20. Curiga

1.1K 88 3
                                    

Kamu mengerjapkan matamu perlahan. Kamu kemudian memperbaiki posisimu untuk duduk kemudian menoleh ke arah meja kerja Jungkook, dimana Jungkook tengah tidur sambil bersandar disandaran kursinya.

Kamu berjalan perlahan ke arah Jungkook karena kakimu yang lecet. Senyummu mengembang begitu melihat Jungkook yang tertidur pulas sambil duduk.

”Bisa-bisanya tidur sambil sandar gini.”

Chup!

Kamu mengecup bibir Jungkook sekilas. Pria itu hanya melenguh pelan sebelum akhirnya kembali larut ke dalam mimpinya.

Kamu tersenyum kecil, sebelum pandanganmu beralih pada dompet milik Jungkook.

”Ambil ATM-nya deh, mumpung dianya tidur.”

Kamu mengambil dompet Jungkook yang tergeletak diatas meja begitu saja dan membukanya.

Kamu mengeluarkan sebuah ATM dari dompet Jungkook dan hendak menutupnya tapi terhenti. Senyummu mengembang sempurna begitu melihat fotomu terpampang jelas didompet milik Jungkook.

”Kok dia ambil foto ini sih? Padahal banyak fotoku yang lebih bagus.”

Kamu menarik foto itu keluar dari dompet Jungkook, besok saja kamu mengantinya dengan foto yang baru.

Senyummu perlahan pudar begitu melihat foto Jungkook sedang merangkul seorang wanita dibelakang tempat fotomy tadi terpampang. Wajah wanita itu tak terlihat karena ditutupi stiker Love.

Kamu mengeluarkan foto itu juga dari dompet Jungkook, ”Ini siapa? Perasaan aku gak pernah foto rangkulan kayak gini sama Jungkook. Dipantai lagi.”

Kamu membalik foto itu dan melihat sebuah tulisan disana.

'Dear You, satu-satunya wanita dalam hidupku. I just wanted to say, I love you. Now and forever.

For my love.

Kamu menoleh ke arah Jungkook, ”Apalagi yang kamu sembunyiin dari aku?”

--

Pukul 06.49 Pagi

Jungkook tengah berdiri di balkon sambil menelpon seseorang, sedari tadi dia mondar-mandir tak jelas.

”Jadi gimana, Jim? udah dapet infonya?”

”Belum. Tapi besok gue pastiin infonya bakal rangkum dan langsung gue send ke lo.”

Jungkook menghela napas, ”Thanks, Jim.”

Tut.

Jungkook memutuskan panggilan telepon itu. Dia kemudian berbalik dan menatapmu yang kini melenguh pelan dan mengerjapkan mata.

Dia berjalan ke arahmu lalu duduk disampingmu, ”Pagi.”

Jungkook hendak menciummu namun kamu malah menghindar, ”Kenapa?”, Protesnya.

Kamu menghela napas, ”Laper. Mau makan.”

Kamu kemudian beranjak dari kasur dan berjalan menuju dapur, meninggalkan Jungkook yang tampak kebingungan dengan sikapmu pagi ini.

Jungkook ikut menyusulmu ke dapur. Kamu langsung berjalan menuju kulkas dan membuka pintu kulkas itu. Kamu mengetuk-ngetuk pelan dagumu untuk mencari bahan masakan.

”Emang kamu tau masak?” tanya Jungkook yang kini sudah berada tepat dibelakangmu.

Kamu hanya diam, mengabaikan pertanyaan Jungkook lalu mengambil beberapa jenis sayuran di kulkas.

”Kamu kenapa? hum?”

Kamu lagi-lagi mengabaikan pertanyaan Jungkook dan sibuk memotong-motong sayuran cukup cepat.

”Eh, jangan cepet-cepet motongnya. Nant--”

”Awwww.” Kamu mengibas-ngibaskan tanganmu karena telunjukmu yang teriris pisau.

”Tuh, kan! Dibilangin apa juga, gak denger! Bandel sih!!”

Jungkook segera meraih tanganmu lalu memasukkan telunjukmu yang terluka ke dalam mulutnya, menghisapnya pelan lalu mengeluarkannya kembali.

Kamu menepis tangan Jungkook pelan.

”Aku ada plester luka.” ujar Jungkook lalu menyerahkannya padamu.

”Gak mau aku bantu pasangin?” tawar Jungkook, kamu hanya menatapnya sebentar lalu memasang plester itu sendiri dan kembali memotong sayuran.

”Kamu kenapa? hum? Aku ada salah sama kamu? yaudah bilang aku salah apa. Jangan diemin aku kayak gini.” ujar Jungkook dengan nada pasrah.

Kamu berhenti memotong sayuran lalu menghela napas sejenak sebelum akhirnya berbalik menatap Jungkook.

”Jung.”

”Hm?”

”Kamu sayang gak sama aku?” Jungkook mengangguk.

”Kamu cinta gak sama aku?”

Jungkook kembali mengangguk, ”Pake banget malahan.”

”Aku gak mau ada sesuatu yang kamu tutupin dari aku. Jujur sama aku.”

Kamu menggenggam tangan Jungkook lalu menatap mata pria itu dalam.

”Sekarang jelasin sama aku. Siapa cewek yang ada dibalik foto aku di dompet kamu?”

.
.
.
.
.
.
.

TBC

WANITA KESAYANGAN MAFIA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang