29. Rapuh

1.2K 82 1
                                    

”Jungkook ih!!” bentakmu namun tak dipedulikan oleh Jungkook.

Kini kamu sedang fokus bermain ponsel sambil duduk disofa dengan Jungkook yang duduk disebelahmu sambil menusuk-nusuk pipi tembemmu.

”Jungkook, berhenti gak?” peringatmu, namun Jungkook malah mengabaikannya.

”Jungkook, sakit!!!”

Jungkook memutar bola matanya malas, ”Semalam kamu aku tusuk juga tapi gak ngeluh sakit tuh.”

Plak!

”Akhh.” Ringis Jungkook begitu kamu memukul lengannya.

”Pikiran kamu tuh, kotor mulu.” ujarmu lalu fokus kembali memainkan ponselmu padahal pipimu sudah memanas akibat malu dengan ucapan Jungkook.

Jungkook kemudian beralih merogoh saku jaketnya dan mengeluarkan ponselnya.

Posisinya Jungkook memakai kaos putih oblong dilapisi jaket jeans berwarna abu-abu dan celana jeans panjang berwarna hitam. Keren, bukan?

Kamu menoel-noel lengan Jungkook membuat Jungkook menghela napas.

”Kenapa? hm?”

”Baby-nya lagi pengen makan diluar.”

Jungkook menatapmu dengan tatapan datar, ”Kalau kamu mau, yah tinggal bilang. Jangan malah nuduh anak aku yang gak tau apa-apa.”

Kamu menyengir, ”Boleh apa gak nih?”

Jungkook agak menjauh darimu, ”Hum, tapi mandi dulu. Bau jigong gitu.”

”ISHH JUNGKOOK!!”

Kamu memukul Jungkook dengan bantal sofa sementara Jungkook hanya tertawa lepas.

---

Kamu dan Jungkook kini sudah sampai di restoran. Pengunjungnya tak terlalu banyak banyak.

”Y/n!!”

Kamu dan Jungkook berbalik begitu mendengar panggilan itu. Dibelakang sana, tepatnya tak jauh dari pintu masuk, ada Jeno yang tengah melambaikan tangan ke arahmu.

Kamu melirik ke arah Jungkook, tatapan mata pria itu sepertinya tak bersahabat.

'Jungkook 'kan udah tau kalo Jeno kakak aku, gak apa-apa kali yah?' Batinmu.

Kamu pun berjalan mendekati Jeno diikuti oleh Jungkook yang setia mengawalmu dari belakang.

Grep!

Tubuhmu menegang begitu Jeno tiba-tiba memelukmu erat. Kamu hanya tertawa hambar lalu menepuk pelan punggung Jeno tanpa menyadari ada seseorang yang kini tengah mengepal tangannya kuat melihatmu berpelukan dengan saudaramu.

Kamu pun mendorong pelan tubuh Jeno membuat pelukan kalian terlepas.

”Oh ya, bentar.”

Jeno merogoh saku jaketnya dan mengeluarkan sebuah kotak perhiasan kecil dari dalam sana dan menyerahkannya padamu.

”Selamat ulang tahun yah? maaf telat ngucapin. Sebenarnya aku disini lagi janjian sama Doyoung. Kita mau ketemu terus berangkat bareng ke rumah kalian. Tapi berhubung kamu udah ada disini, jadi aku ngasih kadonya disini aja.”

Kamu melirik ke arah Jungkook untuk meminta persetujuan dari pria itu untuk menerima atau menolak kado itu. Tapi Jungkook malah hanya menatap tajam ke arah Jeno.

Kamu pun menerima kado itu dari Jeno, tak masalah, bukan? toh Jeno juga kakakmu.

”A-Aku pesen makan dulu bentar. Jung, kamu cari tempat aja dulu.”

WANITA KESAYANGAN MAFIA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang