Prologue

1K 65 1
                                    

Kedua kakiku berpijak di atas permukaan, menopang beban tubuh untuk tetap berdiri tegak di ruangan yang penuh dengan kegelapan. Aku berkedip sekali, berusaha untuk menajamkan indra penglihatan yang seketika tumpul. Tanpa hadirnya cahaya yang sekiranya dapat menuntun, terpaksa kuberanikan diri untuk mulai melangkah maju.

Sekian lama berjalan tanpa arah dan hanya mengandalkan insting saja, ingin rasanya kupanggil siapa pun dia untuk menemaniku dari kesendirian. Keheningan akhirnya berhasil menghantui dan tanpa kuasa aku bergidik. Langkah kakiku berubah gelisah, berupaya untuk segera pergi dari tempat menakutkan ini.

Jantungku berdetak kencang, iramanya berderu mencoba mengejar ritmenya yang berlari cepat. Pori-pori di seluruh permukaan kulitku terbuka lebar dan cairan tubuh turut bermunculan keluar. Mulutku menganga guna memasukkan sebanyak mungkin udara ke dalam paru-paru yang sudah sejak tadi menjerit meminta oksigen.

Kegerahan kurasakan dan aku pun berhenti. Sejauh apa pun kuberlari, nyatanya aku tetap berada di tempat keramat ini. Tanpa adanya satu pun petunjuk yang dapat membawaku keluar, aku sepenuhnya terkurung di sini. Kututup kembali kedua mata, berharap begitu mereka terbuka nanti, kegelapan ini akan hilang dan tergantikan oleh terangnya cahaya yang dapat membuat diriku merasa aman.

Berdiam sejenak, suhu udara sekitar malah mendadak berubah panas. Keringat kurasakan lebih banyak lagi keluar dan mulai mengalir deras di kening menuju leher. Kuputuskan untuk membuka kedua kelopak guna mencari tahu dari mana asalnya sumber menyesakkan ini.

Ia yang kuharapkan datang akhirnya muncul tepat di hadapanku, akan tetapi biasan sinarnya sangat mengerikan dan tubuhku sontak merinding. Aku seketika menyesal, kegelapan tadi jauh lebih baik daripada saat ini.

Tidak dapat berpaling, tatapan mataku tetap melekat padanya. Aku pun melangkah mundur, mencoba untuk menjauhinya.

Cahaya itu menjalar terlalu cepat. Sebelum ia berhasil meraihku, aku jatuh terjerembap ke dalam kegelapan lubang dari bawah permukaan posisiku berdiri. Tubuhku terisap jauh ke dalam kesunyian.

Be with YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang