jung"

"Love you too, sayang."

"Kita pulang yah? kamu perlu banyak istirahat."

"Tapi laper."

Jungkook tersenyum, "Yaudah, makan aja dulu. Aku tungguin."

Kamu menarik salah satu piring berisi sandwich dan mulai memakannya dengan santai.

Jungkook menatapmu lama dan menggenggam sebelah tanganmu yang menganggur.

'Masih sulit terima kenyataan kalau kamu adiknya Jeno, orang yang udah bunuh cinta pertama aku.' Batin Jungkook.

Tanpa sadar, Jungkook meremas kuat tanganmu. Entahlah, mungkin Jungkook melihat sosok Jeno, pembunuh mantan istri dan calon anaknya dalam dirimu.

"Awww ... Jung."

Jungkook akhirnya tersadar, "Maaf, sayang."

Kamu memandang heran ke arah Jungkook, "Gak apa-apa."

Jungkook kembali menatapmu, 'Gimana kalau kamu tau tentang Jira? apa kamu bakal terima? atau malah besar sama aku?' Jungkook membatin.

Kamu menoleh ke arah Jungkook. Pria itu sibuk melamun, "Jung?"

"Hum?"

"Kenapa ngelamun?"

Jungkook terdiam. Cukup lama, membuat kamu semakin bingung.

"Aku mau jujur juga sama kamu, tapi janji jangan marah."

Kamu melanjutkan acara makanmu, "Yah tergantung."

Jungkook menarik napas dalam lalu memandangmu serius, sementara kamu sibuk memakan sandwich digenggamanmu.

"Aku ... aku udah pernah menikah sebelumnya."

Kamu hanya mengangguk-angguk sambil bergumam pelan, tak lupa masih dengan kesibukan memakan roti.

"Sayang."

Kamu menoleh ke arah Jungkook sambil mengangkat kedua alismu, "Hum?"

"Kamu ... denger 'kan yang aku bilang barusan?"

Kamu menyengir, "Emang kamu ngomong apa barusan?"

Jungkook menghela napas. Pantas saja kamu tidak kaget atau marah, ternyata memang kamu tidak mendengarnya.

Kamu segera berhenti makan lalu serius menatap Jungkook, "Coba ngomong ulang."

Jungkook sepertinya harus mencari taktik lain, "Kalau misalnya ... aku pernah berhubungan sama cewe lain. Hubungan yang udah dalem banget. Apa kamu bakal marah?"

"Ngapain marah? itu 'kan cuman masalalu. Cuman mantan pacar juga 'kan?"

"Lebih dari itu."

Kamu mengangkat sebelah alismu, "Mantan tunangan?"

Jungkook menghela napas, "Mantan istri." cicitnya.

"Gak sih. Kalau udah sampai tahap mantan istri dan kamu gak bilang-bilang sama aku sebelum kita nikah, gak bakal aku maafin."

Jungkook terlihat kaget, wajahnya sampai pucat pasi membuatmu tertawa.

"Kenapa sih mukanya tegang amat? Itu 'kan cuman misalnya. Kan kamu gak kayak gitu."

Jungkook semakin gelisah. Bahkan kamu bisa melihat dengan jelas kegelisahan Jungkook dari gerak-gerik pria itu.

Tawamu seketika terhenti ketika melihat kegelisahan Jungkook.

Kamu mulai menatap serius ke arah Jungkook, "Kamu beneran gak kayak gitu 'kan?"

.
.
.
.
.
.
.

TBC

WANITA KESAYANGAN MAFIA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang